Find Us On Social Media :

Aturan Pembebasan Napi Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19 Jadi Polemik, Ini yang Dilakukan Jepang untuk Menangani Tahanan Menghadapi Penyebaran Virus Corona

Ilustrasi penjara

Hidup mereka dalam kelompok padat dilakukan di ruang tertutup dengan sanitasi yang mungkin kurang baik, dan bahkan mungkin juga keracunan makanan merupakan peristiwa tahunan selama musim hujan.

"Kini sangat mungkin bahwa terdakwa dan narapidana terinfeksi positif virus Corona, serta juga petugas penjara, akan terinfeksi," tambahnya.

Pada 5 April lalu, seorang tahanan pria ditemukan terinfeksi di pusat penahanan Osaka, yang menampung sekitar 1.000 orang.

Baca Juga: Walau Virus Corona Belum Ada Vaksinnya, 5 Hal Ini Ternyata Bisa Buat Covid-19 Hancur Lebur, Perlu Diperhatikan untuk Memutus Rantai Penyebaran

Rekan-rekannya juga memiliki gejala demam dan kondisi fisik yang buruk.

Di pusat penahanan, 119 orang, seperlima dari semua staf, ditahan, dan 40 narapidana ditahan di kamar tunggal.

Di AS yang terus berkembang, penjara di California, New York, dan Texas membebaskan ratusan hingga ribuan tahanan, dengan fokus pada pelaku yang melakukan kejahatan relatif kecil.

Baca Juga: Berkah di Balik Musibah, Awalnya Cuma Ditinggali Sendal Usai Penumpang yang Diantarnya dari Purwokerto-Solo Kabur, Begini Kabar Mbah Mul yang Kini Nasibnya Berangsur Mujur

Di Jepang, kepala penjara hanya dapat membebaskan narapidana untuk sementara waktu selama "bencana" seperti gempa bumi dan kebakaran, dan tindakan medis dan tindakan isolasi digunakan untuk mengendalikan penyakit menular.

"Kecuali undang-undang tersebut diamandemen, tidak akan ada pembebasan massal seperti di Amerika Serikat," kata dia.