Mayat-Mayat Sampai Dibiarkan Bergelimpangan di Jalanan, Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Negara Ini Sangatlah Tinggi, 6000 Nyawa Melayang Hanya dalam Kurun Waktu Setengah Bulan

Selasa, 21 April 2020 | 20:25
BBC

Mayat-Mayat Sampai Dibiarkan Bergelimpangan di Jalanan, Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Negara Ini Sangatlah Tinggi, 6000 Nyawa Melayang Hanya dalam Kurun Waktu Setengah Bulan

GridHot.ID-Sebanyak 6.700 orang di ProvinsiGuayas, Ekuador, dilaporkan meninggal dunia di dua minggu pertama bulan April.

Hal tersebut menjadikan Guayas sebagi area paling terdampak bukan hanya di negara itu, tapi di seluruh Amerika Latin.

Kematian tersebut tidak hanya terkait Covid-19.

Baca Juga: Mudah Ditularkan ke Manusia Hingga Mewabah di Mana-mana, Virus Corona Ternyata Bisa Menular Lewat Kentut, Dokter Ahli Jelaskan Caranya

Layanan kesehatan setempat lumpuh karena pandemi dan banyak pasien dengan kondisi kesehatan lainnya tidak dapat mendapatkan layanan kesehatan yang seharusnya.

Guayaquil, kota mayat

"Kami sudah melihat orang meninggal di mobil, di ambulans, di rumahnya, di jalanan," kata Katty Mejía, seorang pekerja di rumah duka di Guayaquil, ibu kota negara bagian dan kota terbesar di Ekuador, menyadur dari BBC.

"Salah satu alasan mereka tidak dirawat di rumah sakit karena alasan kekurangan tempat tidur. Jika mereka ke klinik swasta, mereka harus membayar dan tidak semua orang punya uang,"sambungnya.

Baca Juga: Rekam Prabowo Sedang Basah-basahan, Ajudan Bongkar Rahasia Sehat Sang Menhan, Pantas di Tengah Wabah Corona Tetap Bugar, Lakukan Ini 500 Meter Setiap Hari

Dalam masa pandemi di kota dengan populasi 2,5 juta penduduk itu, rumah duka kewalahan, bahkan sebagian harus tutup sementara karena pekerjanya ketakutan terjangkit virus.

Kerabat yang putus asa membiarkan mayat tergeletak di depan rumah, sementara sebagian lain membiarkannya di tempat tidur hingga berhari-hari.

Kota Guayaquil juga mulai kehabisan ruang untuk menguburkan mayat, memaksa sebagian orang untuk membawa jenazah kerabat ke kota tetangga untuk dimakamkan di sana.

BBC
BBC

Ekuador mencatat 5.000 kematian dalam semalam.

Baca Juga: Konon Kode Maling untuk Menjarah Rumah, Simbol-simbol Misterius Mulai Bertebaran di Solo Raya Saat Wabah Corona, Kapolresta: Segera Hapus!

Kebutuhan untuk menguburkan jenazah sangat tinggi hingga sebagian warga menggunakan kotak karton sebagai peti mayat.

Kini, narapidana juga membuat peti mati dari kayu.

Negara 'gagal'

Presiden Ekuador, Lenín Moreno mengakui negara telah gagal mengatasi krisis kesehatan.

Hingga 16 April, pemerintah yakin hanya 400 orang meninggal dunia karena virus corona.

Baca Juga: Aneh, Terakhir Terjadi Tahun 2011, Bondowoso Kini Dihantui Kasus Flu Burung Bersamaan dengan Wabah Corona, Dinas Pertanian: Kami Sedang Lacak

Tapi setelah Satuan Tugas Gabungan Virus Corona mengumpulkan semua data, gambaran besarnya berubah.

"Dengan angka yang kita dapat dari Kementerian Dalam Negeri, tempat pemakaman umum, kantor pencatatan sipil dan tim kami, kami sudah menghitung setidaknya 6.703 kematian di Guayas di 15 hari pertama pada April," kata Jorge Wated, kepala Satgas pemerintah.

"Rata-rata mingguan di sini mencapai 2.000, jadi kami sudah merekam 5.700 kematian dari biasanya."

Baca Juga: Kabar Gembira, Amerika Berhasil Temukan Obat Virus Corona, Uji Coba Pada Pasien Positif Berikan Hasil yang Menakjubkan

Tidak semua kematian di Guayas terkait langsung dengan Covid-19, sebagian orang meninggal karena gagal jantung, masalah ginjal, atau masalah kesehatan lain yang memperburuk kondisi karena tidak segera ditangani.

Dampak sekunder

Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan di penjuru kawasan, akankah pandemi menimbulkan dampak sekunder yang sama di negara-negara Amerika Latin lainnya atau di kawasan lain di dunia dengan sistem kesehatan yang lemah?

"Kesehatan masyarakat di Ekuador selalu bermasalah. Ini merupakan salah satu titik lemah di hampir semua periode pemerintahan," kata Dr Carlos Mawyin kepada BBC.

Baca Juga: Kelamaan Nganggur, Pemuda Ini Emosi Keluarkan Sumpah Serapah Komentari Penutupan Jalan Akibat Wabah Corona di Semarang, Tanpa Basa-basi, Langsung Diciduk Polisi

Ia menduga krisis Covid-19 merupakan badai besardi Ekuador.

"Dengan sistem kesehatan yang lemah dan jumlah pasien yang tinggi, ICU dengan cepat menjadi lumpuh," katanya.

Ekuador telah memperpanjang jam malam dan berjanji akan mengetes makin banyak pasien.

Tapi bagi warga di Guayaquil yang telahmelihat orang terkasih meninggal dunia, janji itu sudah terlambat.(BBC/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul "Astaga, Negara Ini Melaporkan 5.000 Kematian karena Covid-19 dalam Semalam! Mayat-mayat Dibiarkan Tergeletak di Pinggir Jalan hingga Sang Presiden yang Sudah Menyatakan Menyerah"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Suar.ID