Find Us On Social Media :

Gegerkan Dunia, Mantan Rekan Kerja Mendiang Jenderal Qassem Suleimani Sebut Amerika Serikat Dalang Virus Corona, Komandan Garda Revolusi Iran Singgung Soal Serangan Biologis dari Negara Adidaya

Qasem Soleimani dan Donald Trump.

Gridhot.ID - Virus corona yang berasal dari Wuhan, China memberi dampak kecemasan bagi dunia.

Pasalnya, virus corona yang kini telah menyebar ke beberapa negara masih belum ada vaksinnya.

Namun, Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) justru mengatakan virus corona mungkin merupakan hasil dari serangan biologis dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Jauh Sebelum 2 WNI Positif Virus Corona, Roy Kiyoshi Sudah Lebih Dulu Singgung Penyakit Aneh Akan Bermunculan, Ramalannya Terbukti Benar?

Mayjen Hossein Salami yang sebelumnya bersumpah untuk bersihkan planet bumi dari 'kekotoran' Israel dan AS, dilansir dari The Jerusalem Post, membuat komentar dalam keterlibatan yang sama dimana ia memuji Qassem Suleimani.

Melansir Fox News, Mayor Jenderal Hossein Salami memuji Qassem Suleimani yang memimpin pasukan Quds elit IRGC, sampai ia terbunuh pada Januari oleh serangan pesawat tak berawak Amerika saat di Irak.

Kantor berita pelajar Iran melaporkan, Salami bilang virus itu mungkin merupakan produk dari "invasi biologis Amerika," menurut terjemahan komentar yang kasar melalui terjemahan Google.

Baca Juga: Tebar Maut Sampai Ujung Dunia, Virus Corona Kini Menghantui Indonesia, Paranormal Kondang Ini Sebut Ada Ramuan Lokal Ampuh yang Bisa Jadi Penangkal Covid-19

Kantor berita juga memasukkan komentar Salami dalam tweet yang diposting Kamis pagi dini hari, waktu AS.

Kantor berita Iran International juga melaporkan pernyataan tersebut pada hari Kamis.

Virus corona, tentu saja bukan produk serangan AS, melainkan penyakit yang berasal dari pasar di kota Wuhan, China.

Baca Juga: Indonesia Punya Hotline Khusus Tangani Virus Corona, YouTuber Ini Coba Iseng Telepon Semua Nomornya, Siapa Sangka, Omongan Ini Keluar dari Mulut Petugas

Upaya yang dilakukan pemerintah China untuk menahan penyebaran virus gagal, hingga akhirnya menyebar ke setiap benua di dunia selain Antartika.

Iran dan Italia memiliki angka kematian tertinggi di dunia di luar Tiongkok.

Menurut angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Iran telah mencatat 2.922 kasus, 92 di antaranya telah berakibat fatal.

Baca Juga: Indonesia Punya Hotline Khusus Tangani Virus Corona, YouTuber Ini Coba Iseng Telepon Semua Nomornya, Siapa Sangka, Omongan Ini Keluar dari Mulut Petugas

Iran pada pekan lalu berusaha meredakan kekhawatiran atas virus itu.

Para pejabat mengatakan pemerintah mungkin harus mengerahkan 300.000 tentara dan sukarelawan untuk menghadapi virus yang menyebabkan penyakit yang secara resmi disebut COVID-19.

Ada kekhawatiran bahwa Iran tidak melaporkan jumlah orang yang terinfeksi di negaranya. 

Baca Juga: Mampu Menampung Seribu Pasien Khusus Virus Corona, Begini Penampakan Rumah Sakit Anyar di China, Berdiri Kokoh Meski Dibangun Selama 10 Hari Saja

Hal itu karena tingkat kematian akibat infeksi tersebut telah naik ke level 4%.

Angka ini secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat kematian akibat virus corona di negara lain.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: "Komandan Garda Revolusi Iran: Virus corona disebabkan serangan biologis AS."

(*)