Find Us On Social Media :

Sunan Kuning Semarang di Lockdown, Puluhan Wanita Pemandu Lagu Ngaku Kesulitan Pulang Kampung Karena Dianggap Bawa Virus Corona, Ditolak Warga Hingga Harus Nomaden

Dianggap Pembawa Virus Corona, 25 Wanita Pemandu Karaoke Diusir dari Kampung Halamannya, Satpol PP: Kami Harap Warga Bisa Menerima Mereka

Gridhot.ID - Masyarakat kini dalam keadaan siaga seperti himbauan dari pemerintah lantaran merebaknya virus corona di Indonesia.

Bahkan banyak kampung di berbagai daerah di Indonesia secara sukarela menutup akses kampung demi mencegah penyebaran covid-19 di wilayahnya.

Kedatangan orang ke kampung mereka pun terkadang membuat masyarakat was-was lantaran takut orang tersebut membawa virus dari luar.

Baca Juga: Tangis Istri Sunan Kalijaga Pecah, Heidy Sunan Tak Kuasa Menahan Air Mata Saat Ungkap Kondisi Salmafina Sunan Usai Jadi Janda: Ibu Ingin Kakak Bahagia

Hal itu menjadi latar belakang beberapa kasus mengenai pengusiran warga termasuk dengan kasus pemandu karaoke ini.

Dianggap membawa wabah corona, 25 pemandu karaoke di kawasan eks lokalisasi Gambilangu (GBL) dan Sunan Kuning Semarang, Jawa Tengah, mengaku ditolak warga di kampung saat pulang.

Mereka pun terpaksa indekos di sekitar GBL dan Sunan Kuning, sembari menunggu kepastian dari pemerintah kota setempat.

Baca Juga: Lepas Hijab dan Pindah Agama Usai Jadi Janda Taqy Maliq, Salmafina Sunan Ngaku Rela Anaknya Kelak Jadi Mualaf, Putri Sunan Kalijaga: Tak Masalah Sakit Hati Sedikit!

"Tempat karaoke sudah ditutup. Tapi masih ada pemandu lagu yang mau pulang ke kampung halamannya katanya ditolak. Maka mereka indekos di lingkungan GBL ini. Kita beri mereka pembinaan hari ini. Kami akan mengawal kepulangan mereka besok," kata Kepala Satpol PP Fajar Purwanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Sejatinya, menurut Fajar, kondisi kesehatan 25 pemandu sorak tersebut terus dipantau dan tidak ada dari mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19 atau corona.

"Tadi kita cek suhu badan mereka normal semua rata rata 36 derajat. Maka akan kami kawal kepulangan mereka ke daerah masing-masing paling lambat sebelum 24 April besok," katanya.

Ditutup karena wabah corona Seperti diberitakan sebelumnya, Satpol PP Kota Semarang menutup semua lokasi hiburan malam setelah warbah corona melanda Kota Semarang dan sekitarnya.

Baca Juga: Masih Ingat Pemeran Jejen di Film Joshua Oh Joshua? Tak Lagi Jadi Idola Layar Kaca, Mantan Artis Cilik Itu Ternyata Punya Pofresi Mentereng dan Bersuamikan Perwira TNI

Satpol PP juga akan menindak tegas kepada pelaku usaha yang nekat untuk membuka tempat hiburan di tengah pandemi Covid-19.

Fakar menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk menekan mata rantai penularan Covid-19 dengan mengurangi kerumunan.

Sementara itu, Fajar berharap warga di kampung halaman para pemandu lagu karaoke tersebut bisa menerima mereka pulang dan tak ada lagi stigma negatif.

Baca Juga: Tragis! Rasa Rindunya Kepada Sang Istri Ditolak, Pemudik Asal Surabaya Ini Malah Coba Bunuh Diri, Kecewa Diusir Dari Rumah karena Takut Tularkan Corona

Seperti diketahui, para pemandu karaoke tersebut berasal dari sejumlah daerah di wilayah Jawa Tengah.

"Yang penting mereka tidak ada yang carrier corona. Kami harap warga bisa menerima mereka. Apalagi di kompleks GBL sudah tutup dan tidak ada aktivitas terlebih menjelang puasa," ujarnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Corona, 25 Pemandu Karaoke Ditolak Pulang Kampung, Begini Nasibnya"