Find Us On Social Media :

4 Hari Sudah Pelaku Pembunuhan Bocah 5 Tahun Diperiksa, Polisi Masih Belum Keluarkan Kesimpulan Pasti, My Psychopath Boyfriend Disebut Jadi Novel Favorit Tersangka

Curhatan NF, siswi SMP yang membunuh bocah berusia 6 tahun di Jakarta Pusat

Gridhot.ID - Pemeriksaan terhadap tersangka pembunuh bocahj 5 tahun di Jakarta Pusat masih terus dilakukan.

Kasus tersebut memang masih mengegerkan masyarakat Indonesia.

Banyak orang dibuat tak habis pikir dengan cara pembunuhan yang dilakukan NF, siswi SMP yang membunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Selain melakukan pembunuhan dengan cara mengerikan, NF juga diketahui bersikap sangat santai saat berhadapan dengan polisi.

Baca Juga: Ketuk Kaca Mobil Pengawal Soeharto, Bu Tien: Jangan Memancing Ikan yang Rambutnya Panjang Ya

Seperti yang disampaikan Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Yusri juga mengatakan bahwa NF selalu menjawab pertanyaan yang diberikan pihak polisi, bahkan mau bercerita sebelum ditanya.

"Ditanya tidak pernah tidak menjawab, dia (pelaku) selalu jawab, dia ngomong.

"Tenang, santai, sebelum kita tanya pun dia langsung cerita," kata Yusri di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Ada yang Ditutup-tutupi, Presiden Jokowi Akui Pemerintah Tidak Sepenuhnya Terbuka Soal Informasi Virus Corona, Ini Alasannya

Polisi pun berusaha mendalami tentang apakah ada konflik dalam keluarga yang mempengaruhi tingkah laku NF.

Selain itu, dilakukan pemeriksaan kejiwaan oleh tim dokter kejiwaan.

Hingga kini, NF (15), pelaku pembunuhan bocah yang mayatnya disimpan di lemari, masih jalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).

Kepala Tim Dokter Kejiwaan Rumah Sakit Polri Henny Riana mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah NF alami gangguan jiwa atau tidak.

Baca Juga: Dibocorkan Lembaga Asal Swedia, Indonesia Ketahuan Beli Senjata Ini dari Israel Pada Tahun 2019, Dilakukan Demi Perkuat Alutsista TNI Padahal Tak Berhubungan Diplomatik dengan Negeri Yahudi

Sebab, hingga kini proses pemeriksaan kejiwaan NF masih berlangsung.

"Ini hari keempat jadi masih mengumpulkan data-data yang ada. Kami mengumpulkan data-data dalam empat hari dan dengan seorang remaja itu butuh waktu dan kami tidak bisa bertanya sepanjang hari dan harus menjaga agar dia nyaman," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Kamis.

Henny menambahkan, pihaknya mengaku sulit menilai kejiwaan NF dari ekspresi wajah yang ditunjukkan NF selama proses pemeriksaan.

Oleh karena itu, tim dokter menggunakan metode lain, yakni memerintahkan NF untuk menggambar.

Baca Juga: Dikira Linu Biasa, Wanita Ini Cabut 8 Giginya Sekaligus Sebagai Solusi, Sakitnya Malah Makin Parah, Ternyata Penyakit Mengerikan Berusaha Incar Nyawanya

"Untuk media gambar kami juga melakukan pemeriksaan dengan menggambar. Kami berikan pensil yang bagus agar gambarnya semakin bagus.

"Ini bagian dari evaluasi peniliaian karena kan kalau dari ekspresi kadang-kadang susah jadi dengan menggambar, bisa melihat oh ya dalam gambar saya itu begini," ujar Henny.

Nantinya, NF akan diminta untuk menceritakan kembali perihal objek yang dia gambar.

"Itu nanti akan diceritakan kembali. Dan itu mendapat data-data psikologi dari gambar dan tulisan itu," ujar Henny.

Baca Juga: Anaknya Nikahi Puput Nastiti Devi, Ibunda Ahok Ternyata Sempat Pertanyakan Keseriusan Sang Menantu: Kok Mau?

Seperti diberitakan sebelumnya, NF (15) nekat membunuh APA (5) karena terinspirasi dari film pembunuhan.

APA diketahui dibunuh di rumah NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Kamis (5/3/2020).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menuturkan pengakuan NF.

"Tersangka melakukan (pembunuhan) dengan kesadaran dan dia terinspirasi, kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia (melakukan pembunuhan) terinspirasi oleh film," ujar Heru.

Baca Juga: Aksinya di Sel Tahanan Direkam Senior Diam-diam, Polisi Ini Dipanggil untuk Menghadap Kapolri Idham Aziz, Mau Dimutasi?

APA diduga dibunuh NF saat berkunjung ke rumah NF.

Jenazah APA kemudian disembunyikan di dalam lemari oleh NF. Keesokan harinya, tersangka beraktivitas seperti biasa.

Dalam perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian lalu menyerahkan diri ke kantor polisi.

Saat ini, kasus tersebut masih diselidiki Polsek Sawah Besar.

Baca Juga: Bela-belain Urus 2 Rumah, Maia Estianty Ungkap Alasan Ketiga Anaknya Ogah Seatap dengan Irwan Mussry, Singgung Masalah Privasi

NF mengaku melakukan perbuatan tersebut setelah terinspirasi dari tokoh film berunsur sadis seperti Slenderman dan Chucky.

Tak hanya itu, Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang memberikan pendampingan intesif terhadap NF di RS Polri Kramat Jati, mengatakan NF juga membaca novel bergenre serupa.

"Tadi dia juga sebut ada novel 'My Psikopat Boy Friend' yang ternyata dia pelajari dan dia suka sekali," ungkap Harry di RS Polri Kramat Jati, Kamis (12/3/2020).

Diketahui, novel tersebut adalah karya Bayu Permana. Bercerita tentang kisah cinta seorang psikopat bernama Aldrich yang jatuh cinta dengan korbannya sendiri, Shin Yura.

Baca Juga: Jadi Nyonya Reino Barack, Syahrini Ternyata Dulu Harus Banting Tulang Jadi Biduan Dangdut, Sudah punya Goyang Maut Tapi Tetap Tak Laku di Pasaran

Begitu seringya NF mengonsumsi film, novel dan pemainan di gawainya, diduga membentuk karakteristik NF sehingga muncul hasrat dari dalam dirinya untuk melakukan hal serupa.

"Patut diduga, anak ini sudah terbentuk karakternya karena dia sudah melihat secara intensif berita maupun kejadian bahkan film plus media lain," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait yang turut mengunjungi NF pada hari ini.

Dia menyebut, terdapat faktor eksternal yang memengaruhi seseorang sehingga ia tega berbuat sadis.

Baca Juga: Kapolri Ancam Copot Panitia Penerima Anggota Polisi Baru, Idham Aziz: Tidak Ada Rekrutmen Bayar-bayar!

"Seperti pelaku ini, dia berperilaku dengan sadis dan mengarah pada tindakan psikopat yang menurut pengalamannya karena juga mengonsumsi gadget, media online, serta gim online seperti musik novel youtube, tontonan yang mengandung kekerasan," kata Arist.

NF sendiri sudah menjalani tes kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur sejak Senin (9/3/2020) lalu.

Hasil dari tes kejiwaan tersebut bakal menentukan sanksi hukum yang akan diterima NF.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Peliknya Memeriksa Remaja Pembunuh Bocah 5 Tahun, Sudah 4 Hari Diperiksa, Belum Ada Kesimpulan?

(*)