Kapolda Sultra Sebut 49 TKA China dari Jakarta, Kepala Kanwil Kemenkumham Bongkar Fakta Sebenarnya, Politisi Partai Demokrat Sampai Hubungi Kapolri Minta Kejelasan

Rabu, 18 Maret 2020 | 16:13
Kolase foto akun Twitter @hincapandjaitan dan Kompas.com/Kiki andi Pati

Hinca Pandjaitan meminta Kapolri Idham Aziz untuk mengungkap kebenaran kasus TKA China di Sulawesi Tenggara

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Virus corona yang sedang mewabah di dunia tak hanya meresahkan masyarakat terkait kesehatan.

Di tengah mewabahnya virus corona di Indonesia, beberapa waktu lalu masyarakat Kendari dihebohkan dengan sebuah video yang merekam kedatangan puluhan warga negara asing (WNA) asal China di Bandara Haluoleo.

Melansir Kompas.com, WNA asal China yang tiba pada hari Minggu (15/3/2020) sekitar pukul 19.35 WITA terlihat membawa koper dan menggunakan masker.

Baca Juga: Dulu Kepergok Makan Tahu di Warung Sederhana, Kini Kekayaan Bos Djarum Berkurang Gara-gara Corona, Hartanya Lenyap 71,3 Triliun dalam Sehari

Mereka berjalan beriringan keluar dari ruang kedatangan Bandara Haluoleo.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Merdisyam membenarkan video tersebut.

Ia mengatakan, tenaga kerja asing (TKA) asal China itu datang dari Jakarta usai mengurus perpanjangan visa dan izin kerja.

Baca Juga: Cukup 2 Minggu, Pria Ini Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Tim Medis China Sebut Ramuan Sederhana Ini Bisa Bersihkan Paru-paru dari Covid-19

Selanjutnya, mereka akan kembali bekerja di perusahaan smelter yang ada di Sultra.

“Mereka baru datang dari Jakarta, bukan dari China. Memang selama ini belum pernah pulang ke China. Mereka akan ke Morosi untuk bekerja kembali,” ungkap Kapolda saat dikonfirmasi di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Minggu (15/3/2020) malam.

Namun, hal yang berbeda dikatakan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Tenggara.

Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara menyatakan, 49 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang tiba di Bandara Haluoleo pada Minggu (15/3/2020), bukan datang dari Jakarta untuk memperpanjang visa kerjanya.

Baca Juga: 40 Warga China Datang ke Bandara Haluoleo di Kendari, Masyarakat Setempat Langsung Teriaki WNA dengan Sebutan Corona, Aksi Warga Terekam Kamera Hingga Viral, Polisi Beri Pembelaan: Ini Peringatan Keras!

Warga China itu adalah TKA baru yang berasal dari Provinsi Henan untuk bekerja di Sulawesi Tenggara.

Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara Sofyan mengatakan.

Baca Juga: Kartu Anggota PDIP Miliknya Sampai Sudah Dicetak, Hengky Kurniawan Disebut Lompat dari Demokrat Demi Pilkada Bandung Barat 2024, Wakil Ketua Partai Malah Belum Tahu

TKA ini sempat transit di Thailand sebelum tiba di Indonesia.

Mereka sempat menjalani karantina di Bangkok, Thailand, sebelum diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Baca Juga: Pejabat Amerika yang Tak Mau Disebutkan Namanya Bongkar Negosiasi Indonesia dengan China, Sudah Nyicil Rudal Hingga Gelontorkan 200 Juta US Dolar untuk Boyong Kapal, Akankah Ikuti Jejak Marinir Pakistan?

"Berdasarkan cap tanda masuk imigrasi Thailand yang tertera pada paspor mereka tiba di Thailand, pada 29 Februari 2020, tapi mereka juga telah dibekali dengan hasil medical certificate atau surat kesehatan dari Pemerintah Thailand,” kata Sofyan di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Senin (16/3/2020) malam.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Fraksi Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan meminta Kapolri, Idham Aziz, untuk memberikan kebenaran atas situasi membingungkan tersebut.

Dilansir Gridhot dari akun Twitter @hincapandjaitan, permintaan politikus Partai Demokrat itu pun mendapat respon positif dari Kapolri Idham Aziz.

Twitter @hincapandjaita
Twitter @hincapandjaitan

Unggahan politikus Hinca Pandjaitan

"Saya sudah chat ke Kapolri, dan beliau sudah respon. Intinya, saya menyampaikan kebingungan publik atas informasi bias Kapolda Sultra terkait kedatangan TKA & meminta agar Polri utk "klarifikasi ulang" kebenaran situasi di sultra.

Baca Juga: Aksinya di Sel Tahanan Direkam Senior Diam-diam, Polisi Ini Dipanggil untuk Menghadap Kapolri Idham Aziz, Mau Dimutasi?

Beliau bilang "baik bang hinca" (pukul 23.25 WIB)," cuit Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu.

Mengutip Tribunnewsbogor.com, Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Merdisyam, meminta maaf atas informasi yang disampaikannya mengenai 49 tenaga kerja asing (TKA) asal China di Bandara Haluoleo Kendari pada Minggu (15/3/2020).

"Permohonan maaf kepada rekan-rekan sekalian dari saya sebagai Kapolda Sultra," kata Merdisyam dalam keterangan pers di Media Center Mapolda Sultra, Selasa (17/3/2020).

Baca Juga: Kapolri Ancam Copot Panitia Penerima Anggota Polisi Baru, Idham Aziz: Tidak Ada Rekrutmen Bayar-bayar!

Terkait pernyataan itu, Merdisyam pun menjelaskan awalnya hanya menerima laporan dari pengelola Bandara Haluoleo, mengenai adanya 49 TKA yang baru tiba dari Jakarta.

Sambungnya, kemudian pihak pengelola Bandara Haluoleo menyampaikan kepada dirinya, kalau seluruh warga asing itu sudah mengantongi visa dan sertifikat kesehatan.

Hanya saja, kata Merdisyam, pengelola Bandara Haluoleo tidak menjelaskan riwayat perjalanan puluhan warga asing itu sebelum bertolak dari Jakarta.

Terkait informasi itu, Merdisyam mengaku sudah menghubungi PT VDNI, tempat para TKA itu bekerja.

Baca Juga: Kemerduan Suaranya dapat Apresiasi Dunia Internasional, Anggota Polisi Asal Jambi Diundang Kapolri ke Jakarta, Ditawari Sekolah Perwira Tahun Depan

Namun, perusahaan itu mengatakan para TKA yang baru masuk adalah pekerja lama.

"Karena tidak ada TKA baru yang datang. Dan saat itu juga kami peserta rapat kaget dengan video yang beredar, dan informasi yang kami sampaikan juga mendadak," kata Merdisyam.

Baca Juga: Ingat Jenderal Badrodin Haiti? Dulu Jadi Kapolri Pilihan Jokowi, Begini Nasibnya Sekarang Usai Rumor Skandal Rekening Gendut Polisi, Jenggot di Wajahnya Bikin Sulit Dikenali

Dikutip dari ANTARA, kabar terkini dari ke 49 TKA asal China itu diisolasi dan harus menjalani karantina selama 14 hari di lokasi pabrik pertambangan nikel milik Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Mereka dalam keadaan baik diawasi secara ketat oleh tim kesehatan dan dokter, serta brimob.

Puluhan TKA asal China itu tidak diizinkan bekerja hingga masa karantina selesai.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Twitter, ANTARA, Kompas.com, TribunnewsBogor.com