Find Us On Social Media :

Proyektil Panas Sempat Menyambar Lehernya, Anggota TNI Ini Berhasil Lolos dari Kebengisan KKB, Kini Tetap Keluar Masuk Pedalaman Papua Meski Pernah Jadi Korban Gerombolan Jefri Pagawak

Prajurit TNI Serka Hendry pernah diserang KKB

Gridhot.ID - Nyali Serka Hendry Bramanta anggota Kodim 1701/Jayapura tak ciut meski pernah diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua

Pasalnya, Serka Hendry tetap mengantar logistik keperluan TNI Manunggal Membangun Desa ke 107 di Kampung Kibay, Kabupaten Keerom.

Penyerangan terjadi saat ia dan 4 anggota Kodim 1701/Jayapura serta satu warga Kampung Kibay hendak mengantar logistik pembangunan gereja, Sabtu (29/2/2020).

Baca Juga: Bantah Lakukan Teror dan Jadi Dalang Ribuan Warga Tembagapura Ngungsi ke Timika, Jubir KKB Mendadak Catut Nama Prabowo Subianto, Sebut Menhan Diam-diam Kirim Pasukan dan Jet Tempur ke Papua

Saat kejadian, Serka Hendry mengalami luka di leher sedangkan rekannya Kopda Bowo mengalami luka di lengan kanan akibat pecahan proyektil.

Sementara kendaraan dinas yang yang mereka tumpangi rusak.

Terdapat lubang-lubang bekas peluru di bagian depan, samping, dan belakang kendaraan.

Baca Juga: Asal Ceplos Sebut Lekagak Telenggen Telepon Mayjen TNI Herman Asaribab Selama 1 Jam, Juru Bicara KKB Papua Tak Henti Cari Perhatian, Pernyataan Sebby Sambom Ternyata Hanya Omong Kosong Besar

Serka Hendry dan Kopda Bowo bahkan sempat mendapat perawatan medis dan istirahat dari tugas.

Setelah pulih, mereka kembali ke Kampung Kibay yang berada di perbatasan RI dan Papua Nugini.

Mereka kembali melakukan tugasnya mengantarkan logistik dan menyiapkan bahan bangunan untuk kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke Kampung Kibay.

Padahal kondisi jalan yang harus dilalui cukup jauh dan rusak parah.

Baca Juga: Dicurigai Sebagai Mata-mata, KKB Papua Pimpinan Joni Botak Utus Pasukannya Tembak Warga Sipil Tembagapura, Kini Putar Balik Fakta Sebut Jance Magai Tewas Diculik Aparat

"Sebagai prajurit, membantu masyarakat adalah tugas kita, apapun yang terjadi TMMD harus tetap berjalan untuk kepentingan masyarakat Kampung Kibay," kata Serka Hendry dilansir dari ANTARA, Selasa malam.

Sementara, Kopda Bowo mengatakan ia telah menghilangkan trauma dan rasa takut pasca-penyerangan KKB saat mengantar logistik ke Kampung Kibay akhir Februari lalu.

Baginya, yang terpenting adalah bisa melaksanakan kegiatan TMMD tahun 2020 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat asli Papua.

Baca Juga: 'Nyawa Lebih Penting, Babi Itu Milik Dunia, Kami Kasih Tinggal dan Sudah Pasti Akan Diambil KKB, Biar Tuhan yang Menghukum Mereka'

Antar logistik di perbatasan RI dan Papua Nugini

Danrem 172 PWY Kol Inf Binsar Sianipar mengatakan KKB yang menyerang mobil logistik di Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua dilakukan oleh KKB pimpinan Jefri Pagawak.

Lokasi penyerangan jauh dari perkampungan Kampung Kibay di perbatasan RI dan Papua Nugini.

Mereka diserang di kondisi jalan yang menanjak. Saat kontak senjata pada Sabtu (29/2/2020) pukul 08.30 WIT, anggota TNI berhasil memukul mundur anggota KKB.

Baca Juga: Caper ke Pemerintah Indonesia, KKB Pimpinan Lekagak Telenggen Tega Aniaya Warga Tak Berdosa, Terus Berusaha Pamer Eksistensi Usai Markasnya Diobrak-abrik TNI

Namun dua anggota Kodim 1701 terluka.

"Truk militer milik Kodim 1701 terkena tembakan di bagian kaca depan dan menyebabkan dua anggota terkena serpihan peluru," kata Binsar.

Binsar menjelaskan ada enam anggota KKB yang menembak dari ketinggian.

Baca Juga: Berjalan Kaki Bagai Roda Besi, KKB Papua Sebut TNI Bisa Mati Jika Mengejarnya, Lekagak Telenggen dan Pasukannya Tampak Menyusuri Hutan dan Pegunungan, Videonya Beredar di Media Sosial

Setelah itu, anggota KKB langsung kabur ke perbatasan, Penghdangan dilakukan anggota KKB saat truk milik Kodim 1701 mengantarkan logistik pembangunan gereja di Kampung Kibey.

Setelah berhasil memukul mundur, TNI menyita satu senapan api rakitan jenis double loop dan dua parang milik anggota KKB yang melarikan diri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Kisah Serka Hendry, Tetap Antar Logistik di Kampung Kibay Papua Meski Diserang KKB."

(*)