Find Us On Social Media :

Dituding Jadi Dalang Wabah Corona di Korsel, Pimpinan Sekte Sesat Ini Langsung Berlutut Minta Maaf di Depan Publik, Benarkan Anggotanya Jadi Media Penular

Lee Man-hee, pendiri Gereja Shincheonji Yesus, sebuah sekte yang dianggap sesat, berlutut sebagai tanda permintaan maaf dalam konferensi pers yang digelar di Gapyeong, Korea Selatan, pada 2 Maret 2020. Dia melakukannya setelah sektenya dianggap bertanggung jawab atas maraknya virus corona di Korea Selatan.

Gridhot.ID - Wabah corona menjadi virus yang saat ini diwaspadai dunia.

Negara-negara di dunia sedang berusaha menangkal masyarakatnya supaya tidak terserang virus corona.

Namun, ada saja oknum yang justru tanpa bersalah menyebarkan virus berbahaya ini.

Baca Juga: Demi Nasib yang Lebih Baik, Ribuan Calon TKI Tak Surut Niat Berangkat ke Korsel di Tengah Wabah Corona, Upah Tinggi Jadi Daya Pikat Utama

Salah satu oknumnya adalah pemimpin sekte sesat yang kontroversial di Korea Selatan (Korsel).

Belakangan ini ia telah meminta maaf setelah anggotanya menularkan virus corona.

Dalam konferensi pers, Lee Man-hee berlutut dalam sebanyak dua kali sebagai gestur tradisional bahwa dia merasa malu dan menyesal.

Baca Juga: Masih Pakai Seragam Sekolah, Siswi SMA Pengemudi Range Rover Tabrak 'Ladies Ojol', Netizen: Etdah SMA Bawa Range Rover, Siap-siap Nelpon Papah

"Kami sudah melakukan yang terbaik. Namun kami tidak mampu menghentikan penyebaran virus ini," ujar Lee yang mengaku sebagai Yesus itu.

Dalam jumpa pers di fasilitas gereja di Gapyeong, pemimpin sekte sesat Gereja Shincheonji itu menuturkan bahwa dia merasa berterima kasih.

"Namun di sisi lain, saya meminta pengampunan karena saya tidak mengira, (virus corona) ini bakal terjadi bahkan di mimpi saya," jelasnya.

Dilansir Sky News Senin (2/3/2020), pria berusia 88 tahun itu menuturkan bahwa virus yang menyebar di Korea Selatan adalah "musibah besar".

Baca Juga: KKB Makin Beringas Serbu Distrik Tembagapura, Ketua MPR Langsung 'Turun Gunung' ke Papua, Bamsoet: Mereka Anak-anak yang Harus Kita Rangkul

Gereja Shincheonji dianggap sekte sesat karena Lee mengaku mengenakan jubah Yesus, dan berjanji membawa 144.000 pengikutnya ke surga.

Pengikuti kelompok tersebut dilaporkan sempat mengadakan pertemuan di Wuhan, kota di China yang menjadi asal muasal penyebaran, akhir tahun lalu.

Pasien 31, julukan bagi seorang anggota cabang gereja itu, ditengarai merupakan gelombang pertama penyebaran yang melanda Korsel dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Sehari Usai Diumumkan 2 WNI Positif Corona oleh Presiden dan Menkes, Akun Twitter Ini Sebar Isi Klarifikasi Langsung dari Chat WA Korban: Jangan Main Hakim Sendiri!

Karena sebagian besar kasus infeksi berasal dari Gereja Shincheonji, publik Korea Selatan pun marah.

Sejumlah pendemo bahkan berteriak saat Lee Man-hee menggelar konferensi pers.

Ketegangan pun sempat terjadi di luar tempat yang bernama Istana Kedamaian, di mana ratusan polisi melakukan penjagaan ketat.

Jaksa penuntut kini mempertimbangkan menjerat Lee dengan tuduhan pembunuhan, setelah organisasinya menolak untuk bekerja sama dengan aparat berwajib.

Hingga saat ini, Negeri "Ginseng" sudah melaporkan 4.335 kasus penularan secara nasional, di mana 26 lainnya meninggal.

Baca Juga: Lagi! KKB Suguhkan Aksi Brutal Tembaki Masyarakat Tembagapura, Pasukan Gabungan TNI-Polri Beri Serangan Balasan Sembari Evakuasi Warga

Lee menyatakan, banyak masyarakat "salah paham" dengan gerejanya, tanpa mau menjelaskan lebih lanjut. Adapun dia disebut negatif virus corona.

Pada pernyataan yang dirilis Minggu (1/3/2020), sekte tersebut siap mematuhi pemerintah dan meminta publik menghentikan "stigma dan kebencian" terhadap anggotanya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Pimpinan Sekte Sesat di Korea Selatan Berlutut Minta Maaf Setelah Anggotanya Tularkan Virus Corona"