Terlanjur Bikin Heboh Satu Pasar, Kematian Mendadak Pengunjung Pasar di Bone Bukan karena Corona, Jubir Satgas Covid-19 Beri Penjelasan

Senin, 04 Mei 2020 | 07:13
Kompas.com

Jenazah pasien positif 02 hendak dimasukkan ke liang lahat di TPU Kota Baru, Lampung Selatan, Selasa (31/3/2020). Jenazah pasien sempat ditolak warga di dua lokasi di Bandar Lampung.

Gridhot.ID -Masyarakat Bone, Sulawesi Selatan kembali dikagetkan dengan kematian mendadak salah satu warganya.

Salah seorang pembeli yang sedang berbelanja di pasar Timurung, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, tiba-tiba ambruk pada Sabtu (2/5/2020).

Setelah ambruk dan dikabarkan tidak bernyawa, pembeli yang berinisial J tersebut langsung didatangi oleh tim evakuasi.

Baca Juga: Dijemput Paksa karena Hasil Rapid Tesnya Reaktif Covid-19, Keluarga Ini Menangis Sejadi-jadinya Saat Diseret Petugas TNI Karena Menolak Dibawa ke RS: Kami Sehat, Mati Itu Takdir Tuhan!

Lantaran tim evakuasi berdatangan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, para pembeli lain dan pedagang di pasar tersebut menjadi heboh.

Para tim evakuasi langsung menangani korban dengan protokol kesehatan Covid-19.

Selain itu, tim evakuasi juga meminta para warga menjaga jarak dari almarhum.

Baca Juga: Bagai Angin Segar di Tengah Pandemi, THR untuk PNS Jadi Dibagikan, Simak Kebijakan Pemberian THR yang Ditetapkan Pemerintah

Banyak orang menduga bahwa kematian J disebabkan karena virus corona.

Di tengah kehebohan dan ketakutan warga Bone, Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bone, Yusuf buka suara.

Yusuf mengungkap bahwa kematian J yang mendadak bukan disebabkan karena infeksi virus corona melaluiKompas TV,Minggu (3/5/2020).

Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bone menceritakan kronologi kematian J saat berbelanja pisang.

"Ada salah satu warga desa Sanrangen, KecamatanDua Boccoeyang ditemukan di pasar saat membeli pisang pada jam setengah delapan pagi," ucap Yusuf.

Saat keluarga datang, salah satu anggota keluarga menjelaskan bahwa almarhum memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes.

Baca Juga: Tertohok dengan Kritikan Najwa Shihab, Politikus Partai Gerindra Malah Balik Tuding Sang Jurnalis, Andre Rosiade: Seandainya Dugaan Ini Benar

Dok. Polsek Ajangale via TribunBone.com

Jenazah seorang warga Sanrangen yang meninggal di Pasar Timurung.

Setelah dievakuasi oleh tim medis, Yusuf memastikan bahwa almarhum negatif Covid-19.

Selain tak memiliki gejala terinfeksi Covid-19, korban juga tidak pernah berpergian ke daerah lain yang menjadi zona merah.

"Setelah dievakuasi oleh petugas kesehatan dan dilakukan penelitian lebih lanjut baik oleh pihak pemerintah desa maupun oleh keluarga, yang bersangkutan tidak memiliki tanda-tanda gejala Covid-19," tutur Yusuf.

Baca Juga: Kisah Pilunya Mirip Drama Sinetron, Wanita Ini Digrebek Keluarganya Saat Selingkuh di Kamar Kos, Sang Suami Justru dengan Besar Hati Minta Sang Istri Nikahi Si Pebinor

"(Dia meninggal) secara wajar dan bukan Covid," tutur Yusuf.

Tangkap kayar KOMPAS TV

Penjelasan Yusuf yang mengevakuasi jenazah.

Awalnya, proses pemakaman korban akan dilakukan dengan protokol Covid-19.

Dikutip dariTribunBone.com,keluarga almarhum memilih untuk mengevakuasi tanpa protokol Covid-19.

Almarhum sekarang sudah dibawa ke rumahnya di desa Sanrangen.(*)

Artikel ini telah tayang di GridFame.id dengan judul "Dikira Corona Sampai Bikin Heboh Satu Pasar, Ternyata Kematian Misterius Pengunjung Pasar di Sulawesi Selatan Disebabkan Hal Ini!"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber gridfame.id