Find Us On Social Media :

Temuan Lama Bangkit Kembali, Darah Onta Ternyata Bisa Dijadikan Vaksin Corona, Peneliti Belgia Jelas Sifat Luar Biasa Antibodi Hewan Tersebut

Ilustrasi unta di gurun

Gridhot.ID - Wabah virus corona memang terus diteliti oleh para ilmuwan.

Banyak ilmuwan dari seluruh dunia kemudian berusaha untuk menemukan vaksin dari virus yang berbahaya ini.

Segala upaya dan daya dilakukan oleh semua pihak untuk menekan angka korban positif virus corona yang setiap hari semakin bertambah.

Baca Juga: Bupati Klaten Tuai Sensasi, Izinkan Warganya Mudik Meski Dilarang Jokowi, Sri Mulyani: Jika di Sana Terlantar, Silahkan

Tak hanya ilmuwan, dokter, peneliti, herbalis, ahli virus, dan siapapun yang ingin dan peduli untuk mengenyahkan pandemic Covid-19 yang diakibatkan oleh virus corona, menguji temuan formula maupun senyawa obat dan vaksin.

Kali ini, kabar baik dalam upaya mengenyahkan wabah virus corona atau Covid-19 yang pandemik di seluruh dunia datang dari Belgia.

Para peneliti dari Institut Vlaams untuk Bioteknologi di Ghent, Belgia, telah melaporkan molekul dalam darah hewan onta dapat berfungsi sebagai terapi yang berguna selama wabah virus corona.

Baca Juga: Ngakunya Diperuntukkn Bagi Rakyat Miskin, Bantuan Sosial dari Pemkot DKI Jakarta Nyatanya Banyak yang Salah Sasaran, Disebut Asal Comot Data Sampai Anggota DPRD Ikut Menerima

Dikutip dari dailymail.co.uk, laporan itu menyebutkan harapan untuk vaksin virus corona didapat dari darah 0nta atau unta, termasuk Ilama dan Alpaca (famili Camelidae).

Informasi itu didapat setelah para ilmuwan menemukan antibodi yang terdapat di dalam darah Ilama atau hewan onta, bisa membantu menetralkan virus corona atau Covid-19.

Antibodi ini, yang pertama kali digunakan dalam penelitian HIV, telah terbukti efektif melawan virus seperti Middle East Respiratory Syndrome atau Virus MERS dan Severe Acute Respiratory Syndrome atau Virus SARS yang pernah mewabah.

Baca Juga: Sempat Terlintas Ingin Adopsi Anak, Zaskia Sungkar Kembali Jalani Program Bayi Tabung, Istri Irwansyah: Bismillah

Sifat luar biasa dari antibodi yang ditemukan dalam darah onta, ilama dan alpaka, pertama kali ditemukan oleh Universitas Brussels, Belgia, pada tahun 1989.

Ukuran kecil dari antibodi memungkinkan mereka untuk menargetkan virus mikroskopis lebih efektif dalam apa yang dikenal sebagai teknologi nanobody.

Antibodi dari unta ini dapat menjadi alat yang berguna untuk mengevaluasi kemanjuran pengobatan antivirus dan vaksin pencegahan.

Baca Juga: Anak Artis Ini Terpaksa Tak Salim Pada Mamanya Padahal Baru Pulang dari London, Ikut Rapid Tes Corona Hingga Jalani 14 Hari Karantina

Studi di Korea Selatan lainnya, yang dilaporkan dalam jurnal Cell Host dan Microbe, telah menemukan ferret yang terinfeksi Covid-19 merespons serupa pada manusia.

Para peneliti di Hong Kong, China, juga menemukan hamster Suriah memiliki reaksi terhadap Covid-19 yang mirip dengan manifestasi infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah pada manusia.

Penelitian yang dipublikasikan di majalah Science ini menemukan delapan berat badan hamster yang hilang, menjadi lesu, dan mengembangkan bulu yang acak-acakan, postur membungkuk, dan pernapasan cepat ketika terinfeksi virus.

Baca Juga: Bongkar Mark Up Pengadaan Alutsista, Rizal Ramli Sebut Prabowo Subianto Tolak Tanda Tangani Proyek Pembelian Senjata, Mantan Menko Kemaritiman: Dia Diam-diam Menghemat Rp 50 Triliun!

Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judul Peneliti Belgia Temukan Darah Onta Mengandung Antibodi Virus Corona.

(*)