Find Us On Social Media :

Makam Perawat Korban Virus Corona Dipenuhi Karangan Bunga Sebagai Bentuk Protes, Warga Sewakul Kini Merasa Khawatir Pasca Insiden Penolakan Jenazah : Kami Takut Ditolak Saat Berobat

Karangan bunga berderet di pintu masuk TPU Siwarak, Sewakul.

Gridhot.ID - Karangan bunga sebagai ungkapan protes atas aksi penolakan pemakaman jenazah perawat RSUP Kariadi Semarang yang positif virus corona masih memenuhi pintu masuk pemakaman TPU Siwarak, Sewakul.

Aksi penolakan jenazah perawat korban virus corona yang dilakukan sejumlah oknum sempat viral di media sosial.

Dan kini warga Sewakul, Ungaran, Jawa Tengah turut terkena imbasnya.

Baca Juga: Putrinya Jadi Janda di Usia Muda Hingga Dikabarkan Pindah Agama, Ibunda Salmafina Sunan Berlinang Air Ungkap Penyesalan Terbesarnya: Peran Saya Paling Besar

Puluhan karangan bunga dukacita sengaja dikirim oleh beberapa pihak sebagai aksi protes atas sikap warga Sewakul yang menolak pemakaman jenazah korban virus corona.

Tak hanya itu perwakilan dari ikatan perawat Indonesia pun telah memutuskan untuk membawa kasus penolakan jenazah seorang perawat korban virus corona ke ranah hukum.

Alhasil tiga orang yang diduga sebagai provokator aksi penolakan warga atas jenazah korban Covid-19 ini pun ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga: 2 Kali Pindah Keyakinan demi Langsungkan Pernikahan, Artis yang Sekarang Jadi Istri Bos Besar Ini Bongkar Perlakuan Mertua Kepadanya, Bawa-bawa Soal Masa Lalu

Kini warga Sewakul, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pun mengaku merasa menyesal.

Beberapa warga pun mulai merasa khawatir tak akan mendapatkan layanan kesehatan yang baik akibat dari kasus penolakan tersebut.

Soleh, warga Sewakul, mengatakan sebenarnya tidak semua menolak pemakaman tersebut.

"Kejadian itu membuat nama Sewakul jadi buruk, padahal yang menolak itu hanya oknum yang mengaku perwakilan warga," ujar Soleh di TPU Siwarak, Sewakul, Minggu (12/4/2020).

Dampak yang paling terasa, lanjutnya, saat ini adanya kecaman di media sosial.

Baca Juga: Sekujur Tubuhnya Terbakar Gara-gara Botol Handsanitizer, Balita Mungil Ini Justru Ditolak Rumah Sakit, Main-main di Dekat Tempat Sampah Buatnya Terluka Parah

"Itu tidak hanya dirasakan individu-individu, tapi semua warga Sewakul," ujarnya.

Namun yang paling dikhawatirkan adalah bila suatu saat ada yang membutuhkan layanan kesehatan dan melihat KTP sebagai warga Sewakul.

"Kami takut juga bila sakit tidak ada yang mau merawat atau saat berobat ditolak," ungkapnya.

Baca Juga: Terbaring Lemah Sembari Jawab Pertanyaan Penggemar, Video Live Instagram Glenn Fredy Sebelum Meninggal Dunia Jadi Perbincangan Warganet, Tubuh Kurusnya Jadi Sorotan

Dia meminta kepada seluruh perawat agar tidak menyamakan perilaku warga.

"Kami jujur minta maaf atas kejadian tersebut kepada para perawat di seluruh Indonesia.

Jangan semua disamakan, karena penolakan itu dilakukan oleh oknum," paparnya.

Sementara Ketua RW 08 Sewakul, Daniel Sugito mengungkapkan keluarga almarhum Nuria Kurniasih sudah meminta izin kepada dirinya yang juga menjabat sebagai ketua TPU.

"Sudah diizinkan, kami juga mengajak pengurus makam mengajak penggali liang kubur," jelasnya.

Baca Juga: Terbaring Lemah Sembari Jawab Pertanyaan Penggemar, Video Live Instagram Glenn Fredy Sebelum Meninggal Dunia Jadi Perbincangan Warganet, Tubuh Kurusnya Jadi Sorotan

Dia juga mengirim pesan kepada ketua RT di RW 08 untuk menginformasikan adanya pemakaman tersebut.

Namun, tiba-tiba ada sekelompok orang menolak pemakaman tersebut.

Alasannya, banyak mobil dan orang yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

Baca Juga: Hantui Warga Jabodetabek, Suara Dentuman Misterius Sabtu Dini Hari Diduga Bersumber dari Sini, Ahli Vulkanologi ITB Paparkan Hipotesisnya

"Saya sudah menjelaskan jenazah ini punya hak yang sama untuk dimakamkan di sini.

Apalagi ayah dan pakdenya juga dimakamkan di sini. Tapi perwakilan masyarakat ini tiba-tiba menolak," jelasnya.

Setelah diskusi, keluarga almarhum memutuskan untuk memindah pemakaman ke Kompleks Pemakaman Bergota.

"Kami sudah berupaya agar almarhum bisa dimakamkan di sebelah ayahnya, namun tidak jadi terlaksana," ungkap Daniel.

Baca Juga: Kegirangan dalam Gendongan Ayahnya, Begini Polah Putra Puput Nastiti Devi Saat Giliran Ahok yang Momong, BTP: Lihat Mi!

Seperti diketahui, Nuria Kurniasih, perawat di RSUP Dr. Kariadi meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) karena terpapar Covid-19.

Jenazahnya yang akan dimakamkan di TPU Sewakul mendapat penolakan dari warga.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Warga Sewakul Khawatir Tak Dapat Pelayanan Kesehatan Setelah Insiden Penolakan Pemakaman Perawat