Find Us On Social Media :

Rumah Pak RT Kena Teror Menohok, Usai Sang Empunya Mendekam di Penjara Gara-gara Provokasi Warga untuk Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Corona, Karangan Bunga Atas Matinya Hati Nurani Banjiri Kediamannya

Karangan bunga penuhi TPU dan rumah pak RT yang tolak jenazah perawat.

Klarifikasi hingga Ditetapkan Jadi Tersangka

Sebelumnya, di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya.

Baca Juga: Anggota Mapolres Memberamo dan Keluarganya Diminta Tidak Keluar Mako, Pasca Pecah Bentrok TNI dengan Polri, 2 Polisi Tewas, Kapolda Papua Ambil Langkah Ini

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya pada Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah. 

Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi, termasuk beberapa Ketua RT lain. 

"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya menirukan warga.

Baca Juga: Tiba-tiba Datangi Tuannya saat Hujan, Kehadiran Garaga Buat Panji Petualang Kegirangan, King Kobra Itu Alami Perubahan Signifikan Usai Dilepas ke Alam Liar Selama 2 Bulan

Purbo mengakui, dalam hati dia menangis karena adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut.

"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkapnya.

Sementara Ketua RW 08 Dusun Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, penolakan pemakaman tersebut sempat dimediasi.

Baca Juga: Ngamuk Balik ke Satgas Amole TNI-Polri, KKB Tembaki 2 Mobil Patroli, Ini Nomer Lambung Kendaraan Logistik yang Jadi Sasaran