Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Orang tua nampaknya harus mengawasi buah hatinya ketika tengah bermain.
Apalagi yang masih balita.
Pasalnya, anak-anak yang masih dalam fase tumbuh dan berkembang membutuhkan pengawasan ekstra.
Belakangan, viral di media sosial mengenai kisah pilu seorang anak.
Kisah tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook Kiki Henky Gunawan pada Jumat (10/4/2020) lalu.
Akun tersebut menceritakan kisah Ganjar, bocah 3 tahun yang membawa botol minuman bekas hand sanitizer.
Ketika ia berjalan, di dekat rumahnya ada warga yang tengah membakar sampah.
Dengan serta merta, si jago merah pun langsung menyambar hingga mengenai wajah dan tubuhnya.
"Saat itu didekat rumahnya ada yang sedang bakar sampah, Ganjar 3th membawa botol minuman bekas Handsanitizer, tiba-tiba api langsung menyambar mengenai wajah dan tubuhnya," tulis akun tersebut.
Orang tuanya pun langsung membawanya ke rumah sakit, namun ditolak.
Pihak rumah sakit beralasan bahwa saat ini sedang dalam kondisi darurat virus.
Padahal, kondisi Ganjar yang mengalami luka bakar cukup serius pun memerlukan penanganan secepatnya.
Ia akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Mandaya Karawang.
Di sana petugas medis dengan sigap langsung menangani dan memberi tindakan pada luka bakar bocah 3 tahun itu.
Wajah dan tubuh Ganjar diperban dan ia memerlukan operasi karena luka bakarnya yang cukup serius.
"Langsung dibawa ke RS, ditolak di RS dg alasan lagi darurat virus, padahal Ganjar juga urgen karena luka bakar yg cukup serius, akhirnya dibawa ke RS. Mandaya Karawang dan sbg pasien umum, alhamdulillah sigap menangani, langsung diberi tindakan , Ganjar diperban dan dilakukan oprasi karna lukanya yg cukup serius," ungkap Kiki melalui akun Facebooknya.
Akibat luka bakar yang dideritanya, Ganjar membutuhkan biaya operasi sebesar Rp 21 juta.
Namun biaya operasi tersebut belum termasuk biaya kontrol dan perawatan.
Ganjar selama ini tinggal bersama ibu dan kakaknya yang masih berusia 4 tahun di rumah sang nenek di daerah Pinayungan, Telukjambe Timur.
Dilansir dari Tribunnews, sang pengunggah kisah, Kiki Henky Gunawan, membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Kiki, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (3/4/2020) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
"Iyaa (peristiwa Ganjar terbakar, red) benar adanya, tepatnya pada 3 April 2020 jam 19.30 WIB," ujar Kiki kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon.
Saat ini, Ganjar sudah kembali ke rumah neneknya di Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
Kiki menjelaskan, kondisi dari Ganjar sudah berangsur membaik.
"Sekarang sudah membaik, sudah beres operasi dan ada dirumah," tambah Kiki.
Dalam unggahan Kiki, ayah Ganjar diketahui baru bekerja selama dua bulan di Tangerang, Banten.
Sang ayah pun hanya bekerja sebagai penjaga kolam renang dengan penghasilan yang tak seberapa.
Akibat mewabahnya virus corona, sang ayah tidak bisa pulang untuk menemui Ganjar.
Padahal biaya operasi Ganjar sebagai pasien umum di RS Mandaya mencapai Rp 21 juta.
Keluarga Ganjar bisa menebus biaya tersebut memakai hasil pinjaman kepada saudaranya.
Namun, Ganjar masih harus check up ke rumah sakit untuk mengetahui perkembangan penyakitnya.
"Masih tetap harus kontrol rutin dengan biaya pribadi," ujar Kiki.
"Sekali kontrol habis Rp 1 juta, lukanya masih basah jadi banyak obat yang harus dibeli," imbuh pria berusia 27 tahun itu.
Untuk itu, melalui Komunitas Perantau Peduli, Kiki membuka donasi untuk membantu meringankan beban keluarga Ganjar.
"Sekarang masih dibuka donasi," ujar pria yang sehari-hari bekerja di perusahaan swasta itu.
Ia pun menyampaikan donasi untuk Ganjar bisa diberikan melalui akun Instagram @perantaupeduli.
Unggahan Kiki itu pun menjadi viral.
Hingga Senin (13/4/2020) pukul 19.20 unggahan Kiki itu telah disukai lebih dari 12 ribu dan dibagikan oleh lebih dari 12 ribu pengguna Facebook.(*)