Find Us On Social Media :

Buah Simalakama, Menengkurapkan Tubuh Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Corona Tapi Juga Banyak Resikonya, Ini Alasannya

Tidur tengkurap menambah kapasitas masukan oksigen dan mengurangi kesakitan pada pasien Covid-19

Namun teknik ini juga ada risikonya.

Meningkatkan aliran oksigen

Pasien dapat ditempatkan dalam posisi tengkurap (dari bahasa Latin pronus, berarti condong ke depan) selama beberapa jam untuk memindahkan cairan yang mungkin telah terkumpul di paru-paru mereka dan mengganggu pernapasan mereka.

Teknik ini semakin sering digunakan untuk merawat pasien Covid-19 yang membutuhkan dukungan perawatan intensif.

Baca Juga: Memprihatinkan! Inilah Kondisi TPU Tegal Alur Jakarta Makam Massal Korban Corona, Nisan Hanya Dibuat dari Kardus dan Dibungkus Plastik

"Banyak pasien Covid-19 tidak mendapat cukup oksigen di paru-paru mereka dan itu menyebabkan kerusakan," kata Panagis Galiatsatos, seorang dokter paru-paru dan pakar perawatan kritis sekaligus asisten profesor di Universitas Johns Hopkins, AS.

"Dan meskipun mereka diberi oksigen, kadang-kadang itu tidak cukup. Jadi, yang kita lakukan adalah menelungkupkan pasien, dengan perut pasien di bawah, agar paru-paru mereka mengembang."

Dr. Galiatsatos mengatakan bagian terberat dari paru-paru terletak di punggung kita, sehingga pasien yang berbaring dengan berat badan bertumpu pada punggung mereka akan lebih sulit mendapatkan udara yang cukup.

Baca Juga: Corona Seakan Belum Cukup Mengerikan, Peneliti Malah Sebut Indonesia Terancam Tsunami Besar, Wilayah Ini yang Bakal Terkena Dampaknya

Sebaliknya, teknik proning meningkatkan aliran oksigen dan mendorong penggunaan berbagai bagian paru-paru.

"Ini bisa membuat perubahan yang nyata, kami telah melihat keampuhannya pada banyak pasien," kata sang dokter.