"Bukan rahasia bahwa Amerika Serikat memberikan tekanan yang tidak disembunyikan pada negara-negara yang berniat membeli peralatan pertahanan Rusia."
"Tujuannya jelas - untuk membuat negara-negara ini menolak untuk mendapatkan senjata dari Rusia dan beralih ke Washington. Tentu saja persaingan tidak adil yang melanggar aturan dan norma bisnis yang transparan dan sah," kata Lyudmila.
Lantas belum lama ini mengutip dari janes.com, Selasa (17/3/2020) direktur Layanan Federal Rusia untuk Militer -Teknis Kerjasama (FSVTS) Dmitry Shugayev angkat bicara mengenai kabar ini.
Shugayev yang diwawancarai saluran berita Russia 24 menegaskan jika status pembelian 11 unit Su-35 Indonesia masih aktif dan sesuai rencana.
Ia juga membantah kabar mengenai pembatalan pembelian Su-35 tersebut.
"Tidak ada pembatalan resmi dari pembeli (Indonesia) untuk Su-35," kata Shugayev.
"Kami belum menerima surat apa pun mengenai masalah ini dan belum diberitahu tentang itu," tambah Shugayev.