Find Us On Social Media :

Buruk Rupa Cermin Dibelah, Tak Mampu Tangani Sendiri Wabah Corona yang Menerjang Negaranya, Senat Amerika Semprot Habis-habisan Direktur WHO Hingga Ancam Bekukan Dana Operasionalnya

Direktur Jendral WHO Tedros Andhanom

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Secara global, kini Amerika Serikat (AS) telah menjadi negara dengan kasus positif infeksi virus corona tertinggi.

Melansir worldometer, sejauh ini, pemerintah AS mencatat adanya 502.876 kasus positif virus corona di negaranya.

Kasus kematian di sana juga melonjak tinggi, hampir menyamai Italia.

Baca Juga: Miris dengan Ujaran Kebencian yang Terus Menerus Berdatangan di Tengah Pandemi Virus Corona, Luhut Binsar Pandjaitan Kedapatan Cuhat di Media Sosial: Saya Tidak Pernah Berniat Membungkan Kritik

Total kematian di AS hingga saat ini mencapai 18.747.

Sementara itu, pandemi tak hanya menimbulkan krisis kesehatan, melainkan juga berdampak pada beberapa hal lain.

Mengutip Kontan.co.id, Senator Amerika Serikat, Todd Young, menyerukan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, untuk menghadap subkomite Senat Hubungan Luar Negeri untuk menjawab pertanyaan tentang penanganan organisasi tersebut terhadap pandemi virus corona.

Baca Juga: Gunung Anak Karakatau: Si Kecil yang Sedang Mengumpulkan Energi untuk Mengamuk Kembali

WHO dalam beberapa hari terakhir menghadapi kritik pedas dari Senat Republik dan Presiden AS Donald Trump, yang berpendapat organisasi itu tidak melakukan cukup banyak untuk meneliti respon China terhadap wabah tersebut.

"Ini telah memberikan sanksi terhadap tanggapan kasar orang China dan informasi yang salah yang diabadikan oleh orang China," kata Young dalam sebuah wawancara seperti dikutip South China Morning Post.

"Di semua sisi, saya tidak hanya tidak terkesan tetapi juga marah karena respon dan kinerja Organisasi Kesehatan Dunia," lanjut dia.

Dalam suratnya kepada Tedros, Young mengkritik WHO karena memuji tanggapan awal China terhadap virus corona dan karena mengandalkan data dari pemerintah China.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Daun Pintu Sampai Bergetar, Suara Dentuman Misterius Hantui Warga Jabodetabek, Dikira Karena Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tapi Justru Begini Kata Pakar

"Kegagalan sistematis pemerintah China, kegagalan yang diverifikasi oleh komunitas intelijen kami, untuk secara akurat melaporkan jumlah kasus yang merusak pengetahuan epidemiologis kami tentang Covid-19," tulisnya.

Young meminta Tedros untuk hadir di hadapan Subkomite Hubungan Luar Negeri Senat tentang Lembaga Multilateral untuk audiensi tentang bagaimana uang dari federal AS akan diberikan kepada WHO di masa mendatang.

Young mengatakan ia optimistis Tedros akan muncul di hadapan komite mengingat bahwa Amerika Serikat adalah negara penyumbang terbesar organisasi itu.

Baca Juga: Temukan Sang Pengendali Perang, TNI dan Polri Siap Lenyapkan Sosok di Balik Aksi KKB Papua, Ritual Perjanjian Ini Jadi Bukti Adanya Negosiasi

Surat Young datang setelah Trump mengatakan pada konferensi pers bahwa Amerika Serikat akan menahan uang yang dihabiskan untuk WHO.

Sebelumnya hujan kritik dari politis AS sudah banyak yang menghampiri WHO.

Senator Rick Scott telah menyerukan penyelidikan kongres ke dalam tanggapan WHO dan menyarankan Amerika Serikat untuk menghentikan pendanaan.

Sementara itu, Senator Martha McSally telah meminta Tedros untuk mengundurkan diri.

Baca Juga: Takut Kalah dari Indonesia yang Segera Miliki NASAMS, Negara Tetangga Ini Rela Lakukan Negosiasi Rumit dengan China, Paksa Diri Boyong SY-400 Meski Harus Ngutang

Namun Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, nampaknya menentang ide itu.

“Ini bukan waktunya untuk melakukan perubahan semacam itu,” kata Pompeo.

"Akan ada banyak waktu untuk melihat ke belakang dan melihat bagaimana kinerja Organisasi Kesehatan Dunia," kata Pompeo.

Baca Juga: Masih Betah Menjanda, Ayu Ting Ting Langsung Mencak-mencak Saat Kondisi Hatinya Disenggol, Mantan Istri Enji Langsung Umpat Sumpah Serapah: Sarap, Periksa Tuh Ati dan Otak Lu yang Kotor!

Tedros pun terus membela diri atas penanganan WHO terhadap pandemi ini.

Ia pun yakin Amerika Serikat akan terus menyumbangkan dananya ke lembaga tersebut.(*)