Tapi karena lahan sangat luas, begitu kopinya tak berbuah-buah, pindah karena tanah masih sangat banyak, pindah lagi, pindah lagi," ujar Susno Duadji pada video itu.
Ia pun menjelaskan kembali terkait kondisi tanah itu melalui keterangan videonya.
"Sumatera Selatan di kaki Gn Dempo, lahan luas , subur, msh ada hutan, system ladang konvensional ; berpindah, skr sdh berubah menetap," tulis Susno Duadji.
Dulu Susno Duadji Sosok Kontroversial
Sosok Susno Duadji menuai kontroversi sejak kisruh dua institusi, yakni KPK dan Polri.
Jenderal bintang tiga ini pula yang melontarkan istilah Cicak Vs Buaya.
Analogi cicak vs buaya itu pertama kali diucapkan Susno Duadji saat diwawancarai awak media.
Kala itu, pada 2009, Susno Duadji menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri.
Namun, pernyataannya justru mengundang reaksi publik yang signifikan.
Ujungnya, istilah Cicak Vs Buaya ini menjadi kasus besar di antara Polri dan KPK.
Nama Susno Duadji pun ikut terseret setelah membuat pengakuan bertemu dengan Anggoro Widjojo.
Tak berhenti di situ, kontroversi Susno Duadji yang dramatis itu membuat dirinya pun tersangkut kasus hukum.
Mulai dari kasus PT Salmah Arowana Lestari hingga pengamanan Pilgub Jabar.
Sejumlah kontroversi yang timbul dari sosok Susno Duadji ini membuat namanya terkenal di muka publik.
Namun, sosoknya kini hilang dari sorotan publik. Susno Duadji tak lagi menjadi penegak hukum.
Ia memilih kembali ke kampung halaman dan mengadu nasib menjadi seorang petani.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Susno Duadji Kini Sederhana, Makan Nasi Bungkus Lesehan di Tanah, Hidup di Desa Blusukan ke Hutan
(*)