Find Us On Social Media :

Jadi Kekuatan Rezim Baru, Tentara Bayaran Sudan Malah Sebarkan Kekejaman Luar Biasa, Bantai Ratusan Orang dan dengan Santai Buang Para Mayat ke Sungai Nil

Hemeti, Komandan RSF .

Namun anugerah itu dengan segera menjadi kutukan.

Baca Juga: Hunian Baru Ruben Onsu Penuh Perabotan Mahal, Iis Dahlia yang Kini Sedang Nyicil Rumah Tampak Kesal, Sang Pedangdut: Ih Gue Gak Punya

Puluhan ribu pemuda berbondong-bondong menyerbu ke sudut terpencil Darfur untuk memperebutkan emas.

Beberapa orang mendapatkan emas dan menjadi kaya namun yang lain meninggal karena tertimbun reruntuhan.

Milisi Hilal secara paksa mengambil alih daerah itu, menewaskan lebih dari 800 orang dari kelompok etnis Beni Hussein setempat.

Mereka kemudian mulai menjadi kaya dengan menambang dan menjual emas.

Baca Juga: Matahari Lebih Panas dari Biasanya, Mbah Mijan Mendadak Ungkap Firasat, Sebut Ada yang Tak Beres di Tubuh Pak Budi, Netizen Langsung Bertanya-tanya: Budi Karya Positif Covid-19 Lagi?

Pada 2017, penjualan emas menyumbang 40% dari ekspor Sudan, dan Hemeti ingin mengendalikan mereka.

Dia sudah memiliki beberapa tambang dan telah mendirikan perusahaan dagang yang dikenal sebagai al-Junaid.

Tetapi ketika Hilal menantang Bashir sekali lagi, menolak akses pemerintah ke tambang Jebel Amir, RSF Hemeti melakukan serangan balik.

Pada November 2017, pasukannya menangkap Hilal, dan RSF mengambil alih tambang emas Sudan yang paling menguntungkan.

Baca Juga: Istri Prajurit TNI Lagi-lagi Berulah, Unggah Soal Konser BPIP dan Tulis 'Semoga Allah Mengampuni Dosa-dosamu Pakde', KSAD Andika Perkasa Langsung Beri Sanski Ini pada Anak Buahnya

Pada saat ini, kekuatan RSF telah tumbuh sepuluh kali lipat.

Dengan 70.000 orang dan lebih dari 10.000 truk pick-up bersenjata, RSF menjadi infanteri de facto Sudan, satu-satunya kekuatan yang mampu mengendalikan jalan-jalan ibukota, Khartoum, dan kota-kota lain.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Brutal, Begini Kisah Tentara Bayaran Sudan yang Dikenal Kejam dan Gila Emas, Bantai 120 Orang dan Buang Mayatnya ke Sungai Nil.

(*)