Lockdown akibat Covid-19 ini telah menyebabkan kota-kota di Negeri Jiran dijaga ketat oleh polisi dan tentara.
Otoritas setempat juga memberlakukan izin belanja hanya boleh dilakukan pada jam-jam tertentu sesuai kebijakan pemerintah.
Sementara itu, Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) segera bergerak cepat seusai menerima informasi adanya TKI Malaysia yang kekurangan bahan pokok.
Plt Juru Bicara (Jubir) Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, perwakilan RI di Malaysia telah menghubungi salah seorang TKI di Sarawak.
"Sebagai info, Konjen kita baru saja mengontak Pak Jihan (Mujianto, TKI di Sarawak) dan Konjen merencanakana akan segera menemui mereka," ujar Faizasyah, Selasa (7/4/2020).
Menurut Faizal, perwakilan RI di Malaysia telah bekerjasama dengan tokoh wilayah setempat guna mengidentifikasikan WNI yang terdampak lockdown.
Faiza mengatakan, Pemerintah Indonesia melalui perwakilannya telah mengirimkan sebanyak 49.394 paket sembako sebagai bantuan untuk WNI yang telah tercatat.
Sebaliknya, adanya pekrja migran yang masih kesulitan makan menunjukkan bahwa distribusi bantuan belum terjangkau sepenuhnya.
"Informasi ini menunjukan masih ada yang belum terjangkau karena satu dan lain hal," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjuangan TKI Ilegal Menyambung Hidup saat Lockdown di Malaysia, Berutang hingga Terpaksa Makan Tikus"