Padahal Ingin Segera Genggam Ijazah, Seorang Mahasiswa Terpaksa Tunda Sidang Skripsi Gara-gara Pegawai Kampusnya Terinfeksi Corona, Yosafat Ungkapkan Perasaannya

Selasa, 24 Maret 2020 | 18:42
Kolase medscape.com dan Tribunnews/Lusius

Yosafat terpaksa tunda sidang skripsinya karena petugas di kampusnya terinfeksi virus corona

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Penyebaran virus corona di Indonesia semakin ganas.

Masyarakat pun diberi himbauan agar mengurangi intensitas aktivitas di luar rumah.

Demikian pula halnya dengan universitas yang membuat kebijakan belajar secara online.

Baca Juga: Tanggap Situasi Darurat Covid-19, Wapres Ma'ruf Amin Desak MUI dan Ormas Islam Keluarkan Fatwa Soal Corona, Minta Jenazah Korban Wabah Langsung Dikubur Tanpa Dimandikan

Mengutip arsip Gridhot, beberapa waktu lalu seorang mahasiswa di Surabaya melakukan sidang skripsi secara video call dengan dosen pengujinya.

Achmad Mustofa, nama mahasiswa yang melakukan sidang skripsi secara online tersebut.

Kisahnya pun viral setelah diunggah oleh akun Instagram @aslisuroboyo.

Baca Juga: Gara-gara Corona, Mahasiswa Unesa Lakukan Sidang Skripsi Online, Mustofa Beri Keterangan Usai Videonya Viral, Akui Grogi

Namun, kisah yang berbeda dialami oleh Yosafat Lordimas (23).

Karena wabah pandemi virus corona di Indonesia kian mengganas, kampus tempat Yosafat kuliah memutuskan menunda sidang skripsi para mahasiswa tingkat akhir.

Instagram @aslisuroboyo

Achmad Mustofa, mahasiswa UNESA, lakukan sidang skripsi melalui video call

Dilansir Gridhot dari Tribunnews.com, mahasiswa tingkat akhir salah satu pergurun tinggi di Jakarta Barat ini harus menerima keputusan kampus yang menunda sidang skripsinya di tengah wabah pandemi virus corona (Covid-19).

Sidang skripsi Yosafat harusnya berlangsung pada semester genap 2019/2020 ini bersama tiga mahasiswa tingkat akhir lainnya.

Baca Juga: Anggota DPR dan Keluarganya Ngeyel Lakukan Rapid Test Virus Corona Lebih Dulu, 3 Fraksi Kompak Keberatan, Anak Bungsu SBY: Dahulukan Rakyat!

Yos, sapaan akrab Yosafat, mengungkapkan, kampusnya menghentikan semua kegiatan belajar mengajar secara langsung dan menggantikannya dengan belajar online.

Termasuk menunda sidang skripsi bagi para mahasiswa tingkat akhir.

Kemungkinan, sidang skripsi bagi para mahasiswa tingkat akhir akan digantikan dengan sidang online melalui video tele conference.

Baca Juga: Kerap Nongol di Depan Kamera Usai Dinyatakan Sembuh, Publik Justru Tuding 3 Pasien Mantan Penderita Covid-19 Bawa Gimmick Pemerintah, Ratri Anindya Angkat Bicara

Hal ini, lanjut Yos, dilakukan pihak kampus menyikapi imbauan social distancing yang diterbitkan pemerintah RI.

Terlebih seorang pegawai universitas telah dinyatakan positif virus corona.

Meski demikian, Yos mengatakan bahwa langkah tersebut sangat tepat dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Yos juga mengungkapkan, sampai saat ini belum ada kejelasan kapan sidang online baginya akan dilakukan.

Baca Juga: Darurat Corona, Komisi X dan Mendikbud Gelar Rapat Daring Sepakati Soal Penghapusan Ujian Nasional, Nasib Kelulusan Siswa Bergantung Pada Hal Ini

Bersama dua rekannya, Yos merasakan kekecewaan lantaran selama ini ia menghimpun dan menggarap data penelitian selama enam bulan.

Tribunnews/Lusius

Yosafat ketika ditemui di kediamannya di Jakarta Timur Senin (23/3/2020)

Menurutnya mengumpulkan data-data penelitian lebih sulit didapat dibanding mengolahnya.

"Mengolah data skripsi lebih mudah dibanding mendapatkan," kata Yos singkat.

Baca Juga: Abaikan Seruan untuk Sosial Distancing, Para Pelajar Hanya Tertawa-tawa Saat Diperingatkan Aparat, Kapolres Kubu Raya: Saya Sampai Mengatakan Akan Sujud...

Yos mengutarakan, ia sebenarnya ingin segera merasakan sensasi kebahagiaan menyambut topi wisuda di kepalanya.

Pun menggenggam ijazah kelulusan di tangannya.

Menurutnya dengan lulus kuliah, dirinya akan mandiri secara finansial dan membebaskan kedua orangtuanya dari belenggu finansial menanggung pendidikan dan kebutuhan sehari-hari Yos.

"Sebenarnya ingin juga cepat lulus, ingin megang ijazah kelulusan. Lulus kan bisa mencari kerja. Dapat kerja berarti membebaskan orang tua saya dari menanggung kebutuhan saya sebagai anak," ungkap Yosafat.

Baca Juga: Bosan Tak Ada Kegiatan Saat Diliburkan, Sejumlah Pelajar Jakarta Milih Adakan Tawuran Demi Mengasah Mental, Satu Orang Jadi Korban Temannya Sendiri

Dirinya pun hanya bisa menunggu informasi dari pihak kampus seputar kejelasan sidang skripsi baginya.

Ia pun turut mendukung keputusan kampus dan mengingatkan rekan-rekannya, baik di rumah maupun di kampus, untuk terus mawas diri di tengah mewabahnya virus corona di Indonesia.

"Kecewa pastinya kecewa. Teman seperjuangan juga merasakan hal yang sama. Kita hanya bisa menunggu dulu, tapi tentunya kita juga mendukung kebijakan kampus."

Baca Juga: Negara-negara di Eropa hingga AS Kelabakan Hadapi Corona, Rusia Justru Berhasil Buat Mati Kutu Virus Covid-19, Indonesia Malah Remehkan Strategi Negeri Beruang Merah

"Lalu juga sementara ini memang baiknya menurut pada pemerintah untuk stay di rumah saja. Corona ganas, kasus terus bertambah. Baiknya, kita semua waspada," tandas Yosafat.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Tribunnews.com, GridHot.ID