Find Us On Social Media :

Tantang Rusia Perang Dagang, Raja Salman Bakal Bela Mati-matian Negaranya, Arab Saudi Siap Banjiri Pasar Dunia dengan Minyak Mentah

Vladimir Puttin dan Raja Salman

Gridhot.ID - Kondisi perseteruan Arab Saudi dengan Rusia kian hari kian memanas.

Bahkan Arab Saudi sampai berani menyatakan perang dagang dengan Rusia yang pernah menjadi sekutunya.

Arab Saudi langsung mengejutkan pasar dengan menganjlokkan harga minyak dunia.

Baca Juga: Aksi Mesumnya Bikin Geregetan Warganet, 5 Siswa SMK Pelaku Pelecehan Seksual di Bolmong Sulut Beri Pengakuan Mengejutkan Saat Diperiksa Polisi: Kita Orang Cuma Bercanda

Pengumuman ini semakin menegaskan jika Raja Salman bakal membela mati-matian negaranya dari Rusia di lini perminyakan dunia.

Mengutip Kompas.com, Selasa (10/3/2020) gegara hal ini harga minyak Brent anjlok sebesar 27 persen.

Ini menjadi level terendah sejak tahun 1991.

Baca Juga: Ketemuan Cuma Sekejap dan Dilanjut dengan LDR, Nasib TKW Asal Blitar Ini Berubah Total Usai Dinikahi Bule Swiss, Hidup Bahagia Bareng Keluarga Kecilnya di Australia

Penurunan harga ini sengaja dilakukan Riyadh lantaran mereka bakal membanjiri persediaan minyak dunia untuk merebut pangsa pasar dari Rusia.

Ketegangan ini muncul saat OPEC dan Rusia tidak saling sepakat.

Moskow menolak mengikuti upaya OPEC untuk menyelamatkan pasar minyak yang rusak karena virus Corona.

OPEC menyarankan agar memangkas produksi minyak sementara waktu agar Corona mereda namun Rusia menolak.

Baca Juga: KSAD Italia Positif Terjangkit Corona, Sang Jenderal Militer Dibebas Tugaskan dari Pekerjaannya, Biasa Berkeliaran Jaga Kemanan Sekarang Dikarantina di Rumahnya

Pasalnya saat Corona melanda permintaan akan minyak menurun drastis.

Tak mau nurut, Arab Saudi lantas nekat saja membanjiri dunia dengan suplai minyak agar Rusia tahu rasa.

"Sinyalnya adalah Arab Saudi sedang mencari cara untuk membuka keran perdagangan minyak dan memperjuangkan pangsa pasar," kata Matt Smith, direktur riset komoditas di ClipperData.

Baca Juga: Buat Sumringah Masyarakat, MA Ketok Palu Batalkan Kenaikan BPJS Kesehatan, Simak Rincian Tarif Iurannya

Kini setelah melakukan tindakan nekart tersebut, harga minyak dunia anjlok lantaran kelebihan stok.

Imbasnya para karyawan pertambangan minyak terancam kena PHK karena harga minyak terlalu murah.

Sebelumnya pada September 2001 silam harga minyak juga sempat anjlok lebih dari 15 persen.

Baca Juga: Seakan Tak Mau Kalah dengan China, Pemerintah Indonesia Gerak Cepat Dirikan RS Khusus Corona Gunakan Bangunan Eks Kamp Vietnam, Tengok Fasilitas yang Disediakan!

Para analis mengatakan bahwa penolakan Rusia untuk memotong produksi sama dengan menampar produsen minyak AS yang membutuhkan harga minyak yang lebih tinggi untuk bertahan hidup.

Namun, industri di AS muncul dari periode yang lebih kuat dan Amerika Serikat akhirnya akan menjadi produsen minyak terkemuka dunia.(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID "Arab Saudi Tantang Perang Dagang Rusia, Raja Salman Bakal Guyur Dunia dengan Minyak Mentah"