Korea Utara Jadikan Mayat Manusia Pupuk Pertanian, Saksi Mata: Suatu Hari Ada Anak Kencing di Pegunungan dan Melihat Tangan Mencuat

Kamis, 02 April 2020 | 09:13
Business Insider

Kim Jong Un

Gridhot.ID - Kita pasti sering mendengar kisah-kisah mengerikan dari negara Korea Utara.

Diketahui negara tersebut memang memiliki beberapa peraturan yang sangat aneh kepada rakyat-rakyatnya.

Dari mulai setor tinja pada pemerintah, hingga kewajiban rakyatnya untuk memuja presidennya layaknya tuhan.

Baca Juga: Langsung Gerak Cepat Bangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Sebuah Pulau, Indonesia Hanya Butuh Waktu Kurang dari 1 Bulan, Punya Fasilitas Lengkap, Jokowi Justru Berharap Tempat Tersebut Tak Dipakai

Kali ini ada kisah mengerikan lain lagi yang terungkap di Korea Utara baru-baru ini.

Menurut Daily Mirror pada Selasa (31/3/2020), Korea Utara dilaporkan menggunakan mayat manusia untuk dijadikan pupuk tanaman.

Laporan itu menyebut bahwa mayat manusia sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.

Baca Juga: Geram Dapat Kabar Pernikahan Syekh Puji dengan Bocah Umur 7 Tahun, Mbah Mijan: Semakin Terlihat Otak Isinya Ampas

Mayat yang digunakan konon, adalah tahanan politik yang meninggal di tahanan.

Tindakan mengerikan ini dilakukan di seluruh negeri, bahkan di daerah pegunungan dan membuatnya bisa cepat panen baru-baru ini.

Klaim gila itu diungkapkan oleh seorang mantan tahanan yang selamat dari kamp konsentrasi di Kaechon.

Baca Juga: Didepan Banyak Orang, Suster Pengasuh Sedah Mirah Diperlakukan Begini oleh Ibu Negara, Iriana Jokowi Sigap Lakukan Hal Ini di dalam Warung Makan

Dia mengatakan dengan nama samaran Kim-Il-Soon.

Mengatakan, "Tanahnya sangat subuh, dan pertaniaanya berhsil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami."

"Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area," katanya.

Baca Juga: Nalurinya Teriris Lihat Jenazah Pasien Corona Ditolak Warga, Gus Hayat: Saya Punya Tanah yang Sangat Luas, Silahkan Dimakamkan di Tempat Kami

"Salah satunya merea juga menguburnya di pegunungan," jelasnya.

"Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangah mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar," paparnya.

Kim-Il-Soon secara terang-terangan berani membongkar semuanya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).

Baca Juga: Nalurinya Teriris Lihat Jenazah Pasien Corona Ditolak Warga, Gus Hayat: Saya Punya Tanah yang Sangat Luas, Silahkan Dimakamkan di Tempat Kami

Setelah dia berhasil melarikan diri dan kini berada di Korea Selatan.

Bukti nyata semakin jelas setelah, petugas mencatat bahwa kamp penjara itu juga tidak memiki tempat kremasi melalui citra satelit.

Greg Scarlatoiu direktur eksekutif HRNK mengatakan, kesaksian baru ini berfungsi mengingatkan kita bahwa di tengah pandemi ini tidak ada kelonggaran dari rezim Kim.

Baca Juga: Ngebet Pengen Pulang Kampung Tapi Sedang Lockdown, Emak-emak Ini Nekat Jalan Kaki dari Malaysia ke Singapura, 4 Jam Lebih Perjalanan Tak Terasa Demi Jenguk Sang Suami yang Sedang Sakit

"Ini adalah rezim yang melestarikan dirinya degan melakukan tindakan kejam yang tak terbayangkan kepada rakyatnya," katanya.

"Ketika dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, rezim Kim terus melakukan kejahatan terhadap manusia, sangat brutal menjadikan rakyatnya sendiri sebagai korban," jelasnya.

Dalam laporan terbaru di kamp HNRK, menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal.

Baca Juga: Ngebet Pengen Pulang Kampung Tapi Sedang Lockdown, Emak-emak Ini Nekat Jalan Kaki dari Malaysia ke Singapura, 4 Jam Lebih Perjalanan Tak Terasa Demi Jenguk Sang Suami yang Sedang Sakit

Kemudian dikubur dengan buru-buru, da ditutupi lapisan tanah yang tipis.

Namun, jika yang mati banyak, mereka akan menggali lubah sebesar tanah, dan memasukan semua mayatnya bersamaan di dalam sana.

Kemudian di atas tanah dijadikan ladang hasilnya seperti sayuran yang ditanam seperti lobak, bayam dan kubis, akan diberikan kepada penjaga kamp dan keluarga mereka.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Bukannya Dimakamkan Atau Dikremasi dengan Layak, Beginilah Nasib Mayat di Korea Utara Dijadikan Pupuk Untuk Merawat Tanaman.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari