GridHot.ID - Sheikh Mohammed al-Maktoum adalah Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA), sekaligus penguasa Dubai.
Walau punya kekuasaan tinggi, Seikh Mohammed al-Maktoum disebut-sebut punya tabiat selayaknya orang bertangan besi.
Ya, Seikh Mohammed al-Maktoum tidak segan melakukan kekejaman, bahkan kepada istrinya yang paling muda, Putri Haya.
Dilansir dari tribun Lampung, Putri Haya akhirnya melarikan diri ke Inggris bersama anaknya.
Mengapa Putri Haya sampai membawa anaknya?
Putri Haya khawatir jika anak sulungnya, Putri Jaila akan dipaksa menikah dengan Putra Mahkota Arab Saudi.
Sebab, Putra Mahkota Arab Saudi terkenal jahat.
Putra Mahkota Arab Saudi pernah mendapatkan tuduhan atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Mengesampingkan Putri Haya dan anaknya, nasib Putri Shamsa dan Putri Latifa yang lebih dahulu melarikan diri ke Inggris ternyata lebih mengenaskan lagi.
Pada tahun 2000, Putri Shamsa diculik oleh bandit di Cambridge.
Setelah 20 tahun berlalu, kasus penculikan mengerikan tersebut akhirnya terkuak.
Pengadilan menyebut, Sheikh Mohammed al-Maktoum dalang di balik penculikan itu.
Kronologi penculikan bermula saat putri Shamsa disekap oleh para bandit sebelum kemudian disuntik dengan obat penenang.
Setelah sadar, Putri Shamsa ternyata sudah ditahan di penjara istana Dubai.
Ya, tindakan barbar tersebut tidak hanya dilakukan Sheikh Mohammed al-Maktoum kepada Putri Shamsa.
Putri Latifa juga mendapat perlakuan yang sama. Dia diculik oleh Syekh Mohammed pada tahun 2018 silam.
Keduanya pun kini menjadi tahanan di penjara istana Dubai sampai sekarang.
Kembali lagi ke kasus putri Haya, Syekh Mohammed al-Maktoum ternyata punya alasan atas kemarahannya kepada sang istri
Putri Haya disebut telah memiliki hubungan gelap dengan bodyguard Inggris.
Sebagi informasi, Putri Haya adalah putri kelahiran Amman, Jordan, yang berpendidikan di Oxford, Inggris.
Bernama lengkap Haya binti al-Hussein, dia menjadi istri keenam Syekh Mohammed al-Maktoum.
Putri Haya menjadi sosok liberal bagi monarki Dubai, tetapi atas pemikirannya yang modern, Putri Haya memilih mengikuti jalan Putri Shamsa dan Putri Latifa, kedua anak Syekh Mohammed.
Hal itu dilakukannya setelah mengetahui penyiksaan yang dilakukan suaminya kepada kedua putri tersebut.
Ancaman pembunuhan yang diterima istri keenam Syekh Mohammed al-Maktoum tersebut juga sangat banyak.
Semuanya berasal dari sang suami sendiri.
Mulai dari ancaman berupa peringatan langsung, ancaman berupa senjata api di ranjangnya, dan beberapa hal lain.
Seperti misalnya saat anak bungsu Putri Haya, Zayed, dicuci otak oleh ayahnya sendiri jika mereka sudah tidak membutuhkan ibu Zayed lagi.
Putri Haya sampai saat ini membawa kedua anaknya, Putri Jalila dan Zayed ke Inggris.
Dia membawa keduanya pada 15 April 2019 setelah pada 7 Februari 2019 Syekh Mohammed menceraikannya dengan hukum syariah tanpa sepengetahuannya sama sekali.
Sejak saat itu, Syekh Mohammed tanpa ampun mencari dan memaksa Putri Haya kembali ke Dubai untuk dijadikan tahanan atau lebih buruk lagi, dibunuh.
Pengadilan Inggris rupanya menghadapi kebingungan menghadapi kasus ini.
Pasalnya, Sheikh Mohammed al-Maktoum bukanlah orang sembarangan bagi Inggris.
Dia merupakan teman dekat dari Ratu Inggris dan memiliki aliansi yang baik dengan Inggris.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Terungkap Kejamnya Raja Dubai pada Istri dan 2 Putrinya hingga Memilih Kabur ke Inggris
(*)