Cuma Punya 60 Ventilator, Jubir Satgas Virus Corona di Papua Larang Kunjungi Bumi Cenderawasih, Silwanus : Menghadapi Kami Punya Masyarakat Saja Tidak Mampu

Jumat, 27 Maret 2020 | 08:42
Kompas.com/Dhias Suwandi

Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, Silwanus Sumule

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Pemerintah Provinsi Papua resmi menetapkan status siaga darurat terhadap virus corona selama 14 hari atau dua pekan ke depan.

Oleh karenanya, seluruh aktivitas warga diimbau untuk dilakukan di rumah.

Melansir Kompas TV, pengumuman siaga darurat terhadap virus corona diumumkan setelah Pemerintah Provinsi Papua menggelar rapat koordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Provinsi Papua, Polda Papua, dan forum pimpinan daerah di Kota Jayapura, Papua.

Baca Juga: Positif Virus Corona, Seorang Pegawai Bank Mandiri Meninggal Dunia, Direktur Utama: Dari Cabang Jakarta Kyai Tapa

Selama siaga darurat diberlakukan, seluruh siswa belajar di rumah, aparat sipil negara atau ASN juga bekerja dari rumah.

Sementara itu, pekerja kantor di 29 kabupaten/kota di Papua diliburkan.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak banyak bergaul ataupun keluar rumah dan menjauhi tempat-tempat keramaian.

Baca Juga: Bupati Karawang Positif Covid-19, AHY dan Annisa Pohan Justru Lakukan Hal Ini, Padahal Menantu SBY Sempat Berdempetan dengan Cellica Nurrachadiana

Siaga darurat ini dilansir akan berlaku hingga 17 April 2020 dan akan diperpanjang jika pasien positif virus corona bertambah.

Mengutip Kompas.com, dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSUD Merauke dinyatakan positif virus corona.

Dua pasien itu merupakan kasus pertama virus corona baru atau Covid-19 di Bumi Cenderawasih.

"Iya, kan sudah diumumkan di nasional. Kondisi mereka sakit sedang, artinya tidak perlu menggunakan alat bantu," kata juru bicara Satgas Covid-19 Papua, Silwanus Sumule, melalui sambungan telepon, Minggu (22/3/2020).

Baca Juga: Cintai Profesinya Setulus Hati, Beberapa Tim Medis Ini Nekat Abaikan Kekhawatiran Keluarganya Demi Perangi Corona: Ini Tugas Negara, Bukan Sekedar Pekerjaan!

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke sedang melacak (tracing) jejak kedua pasien itu.

Silwanus mengatakan, butuh waktu yang cukup panjang untuk melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan dua pasien tersebut.

Tangkap layar akun Twitter @fonataba_guntur

Unggahan Guntur Fonataba mengenai Jubir Satgas Covid-19 Papua

Dilansir Gridhot dari akun Twitter @fonataba_guntur, saat ini Papua hanya memiliki 7 dokter spesialis paru-paru.

Baca Juga: Hidup Menjanda dan Harus Berjibaku Tangani Pasien Corona, Istri Almarhum Bani Seventeen Ngerasa Berat Jalankan Profesinya Sebagai Dokter, Takut tak Ada yang Ngurus Anaknya Dirumah

Sementara itu, ventilator yang dimiliki hanya sekitar 60 buah saja.

"Jubir Satgas Covid Papua bilang kita punya dokter paru cuman 7,ventilator sekitar 60 saja,kita papua tidak mampu hadapi wabah ini.Kita yang tahu keadaan kita,Jakarta tidak tahu,jadi Tito Karnavian ikut arus saja," tulis akun tersebut.

Dalam video yang diunggah, tampak Silwanus yang mengenakan baju merah sedang berbincang.

"Dokter paru hanya 7 se-Papua. Kita punya ventilator tu hanya 60-an," tutur Jubir Satgas Covid-19 Papua itu.

Baca Juga: Hajatan Dilarang Pemerintah Selama Wabah Corona, Pasangan Asal SulTeng Ini Tak Kehabisan Akal Tetap Adakan Pesta Pernikahannya, Gelar Ijab Kabul Via Online

Ia pun mengatakan bahwa virus corona terdapat beberapa tingkatan.

"Orang kena covid itu ada yang ringan, sedang, berat. Itungan kami kalau anda ikut kemarin, yang berat itu 8 ribu," ujarnya.

"Delapan ribu itu semuanya membutuhkan ventilator, baru kami punya ini (ventilator) cuma 60-an. Terus sisanya mau ke mana," tambahnya.

Baca Juga: Darurat Corona, OJK Keluarkan Kebijakan Baru dari Presiden Berisi Larangan Debt collector Tarik Kendaraan, Berikut Penjelasannya!

Ia pun menghimbau supaya tidak mendatangi Bumi Cenderawasih apabila ingin selamat dari paparan virus corona atau Covid-19.

"So (jadi), kalau anda mau selamat, jangan datang di Papua. Stay at your town (tinggallah di kotamu), jangan datang ke Jayapura" tegasnya.

Ia pun menambahkan bahwa akses menuju Tanah Papua sudah ditutup.

"Kita sudah tutup (akses) ya. Tapi untuk sementara jangan datang di Papua," ujarnya sembari bersadakap.

Baca Juga: Sindir Keras Artis Tajir di Depan Layar Kaca, Dokter Tirta Blak-blakan Suruh Atta Halilintar Jual Mobil Mewahnya Demi Bantu Masyarakat Terdampak Wabah Corona: Jangan Cuma Manfaatin Followers!

Silwanus mengatakan bahwa petugas medis di Papua tidak mampu bila harus menghadapi lonjakan pasien.

"Tidak mampu kita hadapi anda. Menghadapi kami punya masyarakat saja kami tidak mampu, apalagi anda mau datang ramai di sini," pungkas Jubir Satgas Covid-19 Papua.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Twitter, Kompas TV