Gridhot.ID - Korea Utara dan China diketahui sebagai sekutu dekat.
Pasalnya, China merupakan pendukung pasukan komunis Korea Utara ketika terjadi Perang Korea pada 1950.
Bahkan Korea Utara dan China diketahui berbagi garis perbatasanseluas 1.400 kilometer yangdipisahkan oleh Sungai Yula yang ketika musim dingin membeku dan memungkinkan orang untuk menyeberang.
Media pemerintah KCNA melaporkan pada hari Jumat, pimpinan Korea Utara, Kim Jong-un, telah mengirim pesan secara verbal kepada pemimpin China, Xi Jinping.
Hal in dilakukan selang beberapa minggu spekulasi tentang kesehatannya.
Melansir South China Morning Post, KCNA tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "pesan verbal," dan tidak jelas apakah Kim dan Xi berbicara langsung.
Yang pasti, pesan itu terkait dengan fakta bahwa China telah sukses dalam mencegah penyebaran infeksi Covid-19.
Rumor tentang kesehatan Kim telah menjadi perbincangan panas di dunia intenasional sejak ketidakhadirannya yang mencolok pada perayaan 15 April untuk ulang tahun kakeknya, yang notabene adalah pendiri Korea Utara.
Tanggal tersebut merupakan hari paling penting dalam kalender politik negara itu.
Kim absen selama berminggu-minggu sebelum muncul kembali pada 2 Mei untuk pembukaan pabrik pupuk.
Menghilangnya sementara Kim memicu serangkaian rumor panas dan laporan yang belum dikonfirmasi mengenai kondisinya.
Sementara, Amerika Serikat dan Korea Selatan bersikeras mereka tidak memiliki informasi yang bisa dipercaya bahwa dugaan itu benar adanya.
Reuters memberitakan, dalam laporan media Korea Utara yang terpisah Jumat, seorang juru bicara angkatan bersenjata Korea Utara menyebut latihan militer Korea Selatan untuk minggu ini "sembrono" dan "provokasi."
Sisi Korea Utara telah sering menggunakan latihan seperti itu sebagai kepura-puraan untuk memamerkan militernya sendiri.
"Langkah ceroboh dari para penghasut perang militer di sisi selatan adalah puncak dari konfrontasi militer yang akan membuat lidah mereka terikat bahkan oleh tuan mereka," kata juru bicara KCNA.
Komentar itu muncul setelah Seoul menuduh pasukan Korea Utara Minggu menembaki personil Korea Selatan di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara.
Korea Selatan mengatakan tindakan itu melanggar perjanjian militer 2018 antara Presiden Moon Jae-in dan Kim untuk menangguhkan tindakan bermusuhan yang dapat memicu konflik.
Beijing selama beberapa dekade khawatir tentang ketidakstabilan kepemimpinan di Korea Utara yang bersenjata nuklir yang dapat memicu krisis kemanusiaan di perbatasannya, atau bahkan jatuhnya rezim.
Itu akan membuka pintu bagi munculnya Korea bersatu yang didukung oleh AS.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judulKim Jong-un kirim salam hangat untuk Xi Jinping atas keberhasilan penanganan corona (*)