Find Us On Social Media :

Digandrungi Masyarakat Solo, Para Penjual Gudeg di Kota Bengawan Inisiasi Patung Monumen Didi Kempot di Stasiun Balapan, Pak Rudy: Tidak Usah Pakai Petisi!

Didi Kempot

Gridhot.ID - Meninggalnya seniman campursari Didi Kempot masih hangat dibicarakan.

Terakhir muncul petisi online berjudul 'Dukung Pendirian Patung/Memorabilia Didi Kempot di Stasiun Solo Balapan!' di laman change.org.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, angkat bicara terkait kabar ini.

Baca Juga: Beda dengan Sekarang yang Punya Kekuasaan, Karier Luhut Binsar Panjaitan di Militer Hampir Tak Berkembang, Kalah Telak Jika Dibandingkan dengan Prabowo Subianto yang Dulu Jadi Wakilnya di Sat-81 Kopassus

FX Hadi Rudyatmo mengaku tidak mempermasalahkan dengan kemunculan petisi online tersebut mengingat penyanyi campur sari, Didi Kempot merupakan sebuah anugerah di belantika musik Indonesia.

"Boleh, kalau monumen lokal gampang, bisa di Stasiun Solo Balapan, bisa di Terminal Tirtonadi," tutur Rudy, Sabtu (9/5/2020).

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pun bakal mengirimkan surat ke Kementerian Sosial.

Baca Juga: 11 Anggota Keluarganya Jadi Tersangka, Inilah Kronologi Pembunuhan Remaja yang Darahnya Ditampung untuk Ritual Gaib, Para Pelaku Alami Kesurupan Massal Sebelum Gorok Korban

"Anugerah tidak lokal, anugerah mestinya nasional, kita mengirim surat ke menteri sosial supaya ada Anugerah kepada Didi Kempot," kata Rudy.

"Sebagai musisi yang punya talenta luar biasa, talentanya mas Didi itu luar biasa legacy-nya adalah ketika konser amal di rumah selama tiga jam bisa mengumpulkan Rp 5 miliar," papar dia.

"Itu baru satu-satunya, ya mas Didi, kemudian diperpanjang sampai terkumpul Rp 7 miliar," imbuhnya membeberkan.

Rudy menuturkan tanpa petisi, Pemkot Solo juga tengah memikirkan sebuah penghargaan untuk pelantun 'Cidro' itu.

"Tidak usah pakai petisi, kita sudah pikir ke sana, kalau dibuatkan monumen mas Didi Kempot di sana harus buat rancangan dulu," tutur dia.

Baca Juga: Balik Lancarkan Aksi Bejatnya Usai Dapat Asimilasi, Dua Eks Napi Pencabulan Anak di Medan Ini Tega Bunuh Mantan Pacarnya dengan Sadis, Setubuhi Mayatnya Sebelum Akhirnya Dibakar

"Di Stasiun Solo Balapan boleh, di Terminal Tirtonadi bisa atau di Taman Tirtonadi, di Juruh juga bisa karena juga pernah dinyanyikan," tambahnya.

Meski begitu, Rudy tak mau gegabah menentukan lokasi penempatan penghargaan untuk Didi Kempot.

Orang nomor satu di Kota Solo itu akan membicarakannya terlebih dulu dengan para tokoh seniman.

Baca Juga: Klaim China Kembali Diragukan, Punya Pasukan Militer Sebanyak 2,3 Juta Personel, Tiongkok Ngaku Nggak Ada yang Terinfeksi Corona Hingga Detik Ini

"Petisi kita terima, bicarakan dulu dengan tokoh-tokoh seniman / budayawan, sebaiknya dimana dipasang," ucap Rudy.

"Tempatnya di Stasiun Solo Balapan, tapi banyak yang menghendaki di Tirtonadi bagaiaman, makanya kita bicarakan dulu dengan tokoh-tokoh, kalau menghendaki di Stasiun Solo Balapan bisa," tandasnya.

Sebuah petisi online soal penyanyi campursari Didi Kempot nangkring di laman change.org dengan judul 'Dukung Pendirian Patung/Memorabilia Didi Kempot di Stasiun Solo Balapan!'.

Petisi tersebut muncul tak berapa lama setelah sang pelantun 'Stasiun Balapan' dan 'Cidro' itu tiga hari ini berpulang.

Sampai berita ini ditulis, sudah ada kurang lebih 179 orang menandatangi petisi itu.

Baca Juga: Sempat Dirawat dan Dipantau Prabowo Subianto, Mantan KSAD Djoko Santoso Berpulang, Dahnil Anzar Ceritakan Sosok Mantan Panglima TNI, Disebut Paling Sering Dibanggakan Sang Menteri Pertahanan

Lantas siapakah yang menginisiasi petisi tersebut?

Ya, ada Hanindha Cholandha, dia merupakan seorang penjual gudeng asal Solo.

"Didi Kempot itu menurut saya lebih dari sekedar penulis lagu patah hati," ucap Hanin kepada TribunSolo.com, Jumat (8/5/2020).

Baca Juga: Di Indonesia Dicerca, di Luar Negeri Dipuja, Kalahkan Jokowi, Anies Baswedan Banjir Sanjungan Hingga Disamakan dengan Gubernur New York, Media Asing: Mereka Selamatkan Hidup Kota Padat Penduduk

"Ia juga seniman yang bangga dengan kedaerahannya, dengan budayanya dan juga dengan kesederhanaannya," imbuhnya membeberkan.

Hanin menuturkan Didi Kempot juga memiliki keberpihakan terhadap studio-studio rekaman kecil di daerah.

"Saya pernah dengar kalo Didi Kempot bisa tiba-tiba rekaman di studio-studio kecil di daerah," tutur dia.

"Itu juga wujud keberpihakan beliau terhadap studio-studio kecil yang mungkin sedang memulai bisnisnya," tambahnya.

Ia juga menambahkan adik pelawak Mamiek Prakoso itu bisa dikatakan sebagai legenda di belantika musik Indonesia.

"Beliau adalah legenda, penyelamat jutaan orang dari patah hati dan juga teladan di industri musik," kata dia.

Baca Juga: Sering Dijodoh-jodohkan dengan Penabuh Gendang Didi Kempot, Nella Kharisma Lempar Kode Rindu, Dory Harsa: Pak Jokowi Aku Mencintai Salah Satu Rakyatmu

"Musisi yang produktif dan tanpa gimmick, karyanya lebih 'kenceng' daripada opini pribadinya," imbuhnya.

Itulah yang membuat Hanin tercetus petisi 'Dukung Pendirian Patung/Memorabilia Didi Kempot di Stasiun Solo Balapan!'.

"Memorabilia bisa jadi lirik lagu Stasiun Balapan yang dijadikan prasasti misalnya, pertimbangannya nanti itu bisa jadi objek wisata mas secara tidak langsung," jelas Hanin.

"Pengunjung stasiun bisa berfoto dengan patung/memorabilia tersebut," tambahnya.

Baca Juga: Tahu Kelakuan Lala dengan Karyawan Pria di Pinggir Kolam Renang Malam-malam, Raffi Ahmad Kaget Bukan Kepalang, Pengasuh Rafathar Langsung Diinterogasi: Kamu Pacaran?

Hanin juga sempat ditanya temannya terkait isi petisi yang beralamat di https://www.change.org/p/pt-kai-dukung-pendirian-patung-memorabilia-didi-kempot-di-stasiun-balapan-solo tersebut.

"Ada teman yang nanya, 'kenapa tidak dalam wujud yg lebih besar? Misal area pertunjukan atau taman kuliner", ucap dia.

"Alasannya sederhana, agar lebih mudah dan murah dalam perawatannya, tidak rawan terkena vandal, karena area stasiun ada pengelolanya yang jelas dan ada keamanan yang berjaga," tandasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Penjual Gudeg Inisiasi Patung Monumen Didi Kempot di Stasiun Balapan, Wali Kota Solo Bereaksi"