Find Us On Social Media :

Hampir 2 Bulan Corona Menjadi Momok Bagi Warga Indonesia, Prabowo Subianto Ingatkan Bahayanya, Menteri Pertahanan: Ini Ancaman untuk Umat Manusia

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengungkapkan rasa keoptimisan pemerintah Indonesia dalam memberantas virus corona

Gridhot.ID - Pandemi global virus corona masih terus menghantui seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri hingga Selasa (28/4/2020) tercatat sebanyak 9.511 orang terinfeksi virus corona.

1.254 orang di antaranya berhasil sembuh, sedangkan korban meninggal tercatat sebanyak 773 orang.

Baca Juga: Bukan Jokowi, Sosok Ini Justru yang Berani Marahi Prabowo Subianto Hingga Kapolri Idham Aziz, Menteri Pertahanan Sampai Pernah Berikan Hormat Padanya

Sisanya sebanyak 7.484 orang masih dalam perawatan.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengungkapkan rasa keoptimisannya pemerintah Indonesia dalam memberantas Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Prabowo mengingatkan bahwa Virus Corona merupakan penyakit yang sangat berbahaya.

Baca Juga: Gebrakan Prabowo Subianto di Situasi Darurat Corona, Menhan Diam-diam Bantu Amankan Data Rahasia, Buat Indonesia Jadi Negara Keempat yang Berlakukan Larangan Ini

Prabowo bahkan menyebut Virus Corona saat ini menjadi ancaman seluruh umat manusia di dunia, tidak hanya Indonesia.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengibaratkan menangani Virus Corona seperti sedang berperang.

Bahkan perang yang dimaksud oleh Prabowo jauh lebih berbahaya karena melawan musuh yang tidak kelihatan.

Hal ini disampaikan Prabowo dalam konferensi pers, Selasa (28/4/2020) yang tayang di Youtube KompasTV.

"Wabah Covid-19 ini adalah ancaman yang sangat berbahaya bukan saja kepada bangsa dan negara Indonesia, tetapi seluruh umat manusia, ini sebetulnya adalah perang, perang melawan musuh yang tidak kelihatan," ujar Prabowo.

Baca Juga: Asyik Sarapan Satu Hari Sebelum Ramadhan, Mantan Menantu Soeharto Ini Tiba-tiba Paksa Ajudannya Pulang Jenguk Kedua Orang Tua, Prabowo Subianto: Tengok Orang Tuamu, Ini Perintah!

"Perang melawan musuh yang tidak punya ideologi, tidak punya agenda lain selain mengancam keselamatan manusia," jelasnya.

Prabowo menilai pengaruh Covid-19 sangat besar bagi kehidupan dunia yang membuat ditetapkan sebagai pandemi global.

Dirinya menyebut masih banyak negara-negara lain yang mengalami dampak lebih parah dari Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Jadi Sasaran Kritikan Pedas Rakyat, Prabowo Langsung Pasang Badan, Lantang Akui Presiden Berjuang Demi Kepentingan Rakyat, Sang Menteri: Percayalah Pada Pimpinanmu

Ia lalu mengatakan bahwa titik terang Virus Corona sudah kelihatan.

Itu artinya tidak lama lagi, Virus Corona bisa diatasi di Tanah Air.

"Seluruh dunia terpengaruh, banyak negara yang lebih parah dari kita, tetapi titik titik terang sudah kelihatan," jelasnya.

Menurutnya, hal itu tidak terlepas dengan keberhasilan dari langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah.

Maka dari itu, Prabowo meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa berpartisipasi bersama pemerintah dalam mengatasi Virus Corona.

Baca Juga: Bongkar Mark Up Pengadaan Alutsista, Rizal Ramli Sebut Prabowo Subianto Tolak Tanda Tangani Proyek Pembelian Senjata, Mantan Menko Kemaritiman: Dia Diam-diam Menghemat Rp 50 Triliun!

"Kita dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh seluruh bangsa Indonesia, kita optimis kita akan hadapi dan kita akan selesaikan bersama," ungkapnya.

"Tentunya kita harus disiplin, ikuti petunjuk semua yang sudah dilakukan, petunjuk-petunjuk yang sudah diberikan oleh pemerintah berdasarkan saran-saran para pakar kesehatan dunia dan pakar terbaik kesehatan di Indonesia," pungkasnya.

 

Stok Pangan Defisit di Tengah Corona, Jokowi: Beras Defisit di 7 Provinsi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia mengalami defisit stok pangan.

Baca Juga: Rekam Prabowo Sedang Basah-basahan, Ajudan Bongkar Rahasia Sehat Sang Menhan, Pantas di Tengah Wabah Corona Tetap Bugar, Lakukan Ini 500 Meter Setiap Hari

Defisit stok pangan terjadi sedang menghadapi pandemi Virus Corona termasuk juga sedang memasuki bulan Ramadan.

Dilansir TribunWow.com, Jokowi meminta jajarannya, khususnya kepada Menteri Pertanian untuk mengantisipasi dan mempertimbangan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

Jokowi tidak ingin ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat terganggu.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Selasa (28/4/2020) yang tayang di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

"Langkah-langkah antisipasi harus kita lakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok bagi rakyat kita," ujar Jokowi.

Baca Juga: 3 Tahun Lalu Sempat 'Ramal' Prabowo Subianto Bakal Jadi Menteri, Nasib Santri Asal Pekalongan Ini Justru Memprihatinkan, Keluar dari Pondok Pesantren Gara-gara Hal Ini

"Oleh sebab itu yang pertama saya ingin agar dilakukan hitungan yang cepat terhadap kebutuhan bahan pokok setiap daerah setiap provinsi agar dihitung mana provinsi yang surplus mana provinsi yang defisit," jelasnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu kemudian menjelaskan daerah-daerah yang mengalami defisit bahan pokok.

Seperti misalnya untuk stok beras, menurut Jokowi mengalami defisit pada 7 provinsi.

Baca Juga: Jubah Perang Akan Segera Datang, Prabowo Subianto Diam-diam Lakukan Hal Ini untuk Lawan Virus Corona, Menhan Terus Siapkan Skenario Agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir

Hal itu menjadi pertimbangan tersendiri mengingat beras merupakan bahan makanan utama.

Tidak hanya beras, beberapa bahan pokok lain juga mengalami defisit, seperi jagung, cabai besar, cabai rawit, bawang merah hingga telur ayam.

Selain itu, stok minyak goreng diperkirakan mengalami defisit di semua provinsi di Indonesia.

"Dan laporan yang saya terima untuk stok beras defisit di 7 provinsi, stok jagung defisit di 11 provinsi, kemudian stok cabai besar defisit di 23 provinsi, stok cabai rawit defisit di 19 provinsi, stok bawang merah juga diperkirakan di 1 provinsi dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi," jelasnya.

"Stok untuk minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi, tetapi untuk stok gula pasir diperkirakan defisit di 30 provinsi dan stok bawang putih defisit di 30 provinsi," sambungnya.

Baca Juga: Perang Hanya dengan Musuh yang Terlihat, Percakapan Menhan Dibocorkan Sang Ajudan, Sebut Lockdown Jadi Opsi Terbaik untuk Lawan Virus Corona

Maka dari itu, Jokowi meminta jajarannya untuk segera mengambil langkah cepat, yakni bisa manfaatkan daerah yang mengalami surplus untuk bisa menutup daerah lain yang mengalami defisit.

Dirinya mengingatkan untuk pendistribusian tetap bisa berjalan meski di tengah penerapan PSBB maupun larangan mudik.

"Pastikan distribusinya baik, sehingga daerah yang mengalami defisit kebutuhan pokoknya dapat disuplay melalui distribusi dari daerah yang surplus," kata Jokowi.

Baca Juga: Tetap Dianggap 'Sahabat' oleh Prabowo Meski Terlibat Konflik Natuna, Kini China Buktikan Balas Budinya ke Indonesia, Kirimkan Bantuan 12 Ton APD untuk Perangi Wabah Corona

"Oleh sebab itu, transportasi distribusi pangan antar provinsi antar wilayah antar pulau tidak boleh terganggu, saya akan cek terus karena dengan penerapan PSBB dari beberapa provinsi, beberapa kabupaten kota memang saya mendengar satu dua yang sudah mulai terganggu terutama berkaitan dengan transportasi pesawat," pungkasnya.

 

Artikel ini pernah tayang di TribunWow.com dengan judul Prabowo Sebut Virus Corona Jadi Ancaman Seluruh Umat Manusia: Titik-titik Terang Sudah Kelihatan  (*)