Find Us On Social Media :

Dapat Pujian dari Negara-negara Uni Eropa Saat Bantu Perangi Corona, Taiwan Justru Buat Murka Negara Satu Daratannya, Dituding Tak Mau Ekspor Masker Saat Puncak Wabah Covid-19 di China

Presiden Xi Jinping Beberkan Pengalaman China Atasi Corona, Bisa Ditiru di Indonesia

Gridhot.ID - Melansir data Worldometers per Minggu (5/4/2020) pagi, tercatat sebanyak 1.196.944 kasus infeksi virus corona di dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 246.110 dinyatakan sembuh dari Covid-19, sementara 64.580 orang lainnya meninggal dunia.

Dengan banyaknya kasus infeksi corona saat ini, tentu banyak negara kekurangan alat pelindung diri seperti masker.

Baca Juga: Divonis 20 Tahun Penjara, Jesicca Kumala Wongso Disebut Masih Sembunyikan Sesuatu dari Aksi Kopi Sianida, Pakar: Tidak Ada Rasa Marah Ketika Dituduh Jadi Pembunuh

Di saat inilah, China - yang kasus coronanya sudah mulai mereda - datang untuk menawarkan masker buatannya kepada negara-negara yang membutuhkan.

Tak mau kalah, Taiwan tengah mengintensifkan upayanya untuk meningkatkan profil global mereka dengan menawarkan sumbangan masker wajah dan bantuan medis yang sangat dibutuhkan ke negara lain.

Namun langkah ini membuat marah Beijing.

Baca Juga: Maju Mundur Omongan Jubir Presiden Buat Bingung Rakyat, Ralat Sendiri Omongannya, Fadjroel Lantang Sebut Keringaan Kredit Bisa Dinikmati Seluruh Masyarakat Terdampak Wabah Virus Corona

Dilansir dari South China Morning Post, pengamat mengatakan upaya Taiwan untuk mengendalikan wabah virus corona telah menyoroti kekuatan sistem medisnya dan meningkatkan visibilitasnya di panggung dunia.

Langkah ini juga telah dipuji oleh para pemimpin dunia, dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa berterima kasih atas upaya dan sikap solidaritas Taiwan, sementara Departemen Luar Negeri AS menggambarkan Taiwan sebagai teman sejati.

Tetapi tanggapan Beijing adalah sebaliknya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mencatat bahwa Taiwan melarang ekspor masker ketika wabah mencapai puncaknya di daratan China.

Ia juga mengatakan pulau itu tidak boleh memainkan trik politik untuk mendapatkan aksesi ke Organisasi Kesehatan Dunia.

Baca Juga: Dikabarkan Hamil Duluan, Artis Cantik Ini Rela Jadi Mualaf Demi Dipersunting Mantan Kekasih Marsha Timothy, Sempat Hidup Penuh Gosip Miring, Kabar Keluarga Kecilnya Kini Kian Menggemaskan

Hua juga mencatat bahwa perusahaan maupun individu China juga telah menyumbangkan pasokan medis ke AS, dan mempertanyakan mengapa tidak ada pengakuan resmi atas upaya mereka dari AS.

“Sangat tepat untuk saling memberikan dukungan dan bantuan selama pandemi ini. Tetapi AS dan Taiwan harus diingatkan bahwa jika ada orang yang mencoba menggunakan pandemi ini untuk bermain game politik dan melukai kepentingan inti China, mereka harus sangat berhati-hati,” tegasnya.

Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang harus dikembalikan ke China daratan, termasuk dengan paksaan jika perlu.

Baca Juga: 'Tidak Ada Rencana Pembebasan Bersyarat Napi Koruptor, Napi Terorisme, dan Napi Bandar Narkoba'

China juga telah memperingatkan negara-negara lain agar tidak mendukung pulau itu bergabung dengan organisasi global, termasuk WHO.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjelaskan bahwa larangan ekspor masker telah dicabut karena negaranya tidak dapat bertahan di saat negara-negara lain sangat membutuhkan bantuan.

"Saya ingin memberi tahu komunitas internasional bahwa Taiwan akan secara aktif meningkatkan kerja sama kami dengan semua negara untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.

“Pada tahap ini, kami akan menyumbangkan 10 juta masker wajah, atau produksi sekitar satu hari, untuk mendukung pekerja medis di negara-negara di mana wabah Covid-19 sangat parah. Nantinya, kami akan memberikan lebih banyak dukungan kepada masyarakat internasional berdasarkan kapasitas produksi domestik kami,” katanya.

Tsai juga menawarkan untuk berbagi sistem karantina elektronik di pulau itu yang menggunakan analitik data besar.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kursi Wagub DKI Jakarta Kini Telah Terisi, Ahmad Riza Patria Terpilih untuk Dampingi Anies Baswedan

Karena kedekatan geografisnya dengan daratan China, Taiwan awalnya diprediksi menjadi salah satu tempat yang paling parah dilanda wabah Covid-19.

Tetapi tanggapannya yang cepat dalam menanggulangi virus, transparansi dalam memberi tahu masyarakat tentang perkembangan situasi, efisiensi dalam melacak riwayat kontak infeksi yang dikonfirmasi dan saran bagi masyarakat untuk menggunakan masker wajah di tempat-tempat umum dinilai oleh para ahli kesehatan sebagai faktor penekan potensi tersebut.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "China murka usai Taiwan tawarkan bantuan masker ke negara lain, kenapa?"