Find Us On Social Media :

Aturan Lockdown Filipina Tak Bisa Ditawar, Si Tangan Besi Duterte Masukkan 5 Perusuh Lockdown ke Kandang Anjing, Aktivis HAM Internasional Angkat Bicara

Lima orang dikurung di kandang di Filipina setelah diduga melanggar jam malam coronavirus

Gridhot.ID - Filipina merupakan salah satu negara yang menerapkan sistem lockdown untuk menghindari merebaknya virus corona.

Bahkan aturan lockdown di Filipina terbilang cukup ketat dan mengerikan.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan orang yang melanggar aturan lockdown dalam rangkan penanganan virus corona bisa ditembak mati.

Baca Juga: Tergiur Tawaran Pelanggan, Driver Ojol 59 Tahun Ini Apes Kena Tipu Antar Penumpang dari Purwokerto ke Solo, Minta Turun di Mushola Lalu Kabur Ninggal Sendal Tanpa Bayar

Sekitar setengah dari negara berpopulasi 110 juta itu kini dikarantina.

Berdampak pada jutaan rakyat miskin yang kehilangan mata pencahariannya.

Beberapa jam sebelum Duterte memberikan perintah itu, sekitar 20 orang yang berasal dari dari permukiman kumuh Manila ditangkap polisi.

Baca Juga: Keputusan Larangan Mudik Dicabut Jokowi, Pemkot Solo Kelabakan Siapkan Lokasi Karantina Mandiri Bagi Pemudik, Wali Kota: Mumet Aku, Harus Ada Aturan Tegas

Dilansir AFP Kamis (2/4/2020), mereka menggelar aksi protes dengan menuduh pemerintah Filipina gagal menyediakan bantuan bagi kalangan miskin.

"Perintah saya kepada polisi dan militer, jika terjadi ketegangan dan nyawa kalian terancam, tembak mati saja perusuh itu," kata Duterte.

"Dari pada kalian menyebabkan masalah, lebih baik saya mengirim kalian ke pemakaman," kata presiden yang berjuluk The Punisher itu.

Dia melontarkan ancaman tersebut setelah Manila melaporkan wabah virus corona semakin memburuk meski lockdown telah berlangsung selama dua pekan.

Baca Juga: Kupingnya Merah Dibilang Pura-pura Baik, Tamara Bleszynski Murka Disebut Miliki Masa Tua Suram, Sang Artis Murka: Saya Beri 24 Jam untuk Klarifikasi Tuduhan Anda!

Sebelum perintah tembak mati bagi perusuh dikeluarkan, foto yang beredar menunjukkan lima orang dikurung dalam kandang anjing setelah polisi di Filipina diduga menangkap mereka melanggar jam malam saat lockdown karena virus corona.

Saat ini, jutaan orang di Filipina sedang menjalani lockdown sebagai upaya pemerintah dalam menghentikan penyebaran Covid-19.

Tetapi tampaknya beberapa petugas menggunakan kekuasaan baru mereka terlalu jauh.

Baca Juga: Kasus Pernikahan Kapolsek Kembangan Makin Panjang, Tak Hanya Bermasalah di Tuan Rumah, Seluruh Polisi yang Hadir Bakal Diperiksa, Komisioner Duga Ada Unsur Pemberontakan

Petugas menjemput kelompok tersebut di kota Santa Cruz karena berada di luar lebih dari jam malam yang ditentukan.

Jam malam Filipina berlangsung setiap malam dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi.

Foto-foto memperlihatkan bagaimana ketiga lelaki dan dua remaja itu terkunci di dalam sangkar besi yang berkarat.

Melansir Metro, Selasa (31/3/2020), kejadian itu terjadi di kota, yang berjarak sekitar 55 mil di selatan ibukota, Manila.

Seorang pejabat terlihat berpose untuk foto sebelum sebuah mobil menyeret para pelanggar jam malam di kandang mereka.

Baca Juga: Sempat Foto Bersama Bupati Karawang yang Dinyatakan Positif Corona, Kesehatan Annisa Pohan Mulai Dipertanyakan, Istri AHY Mengakui Batuk Disertai Demam: Suhu Tubuh Saya Selalu di Atas 37 Derajat

Penduduk yang marah mengecam para pejabat, sementara sebuah kelompok hak asasi manusia menyerukan penyelidikan atas gambar-gambar yang mengganggu itu.

Phil Robertson, dari Human Rights Watch, mengatakan: "Polisi dan pejabat setempat harus menghormati hak-hak orang-orang yang mereka tangkap karena melanggar jam malam dan peraturan kesehatan masyarakat lainnya, yang dapat dilakukan sambil tetap membiarkan pemerintah Filipina mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memerangi Covid- 19.

"Setiap penganiayaan harus segera diselidiki, dan pihak berwenang yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab," Walikota Santa Cruz Edgar San Luis mengatakan dia telah mengirim memo kepada bos dewan distrik memintanya untuk menjelaskan.

Baca Juga: Suaranya Bergetar dan Air Matanya Tumpah Saat Azani Jenazah Istri dan Buah Hati, Suami Artis Ini Tak Kuasa Lepas Kepergian 2 Belahan Jiwanya, Rico : Kan Kita Enggak Bisa Prediksi

Selama lockdown, warga tidak dapat melakukan perjalanan antar kota atau provinsi tanpa identitas yang menunjukkan mereka tinggal atau bekerja di sana.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Sebelum Ada Perintah Tembak Mati Perusuh Saat Lockdown di Filipina, Secara Tak Manusiawi 5 Orang Dimasukkan dalam Kandang Anjing Karena Langgar Jam Malam"