Dari situlah virus menyebar sepanjang pita global antara 40-60 derajat lintang utara, dengan kasus utama muncul di negeri tirai bambu.
Dia juga menjelaskan bahwa virus tersebut juga ditransmisikan ke manusia dari hewan.
"Wabah tiba-tiba muncul sangat mungkin memiliki koneksi ruang," katanya kepada Daily Express pada Februari lalu.
Ahli astrobiologi tersebut adalah pendukung panspermia, teori bahwa ada kehidupan melintasi alam semesta, termasuk partikel yang dibawa meteor, komet dan debu dari ruang angkasa.
Batu luar angkasa yang dilaporkan bersinar sangat terang itu membuat langit malam terlihat sangat terang, diperkirakan hancur di atmosfer.
"Kami mempertimbangkan kemungkinan yang tampak, bahwa ratusan triliun partikel virus infeksi dilepaskan dalam debu kabon halus," tambahnya.
Untuk mendukung teori ini, dia menyoroti aspek bahwa wabah Covid-19 terjadi di wilayah yang sama di mana bola api tersebut terlihat.