Find Us On Social Media :

Sambut Bulan Ramadan, Raja Salman Sedih Tak Ada Doa dan Salat di Masjid, 13.000 Lebih Kasus Positif Corona Buat Arab Saudi Jalani Masa Sulit

Raja Salman

Gridhot.ID - Bulan Ramadan telah tiba bagi masyarakat muslim di seuruh dunia.

Dalam sebuah pidato untuk menandai dimulainya Ramadan, Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi mengatakan pada hari Kamis bahwa dia bangga dengan langkah yang dilakukan pemerintah Arab Saudi terhadap pandemi virus corona.

"Kita hidup dalam situasi ekstrem yang mempengaruhi seluruh umat manusia," kata raja dalam pidato yang disampaikan oleh Menteri Media, Kerajaan Majid Al-Qasabi seperti yang dikutip Arab News.

Baca Juga: Endus Ketidak Jujuran China Soal Asal Muasal Corona, Jerman Tuntut Tiongkok Bayar Ganti Rugi Atas Wabah Covid-19 yang Lumpuhkan Dunia

Dia menambahkan, Arab Saudi harus terus bekerja keras dalam "masa sulit" dan bahwa dia sedih melihat bahwa doa dan salat tidak dapat terlaksana di masjid selama bulan suci karena wabah virus corona.

Pidato itu disampaikan tak lama setelah Mahkamah Agung mengumumkan bahwa Ramadan 2020 akan dimulai pada hari Jumat.

Selama Ramadhan, Kerajaan akan memudahkan penguncian dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore. Restoran, kecuali truk makanan dan katering, akan diizinkan mengoperasikan layanan pengiriman dan penjemputan mulai pukul 3 sore hingga pukul 3 pagi setelah memenuhi persyaratan kesehatan.

Baca Juga: Mayat Terbungkus Plastik Bergeletakan di Jalanan, Negara Ini Mengakui Dirinya Telah Gagal Atasi Krisis Kesehatan, 6700 Nyawa Hilang dalam Waktu 2 Minggu, Ternyata Bukan Corona Penyebab Utamanya

Duta Besar Saudi untuk AS, Puteri Reema binti Bandar Al-Saud, menekankan pentingnya mengingat anggota komunitas Arab yang cacat di seluruh dunia dan memastikan kebutuhan mereka dipenuhi selama krisis ini.

Baca Juga: Arab Saudi dan Qatar bersaing jadi tuan rumah Asian Games 2030

Menyikapi acara digital pertama Future Investment Initiative di Riyadh, dia berkata: "Salah satu hal yang membuat saya sedih adalah bahwa kita telah melihat penahanan virus ini tanpa melihat data agregat dari para penyandang cacat."

Baca Juga: Selorohnya Sindir Jokowi, Susi Pudjiastuti Ikut Bersuara Soal Mudik, Sang Mantan Menteri: Saya Orang Kampung

Data yang dihimpun Arab News menunjukkan, ada sebanyak 1.158 kasus virus corona yang tercatat di Kerajaan pada hari Kamis. Sekitar 15% di antaranya adalah Saudi dan 85% warga ekspatriat. Dengan demikian, jumlah total kasus di Arab Saudi menjadi 13.930 kasus.

Sementara itu, Arab Saudi juga mencatat 113 kasus pemulihan baru, dengan jumlah total menjadi 1.925 kasus. Sedangkan angka kematian naik 7 kasus menjadi 121 kasus.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberikan salam kepada Muslim di seluruh dunia pada awal Ramadan.

Baca Juga: Bom Waktu Meledak di Singapura, Awalnya Negara Teraman, Kini Malah Salip Indonesia dengan Kasus Positif Corona Terbanyak se Asia Tenggara, Ini Penyebabnya

Pompeo mengatakan, sebagai bagian dari upaya penanggulangan virus itu, Departemen Luar Negeri AS tidak akan menjadi tuan rumah acara buka puasa di kedutaan dan kantor.

"Atas nama rakyat Amerika, saya menyampaikan harapan terbaik saya kepada komunitas Muslim di Amerika Serikat dan di seluruh dunia saat mereka menandai awal bulan suci Ramadan," tambahnya.

“Kami mendesak semua pemerintah dan masyarakat untuk menggunakan waktu ini untuk fokus pada layanan dan persatuan, untuk tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang paling rentan dan terpinggirkan saat kami terus berjuang untuk menghentikan krisis COVID-19,” tambahnya seperti yang dilansir Arab News.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Raja Salman sedih tak ada doa dan salat di mesjid selama Ramadan akibat pandemi.

(*)