Find Us On Social Media :

Sok Sangar Tertawakan Pasukan ABRI, Prajurit Fretilin Nyatanya Kocar-kacir Saat Digempur Habis-habisan di Benteng Terkuatnya, Ngaku Dididik Pasukan Elite Portugal Berakhir Serahkan Diri Takut Mati

Ilustrasi: Pasukan ABRI

Lapis pertama diisi oleh milisi yang tak terlatih untuk menghadapi gempuran ABRI nantinya.

Lapis berikutnya diisi oleh tentara didikan Tropaz yang sudah mendapat pelatihan militer dari negara Portugal.

Baca Juga: Lagi Asyik Bersih-bersih Rumah Baru, Betrand Peto Tiba-tiba Marahi Ruben Onsu Hingga Terdiam, Suami Sarwendah Tak Bisa Lakukan Hal Ini Untuk Istrinya

Lapis ketiga barulah diisi satuan elite Fretilin yang sekaligus melindungi para pemimpinnya dan instalasi penting di sana.

Pihak ABRI juga tak mau ketinggalan, mereka bersiap untuk menyapu bersih Fretilin dengan mendatangkan berbagai alutsistanya seperti pesawat anti-gerilya OV-10 Bronco.

Mengutip dari buku "Kisah Sejati Prajurit Paskhas", ABRI tak main-main dalam menghabisi Fretilin.

Resimen Team Pertempuran (RTP) 18 dikerahkan dengan mengirim unsur tempur dari Kostrad, Marinir dan Kopasgat (Paskhas).

Baca Juga: Anak Istrinya Sibuk Live Instagram Sendiri, Ganjar Pranowo Curhat Dicuekin, Netizen: Bapake Ora Diajak

Tak ketinggalan pula pesawat tempur macam OV-10 dan T-33 AURI (sekarang TNI AU) dikerahkan untuk Close Air Support.

Salah satu anggota Kopasgat, Koptu Aten menceritakan saat ABRI menyerbu gunung Matebian.

Saat itu ia bersama rekan lainnya tiba di puncak Matebian di ketinggian 1.849 mdpl dan melihat para milisi Fretilin tengah waspada.

Tak menunggu lama, Koptu Aten dan pasukan ABRI langsung menghujani posisi Fretilin dengan AK-47.