Find Us On Social Media :

Jadi Kekuatan Rezim Baru, Tentara Bayaran Sudan Malah Sebarkan Kekejaman Luar Biasa, Bantai Ratusan Orang dan dengan Santai Buang Para Mayat ke Sungai Nil

Hemeti, Komandan RSF .

Gridhot.ID - Kejahatan masif dalam sebuah negara memang merupakan mimpi mengerikan bagi para rakyatnya.

Hal ini terjadi di Sudan beberapa waktu lalu.

Pasukan Dukungan Cepat (RSF) telah dituduh melakukan kejahatan yang meluas di Sudan.

Termasuk pembantaian 3 Juni 2019 di mana lebih dari 120 orang dilaporkan terbunuh dan banyak orang mati dibuang di Sungai Nil.

Baca Juga: Dihamili di Luar Nikah, Wanita Ini Justru Dilaporkan ke Polisi oleh Aktor Tampan yang Renggut Keperawanannya, Terpaksa Ganti Nama Anak Meski Hati Teriris Lihat Orang yang Dicintai Bersama Istri Sah

Dilansir dari BBC, Sabtu (20/7/2019), RSF sekarang adalah kekuatan yang berkuasa di Sudan.

Mereka adalah jenis rezim baru: gabungan antara milisi etnik dan perusahaan bisnis, pasukan tentara bayaran transnasional yang telah merebut sebuah negara.

Komandan mereka adalah Jenderal Mohamed Hamdan "Hemeti" Dagolo.

RSF secara resmi dibentuk berdasarkan dekrit Presiden Omar al-Bashir pada tahun 2013.

Baca Juga: Bersikeras Corona Hanya Teori Konspirasi, Jerinx Kini Seret Nama Najwa Shihab, Minta Sang Presenter Berhenti Menyesatkan Masyarakat

Tetapi inti mereka yang terdiri dari 5.000 milisi telah dipersenjatai dan aktif jauh sebelum itu.

Kisah mereka dimulai pada tahun 2003, ketika pemerintah Bashir memobilisasi para gembala Arab untuk berperang melawan pemberontak kulit hitam Afrika di Darfur.