Find Us On Social Media :

Dokter Forensik Turun Tangan, Warga Kampung Ini Awalnya Ngeyel Ogah Terima Jenazah Pasien Corona, Kini Berubah Usai MUI Yakinkan Lagi

Warga yang sedang diedukasi

"Tidak ada penolakan, masyarakat sudah paham karena ada edukasi dari dokter forensik dan kajian dari MUI (Majelis Ulama Indonesia)," kata Jhoni saat dihubungi, Minggu (5/4/2020) petang.

Terkait spanduk besar yang menyatakan masyarakat menolak lokasi pemakaman, Jhoni mengatakan, spanduk itu dipasang oleh warga yang bukan dari Desa Purwotani yang berada di dekat lokasi pemakaman.

Baca Juga: Nyolong 1000 Helai Masker di Puskemas Tempatnya Bekerja untuk Dijual Seharga Rp 5 Juta, Seorang Sopir Ambulans Dijerat Hukuman Pencurian dengan Pemberatan, Begini Pengakuan Pelaku

"Itu dipasang oleh warga yang belum paham dan bukan oleh warga sini (Desa Purwotani)," kata Jhoni.

Namun, dari aspirasi yang disampaikan oleh warga, Jhoni mengatakan, warga meminta agar Pemprov Lampung bisa menggeser lokasi pemakaman dari lokasi saat ini.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Lampung, Reihana mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan keamanan atas pasien corona yang sudah dimakamkan.

Baca Juga: Sesuai Ramalan Mbak You, Hubungan Asmara Pasangan Selebritis Ini Akhirnya Kandas Setelah Berjalan Beberapa Bulan, Sang Paranormal: Settingannya Terbukti

Reihana memastikan pemulasaraan jenazah pasien positif yang meninggal dunia sudah sesuai protokol kesehatan.

"Jenazah disemprot cairan disinfektan beberapa kali, dibungkus plastik, peti jenazah juga disegel dan disemprot cairan disinfektan, jadi aman," kata Reihana.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bertemu Dokter Forensik, Warga Akhirnya Mau Terima Pemakaman Pasien Corona"

(*)