Hal ini dilakukan karena provokasi dari kapal-kapal perang TLDM yang menantang keberadaan KRI di sana.
Apalagi di Karang Unarang sekitar blok Ambalat pihak Indonesia sedang membangun mercusuar sebagai tanda kedaulatan negara.
Nah, pembangungan mercusuar itu mendapat perhatian khusus dari TLDM, mereka lantas mengerahkan kapal perang KD Rencong untuk menganggu proses pengerjaan itu.
Ketika berada di sana, KD Rencong langsung tancap gas melakukan berbagai manuver provokatif, bahkan ombak hasil sapuan dari haluan kapal itu membahayakan para pekerja konstruksi mercusuar.
Tentu aksi provokatif KD Rencong mendapat respon dari KRI Tedong Naga 819 yang sedari tadi jengah akan kelakuan kapal negeri jiran itu.
Peringatan pertama, KRI Tedong Naga menyerukan agar KD Rencong menyingkir dari wilayah Karang Unarang namun tak digubris.
Peringatan lisan itu tak diindahkan, KD Rencong malah melaju masuk ke wilayah Indonesia sejauh 9,5 mil laut dari Pulau Sebatik.