Find Us On Social Media :

Nekat Bolehkan Mal Buka di Tengah Wabah Corona, Pemerintah Disebut Lakukan Pelanggaran Hukum, Jusuf Kalla Bandingkan Kelakuan Indonesia dengan China

Presiden Joko Widodo ajak masyarakat untuk berdamai dengan virus corona, Jusuf Kalla beri jawaban menohok

Gridhot.ID - Pemerintah sudah mulai menerapkan the new normal secara sedikit demi sedikit.

Namun hal tersebut menimbulkan kontra bagi beberapa orang.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritik kebijakan pemerintah yang mulai membuka mal di sejumlah daerah saat Virus Corona masih mewabah.

Dilansir TribunWow.com, JK menyebut pembukaan mal saat pandemi itu justru merupakan bentuk pelanggaran hukum.

Baca Juga: Emosi China Mendidih, Amerika Serikat Malah Suplai Taiwan dengan Torpedo Mematikan Penghancur Kapal, Kata Merdeka Kian Lantang Dilantunkan

Tak hanya itu, ia lantas menyebut pembukaan mal bukanlah solusi yang tepat untuk memperbaiki ekonomi.

Melalui kanal YouTube tvOneNews, Rabu (20/5/2020), JK mulanya membandingkan penanganan Virus Corona di Indonesia dengan sejumlah negara lain.

Dari Vietnam hingga China, penanganan Virus Corona bisa berhasil dilakukan karena ada aturan yang jelas.

Terkait hal itu, JK lantas melarang Indonesia mencontoh Amerika soal penanganan Virus Corona.

Baca Juga: Pukuli Istrinya yang Sedang Hamil Hingga Babak Belur, Aktor Tampan Ini Dilaporkan ke KPAI, Sunan Kalijaga: Dia Itu Pemabuk, Peminum...

"Apa yang terjadi di Vietnam, di Korea, di Taiwan, di China, semuanya terkoordinasi dan jelas ada aturannya yang diikuti," kata JK.

"Jangan kayak Amerika, campur aduk."

Lebih lanjut, JK mengatakan pembukaan mal justru melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Menurut JK, selama pandemi yang diperbolehkan buka hanya toko-toko bahan pangan dan sektor lain yang dibutuhkan.

Baca Juga: Kapal Perang Amerika Serikat Lakukan Social Distancing dengan Armada Pasukan Iran di Lautan, Bukan Gara-gara Corona, Keduanya Siap Adu Tembak Sampai Titik Darah Penghabisan Jika Saling Mendekat

"Kalau ada mal yang dibuka itu berarti tidak sesuai dengan aturan PSBB, berarti pelanggaran," ucap JK.

"Yang boleh buka kan toko pangan, makanan, atau energi dan beberapa hal, tapi mal seperti itu kan selama PSBB tidak diizinkan."

Karena itu, ia meminta pemerintah menindak tegas mal yang nekat buka saat pandemi.

"Kalaupun ada itu pelanggaran nantinya dan harus diambil tindakan," ungkapnya.

Baca Juga: Dua Hari Jelang Lebaran, Asteroid Berukuran Hampir 1.500 Meter Terpantau Meluncur Mendekati Bumi, Benarkah Berbahaya?

"Setahu saya ada beberapa pusat pertokoan yang disegel."

Lantas, menurut JK pembukaan mal dengan alasan memperbaiki ekonomi bukanlah hal yang tepat.

Ia menilai, ekonomi baru bisa diperbaiki jika penyebaran Virus Corona berhasil ditangani.

"Tentu pilihannya itu, jangan lupa perekonomian itu akibat dari krisis kesehatan," jelas JK.

Baca Juga: Meninggal Dunia dalam Kondisi Hamil 4 Bulan, Ari Puspita Sari Justru Tak Pernah Merawat Pasien Corona, Pihak Rumah Sakit Selidiki Awal Mula Sang Perawat Tertular Virus

"Jadi untuk menyelesaikan ekonomi, krisis kesehatannya harus diselesaikan dulu, bukan sebaliknya."

"Karena jadi sebab akibat, ya sebabnya Coronavirus ini, ini diselesaikan dulu dengan fokus. Baru otomatis saja kalau ini selesai maka ekonomi akan jalan lagi."

"Tidak mungkin diatur bersamaan, tidak ada yang bisa berjalan seperti itu dengan cepat. Boleh saja tapi lambat jalannya, lebih banyak kerugiannya malah, " tandasnya.

Simak video berikut ini menit ke-10.30:

Baca Juga: Pemerintah Gonta-ganti Aturan, Luhut Panjaitan Akhirnya Angkat Bicara, Akui Masyarakat Memang Harus Berdamai dengan Corona, Sang Menteri: Kita Memang Belum Ada Pengalaman...

Tak Ada Sanksi yang Jelas

Pada kesempatan itu, sebelumnya JK buka suara soal penangan Virus Corona di Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, JK menyatakan pemerintah perlu menyiapkan sanksi tegas bagi warga yang nekat melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ia bahkan membandingkan penanganan Virus Corona di Indonesia dengan China hingga Taiwan.

Baca Juga: Hasrat Perang Kian Membara, AS Jawab Provokasi China dengan Layarkan Kapal Induk Theodore Roosevelt, Tak Mau Tinggal Diam Saat Tahu Pasukan Militernya Dilecehkan

"Pertama, ini kan dibutuhkan tiga hal, hal yang pertama kesadaran masyarakat," ujar JK.

Meskipun masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi, tanpa adanya sanksi yang tegas menurutnya semua upaya penanganan Virus Corona akan berakhir sia-sia.

Karena itu, ia mengimbau pemerintah membuat sanksi tegas bagi warga yang melanggar aturan.

"Tapi kesadaran masyarakat harus disertai dengan sanksi dari pemerintah, tanpa sanksi juga kesadaran itu akan tidak ditaati, tidak dijalankan oleh masyarakat," ungkap JK.

Baca Juga: Makin Nantang, Donald Trump Sebut China Melakukan Pembunuhan Massal di Dunia, Sumpah Serapah Berani Diungkapkan di Depan Media

"Sehingga kesadaran perlu ada sanksi yang jelas."

Lantas, JK menyinggung sejumlah aturan PSBB.

Menurut JK, warga semakin leluasa melanggar aturan karena tak ada sanksi yang tegas.

"Kalau PSBB kan harus tinggal di rumah, harus bekerja di rumah, kegiatan dikurangi," ucap JK.

Baca Juga: Habisi Nyawa Anggota TNI Pakai Senjata Tajam, Komang Ilyas Rebut Senjata Polisi Saat Akan Dibekuk, Terpaksa Ditembak Mati Karena Terus Melawan

"Tapi kenyataannya kan karena sanksi tidak jelas maka tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, karena itu dipertegas lagi."

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu menambahkan, perlu dilakukan upaya lebih untuk menangani Virus Corona.

Jika intervensi tak dilakukan secara tepat, virus asal China ini disebutnya akan semakin menyebar luas.

"Kedua, kita tetap menjalankan upaya seperti yang dijalankan banyak masyarakat, untuk membasmi atau mematikan virus ini, menahan jalannya dengan intervensi," jelas JK.

Baca Juga: Wabah Corona Tak Jelas Selesainya, Nadiem Makarim Sampai Siapkan Banyak Strategi untuk Hadapi Tahun Ajaran Baru, Sang Menteri Bocorkan Hal Ini

"Tanpa itu maka akan leluasa sekali virus ini, kita harus menagan dengan intervensi dengan mematikan dan sebagainya."

"Upaya ini sudah berjalan walaupun butuh lebih maksimal lagi," imbuhnya.

Terkait hal itu, JK lantas membandingkan penanganan Virus Corona di Indonesia dengan sejumlah negara lain.

Menurut dia, China hingga Taiwan berhasil mengendalikan Virus Corona karena mengerahkan tentara untuk membasmi penyebaran.

Baca Juga: Emosi China Mendidih, Amerika Serikat Malah Suplai Taiwan dengan Torpedo Mematikan Penghancur Kapal, Kata Merdeka Kian Lantang Dilantunkan

"Kalau di luar negeri, di China, di Korea, di Taiwan itu mengerahkan tentara sebanyak-banyaknya untuk membasmi itu sehingga mereka berhasil," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Soroti Mal yang Dibuka saat Virus Corona Masih Mewabah, Jusuf Kalla: Jangan Kayak Amerika.

(*)