Find Us On Social Media :

Yang Lain Berbondong-bondong Ambil Kesempatan Bebas Gara-gara Wabah, Narapidana Ini Malah Ngaku Ogah Keluar dan Betah di Penjara, Alasannya Bertahan Begitu Menyayat Hati

Ilustrasi penjara

Gridhot.ID - Pemerintah baru saja mengeluarkan kebijakan untuk membebaskan para narapidana dengan syarat agar mencegah penyebaran virus corona.

Hal ini memungkinkan para napi bisa keluar lapas meski walau belum habis masa tahanan.

Namun, hal berbeda ditunjukan oleh seorang napi.

Ia mengaku lebih memilih tinggal di penjara dibandingkan bebas.

Baca Juga: Hidup Susah di Tengah Wabah, Driver Ojek Online Dapat Kado Istimewa dari Ahok, Cashback 50 Persen untuk Pengemudi Tiap Pembelian Bahan Bakar Pertamina, Begini Caranya

Rupanya ia mengungkapkan alasannya yang begitu menyayat hati.

Tidak tahu tinggal dimana

Program asimilasi yang diberlakukan saat ini tentu saja merupakan kabar yang membahagiakan bagi banyak narapidana yang memenuhi syarat.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Ini Ketahuan Berzina dengan 2 Pria Sekaligus, Diganjar Hukuman di Depan Banyak Orang, Tak Disangka Begini Responnya Saat Akan Terima Cambukan ke 200

Kendati demikian, ternyata tak semua napi ingin bebas dari penjara, seperti misal Ambo (43 tahun), warga binaan lapas kelas 2 A Samarinda.

Dirinya memilih untuk tak menerima pembebasan bersyarat lantaran sudah merasa betah di penjara.

Narapidana kasus narkoba yang telah menjalani 2,5 tahun masa pidana dari 4,5 tahun vonis itu menilai jika penjara lebih membuatnya nyaman karena di luar dirinya tak punya keluarga di Samarinda.

Baca Juga: Idamkan Kisah Cinta Paling Mulia Layaknya Ali bin Abu Thalib dan Fatimah, Curahan Hati Mellya Juniarti Sebelum Nikah Jadi Viral, Akankah Menjanda Selamanya Usai Dicerai Ustaz Abdul Somad?

"Ya, bisa saya keluar tidak tahu mau kemana, orang tua sudah meninggal," ujarnya seperti dikutip dari tribunnews.com (11/4/2020).

Di lapas dirinya bisa bersosialisasi dan memiliki banyak teman yang sudah dianggapnya seperti keluarga.

Berbagai kegiatan positif di dalam rutan pun membuatnya semakin nyaman.

Baca Juga: Ardi Bakrie Puji Istrinya Hemat, Tak Disangka yang Belanja Bulanan Ternyata Pembantunya, Sang ART Bongkar Tabiat Nyonyanya di Depan Kamera

"Sudah seperti rumah sendiri dan banyak kegiatannya, seperti olahraga, bantu-bantu angkat makanan dari teman yang dibesuk," ungkapnya.

Ambo mengungkapkan jika selama dirinya tinggal di penjara tak pernah ada orang yang menjenguk.

Sementara itu sang istri sudah meninggalkannya sejak dua bulan pasca dirinya masuk penjara.

Baca Juga: Akui Bukan Orang yang Suka Berpolitik, Wirang Birawa Beranikan Diri Suarakan Terawangannya Soal Kebijakan Pemerintah, Sang Paranormal: Mohon Dengar Kali Ini Saja Pak!

"Kalau saya selama di sini, biar sekali tidak ada yang jenguk, kalau istri sudah diambil orang, setelah saya masuk dua bulan dia minta cerai, karena gak tahan," lanjutnya.

Ambo adalah satu dari empat warga binaan rutan Samarinda yang menolak untuk diberikan asimilasi.

Sementara itu dilansir dari tribunnews.com (11/4/2020) sebanyak 137 orang napi telah menerima pembebasan.

Baca Juga: Ludahi Pengendara yang Ditilangnya Sebanyak 2 Kali, Oknum Polisi Berpangkat Bripka Ini Terekam Kamera Lakukan Pungli, Setorkan Uang Haram ke Sosok Ini

Dikutip dari Tribun Kaltim.co, Rumah Tahanan (Rutan) Klas II A Samarinda yang terletak di Jalan Wahid Hasyim II Samarinda Utara, telah memberikan asimilasi atau bebas bersyarat kepada 141 warga binaan, namun empat diantaranya menolak, sehingga hanya 137 yang menerima hal tersebut.

Salah satu warga binaan bernama Ambo (43) yang mendekam terkait kasus narkoba, dengan vonis 4,5 tahun dan telah menjalani masa tahanannya 2,5 tahun, menolak diberikan asimilasi tersebut, karena saat ini dirinya tak memiliki keluarga di Samarinda.

"Ya, bisa saya keluar tidak tahu mau kemana, orang tua sudah meninggal," ucapnya saat ditemui di Rutan Klas II A Samarinda.

Baca Juga: Nikahi Wanita Beda Agama, Shah Rukh Khan yang Beragama Islam Harus Gelar Ijab Qabul Sebanyak 3 Kali, Siapa Sangka Kini Rumah Tangganya Bertahan Hampir Tiga Dekade Tanpa Goyah

Selain itu, dirinya juga mengatakan sudah betah tinggal di Rutan, karena telah banyak memiliki teman dan banyak hal positif yang bisa dilakukannnya di dalam Rutan.

"Sudah seperti rumah sendiri dan banyak kegiatannya, seperti olahraga, bantu-bantu angkat makanan dari teman yang dibesuk," ungkapnya.

"Kalau saya selama di sini, biar sekali tidak ada yang jenguk, kalau istri sudah diambil orang, setelah saya masuk dua bulan dia minta cerai, karena gak tahan," sambungnya.

Baca Juga: Sempat Terdiam Selama 3 Menit, Begini Reaksi Tak Terduga Ahamd Dhani Saat Dengar Lagu Atta Halilintar untuk Aurel Hermansyah, Sang YouTuber: Soalnya Aku Emang Bukan Penyanyi Kayak Om

Waktu itu dirinya merantau bersama dengan sang istri ke Kota Tepian dan berdagang ikan di Pasar Segiri.

"Iya, saya pakai narkoba karena lingkungannya seperti itu, jadi ditawarin teman," jelasnya.

"Tetapi, dengan adanya asimilasi ini juga di blok berkurang, yang awalnya 40 orang jadi 33 orang, makanya agak luas sedikit," pungkasnya.

Baca Juga: Sempat Terdiam Selama 3 Menit, Begini Reaksi Tak Terduga Ahamd Dhani Saat Dengar Lagu Atta Halilintar untuk Aurel Hermansyah, Sang YouTuber: Soalnya Aku Emang Bukan Penyanyi Kayak Om

Sementara, Kepala Rutan Klas II A Samarinda, Taufik Hidayat mengatakan, sebenarnya ada 141 yang mendapatkan asimilasi tersebut, tetapi empat warga binaan menolak, karena alasan tak memiliki keluarga di Samarinda.

"Jadi, hanya 137 warga binaan yang ambil asimilasinya," ucapnya saat ditemui di Rutan Sabtu (11/4/2020) dikutip dari tribunkaltim.co.

Tetapi, lanjut dia tak menutup kemungkinan keempat orang ini bisa kembali diusulkan, dengan hak integritas.

"Dan nantinya kami akan mencari siapa yang akan menjamin mereka," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Gridfame dengan judul Tidak Mau Bebas dari Penjara, Alasan Napi ini Betah di Lapas Begitu Menyayat Hati, 'Istri Sudah Diambil Orang'

(*)