Find Us On Social Media :

Dipetakan Lagi, Ini Deretan Klaster Penyebaran Virus Corona Terbaru di Jawa Barat, Ada Seminar Tanpa Riba Hingga Asrama Polisi

Ridwan Kamil

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi kedua dengan pasien positif covid-19 terbanyak di Indonesia setelah DKI Jakarta.

Berbagai cara terus dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona dan menemukan masyarakat yang terpapar.

Melansir TribunJabar.id, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan telah menyebar 61 ribu alat rapid test Covid-19 ke 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat.

Baca Juga: Koar-koar Jadi Penguasa Bumi dan Seisinya, Petinggi Sunda Empire Ngaku Koordinasi dengan Intelejen Dunia, Rangga Sasana Buru Biang Kerok Penyebar Virus Corona, Netizen: Lama-lama Kita Gila

Berdasarkan data nasional, mayoritas pasien positif covid-19 berada di sekitar Jakarta, yakni Bogor, Depok, dan Bekasi.

Sementara itu, dilansir dari Kontan.co.id, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa di Provinsi Jawa Barat terdapat empat klaster penyebaran virus korona Covid-19.

Klaster pertama berasal dari satu seminar ekonomi syariah di Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor Jawa Barat yang menyebar hingga ke Jawa Tengah.

Baca Juga: Gelar Pernikahan Mewah di Tengah Pandemi Virus Corona, Fahrul Sudiana Dinilai Langgar 2 Aturan Polri, Mantan Kapolsek Kembangan Bisa Diancam Bui

Klaster kedua dari kegitan keagamaaan Kristiani di Bogor.

Sementara klaster ketiga Gereja Bethel di Lembang Bandung Jawa Barat.

Selain itu, ada juga klaster Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) di Karawang Jawa Barat.

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menyampaikan hal ini dalam rapat dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amien yang disiarkan secara daring, Jumat (3/4).

Baca Juga: Ngeyel Ajak Pulang Pasien Positif Corona, Oknum PNS Cianjur Buat 6 Anggota Keluarganya Terpaksa Diisolasi, Rumahnya Dijaga Ketua RT hingga Polisi

Temuan empat klaster penyebaran virus corona Covid-19 ini berdasarkan inisiatif pengetesan mandiri yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Provinsi Jabar mengklaim kali pertama mengetes sendiri virus corona Covid-19.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar membeli alat test virus corona dari Korea Selatan sebanyak 500 sampel PCR (polymerase chain reaction) untuk mengetes di Litbangkes Jawa Barat.

Baca Juga: Jaga Diri dari Kaganasan Virus Corona, Ashanty Ogah Jabat Tangan Penggemar, Istri Anang Hermansyah Langsung Kena Nyinyir Emak-emak: Artis Sombong Banget, Jijik Disalamin!

Dari hasil pengetesan itu menghasilkan nama-nama sejumlah pemimpin daereah Jawa Barat, seperti Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Kemudian inisiatif kedua Pemrov Bogor melakukan pengetesan melalui sample darah atau rapid test dari 25.000 sumbangan Yayasan Budha Suci.

Sebab, "Rapid test dari Kemenkes baru datang tiga hari kemudian," kata Ridwan Kamil.

Rapid test yang dilakukan oleh Pemrov Jabar, berjalan dengan cara datang ke masyarakat secara langsung atau test door to door, melalui Puskesmas dan rumah sakit.

Baca Juga: Dicap Sebagai Negara Adigdaya, Nyatanya AS Kelabakan Saat Diserang Wabah Corona, Pemerintah Sampai Tega Lakukan Ini Pada Para Gelandangan

"Ada juga drive thru, pasein tidak turun dari mobil, sehingga tidak ada sentuhan fisik tak ada kerumunan, orang datang berjenjang sesuai jadwal," katanya.

Selanjutnya setelah mendapatkan rapid test kit dari Kementerian Kesehatan, Provinsi Jabar membagikan sekitar 50.000 rapid test ke kabupaten dan kota.

Hingga Jumat (3/4) warga Jawa Barat yang sudah melakukan pengetesan cepat atau rapid test untuk mengetahui indikasi awal infeksi sebanyak 15.000 orang.

Baca Juga: Sedikit Beri Nafas Lega di Tengah Kemelutnya Wabah Corona Indonesia, Peneliti IPB dan UI Berhasil Racik Ramuan Alami Senyawa Antivirus Covid-19, Buah Ini Jadi Sumber Utamanya

Dari 15.000 rapid test itu hasilnya ada sebanyak 677 positif di Jabar.

Sebagai catatan, hasil positif dari rapid test belum memastikan pasien positif terinfeksi virus corona Covid-19.

Namun sudah terinfeksi oleh virus karena sudah ada antibodi di tubuh pasien yang ditest.

"Kesimpulan kami, semakin banyak mengetes makin tahu virus itu beredar di mana saja. Saya meyakini kasusnya berlipat-lipat. Tapi karena kecepatan mengetes tidak secepat harapan, maka data terlihat sedikit," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Palestina dan Israel Buat Sejarah Baru, 2 Negara Ini Bersatu Usai Puluhan Tahun Berkonflik, Satu Misi Perangi Corona dengan Kunci Kota Suci Betlehem

Selanjutnya dari temuan positit 677 pasien dari hasil rapid test itu dan akan dipastikan lagi dengan sweep atau PCR sehingga terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak.

"Mungkin hasilnya akan mengagetkan," kata Ridwan Kamil. Masih dari hasil rapid test dalam rangka penanganan wabah virus corona Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menemukan 300 orang positif terinfeksi virus, di sekolah Bintara Kepolisian yang berlokasi di Sukabumi.

Baca Juga: Langsung Tanya ke Pakarnya, Ustaz Abdul Somad Beri Sentilan Pedas ke Warga yang Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Corona: Masalah Kita Sudah Banyak, Tidak Lagi Kita Tambah dengan Masalah-masalah Lain

"Asalnya dari 7 orang postif, terkonfirmasi 310. Saat ini kota Sukabumi terbanyak terpapar. Satu sekolah di isolasi dan kegiatan diambil alih oleh Kapolri," kata Ridwan.

Ridwan juga memaparkan temuan di Kota Bandung, ada 200-an positif terinveksi virus datang dari Gereja Bethel.

"Mereka berkumpul dan pendeta melakukan sentuhan, dan pendetanya sendiri sudah meninggal dunia beserta istri karena virus korona Covid-19," kata Ridwan.

Baca Juga: Tanda Tanya Besar, Ada Nama Setya Novanto dan OC Kaligis, Ini Daftar 22 Koruptor Kakap yang Berpeluang Dibebaskan Yasonna Laoly dalam Seruannya Lepaskan Napi Korupsi di Tengah Wabah Corona

Rasio temuan positif dari hasil pengetesan rapid test kepada jamaah Gereja Bethel cukup besar.

"Dari sebanyak 637 orang yang dites, yang positif 226 positif atau 36%," kata Ridwan Kamil.

"Tentu akan kami akan tes kedua dengan sweep untuk memastikan ini positifnya terkonfirmasi, sehingga belum saya laporkan ke Kemenkes yang positif lewat rapid test. Nanti kalau sudah selesai disweep dan terkonfirmasi, baru kami laporkan sebagai angka positif virus corona Covid-19 di Jabar," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Dituding Bawa Penyakit Corona Usai Pulang dari Jawa, Satu Keluarga di Medan Dikucilkan hingga Hampir Diusir Warga Kampung, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya(*)