Find Us On Social Media :

Berhasil Sediakan Tempat Karantina yang Nyaman Hingga Pemudik Ogah Pulang, Wali Kota Solo: Saya Tidak Butuh Dipuji, Tidak Butuh Disanjung

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo

GridHot.ID - Pemerintah Kota Solo menyiapkan Ndalem Joyokusuman untuk lokasi karantina 14 hari para pemudik dari luar kota.

Hal tersebut sehubungan dengan pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Sebelumnya, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebutkan Pemkot Solo berusaha menyiapkan tempat karantina yang nyaman ditempati para pemudik.

Baca Juga: Bikin Wali Kota Solo Geram, Pemilik Indekos yang Usir 3 Perawat Ngaku Sering Bertengkar dengan Suami, Siti Mutmainah: Sudah Berikan Pemahaman ke Bapak, Tapi Dia Takut

Dilansir TribunWow.com, hal itu dia sampaikan melalui tayangan iNews, Minggu (3/5/2020).

Awalnya, Rudy membenarkan ada seorang pemudik yang enggan pulang dari lokasi karantina.

"Bukannya enggak mau pulang, tapi karena Beliau merasa dilayani dengan baik. Fasilitas disediakan, baik olahraga maupun yang lainnya," kata FX Hadi Rudyatmo.

Baca Juga: Sudah Korbankan Diri Hadapi Pasien Corona, 3 Perawat Ini Malah Diusir Oleh Pemilik Kos Sampai Harus Tinggal di Rumah Sakit, Wali Kota Solo Meradang, Ganjar Pranowo Turun Tangan

Ketika ditanya, pemudik tersebut mengaku kerasan selama berada di lokasi karantina.

Rudy menyebutkan Pemkot Solo memang telah menyiapkan karantina khusus untuk perantau ber-KTP Surakarta yang nekat mudik.

Ia kemudian membeberkan hal yang membuatnya berbeda dari pemerintah daerah lainnya dalam mempersiapkan lokasi karantina.

"Saya tidak mau dibandingkan dengan kabupaten yang lain, tetapi saya punya prinsip kasih sayang dan kemanusiaan," ungkap Rudy.

Baca Juga: Melenggang Tanpa Lawan, Gibran Jadi Calon Tunggal Walikota Solo Usai Rival Terkuatnya Mundur di Tengah Pandemi, Achmad Purnomo: Saya Nggak Sampai Hati Lihat Situasi Sekarang

"Jadi saya tidak butuh dipuji, tidak butuh disanjung. Namun lebih bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sebaik-baiknya," lanjut politisi PDIP ini.

Rudy kemudian menuturkan jumlah pemudik yang menjalani karantina di Joyokusuman sudah mulai berkurang.

"Sampai kemarin ada 200 lebih, tetapi yang sudah kita pulangkan sudah 99 warga yang kita antar ke rumah masing-masing," jelas Rudy.

Baca Juga: Perusahaannya Tetap di Atas Angin, Pebisnis Asal Solo Ini Punya Cara Jitu Selamatkan Usahanya, Kini Banjir Keuntungan di Tengah Pandemi Corona

"Kalau tidak kita antar takut nanti ditolak warga masyarakat setempat," lanjut dia.

Mengenai fasilitas Joyokusuman, Rudy menyebutkan keadaannya tidak mewah.

"Manusiawi aja," jelasnya singkat.

Saat tiba di lokasi karantina, pemudik akan segera ditangani petugas kesehatan.

Pemudik akan langsung diambil sampel darahnya untuk dicek.

Baca Juga: Heboh! Usai Banyak Cacing Muncul di Solo dan Klaten, Kini Masyarakat Probolinggo Dikagetkan dengan Ribuan Ubur-ubur Menutupi Permukaan Sungai

Rudy menyebutkan petugas karantina juga menyediakan fasilitas untuk menunjang ibadah puasa.

"Apalagi kalau ini suasana Ramadan atau puasa, kita juga layani dengan buka puasanya, sahurnya," ungkap dia.

Menurut Rudy, Ndalem Joyokusuman dapat menampung sampai 200 orang.

Meskipun begitu, ia berharap jumlah pemudik tidak bertambah.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Pemudik Kerasan di Tempat Karantina sampai Ogah Pulang, Wali Kota Solo: Saya Tidak Butuh Dipuji"

(*)