Find Us On Social Media :

Prabowo Terlanjur Sunat Anggaran Pertahanan Gara-gara Corona, Ancaman di Laut China Selatan Justru Makin Nyata, Tiongkok Pakai Cara Licik Hasut Pimpinan Administratif, Apa Langkah Indonesia?

Menhan Prabowo Subianto dan Pasukan Gabungan TNI di Natuna

Haiyang Dizhi 8, kapal penelitian pemerintah China, melakukan survei di dekat Capella Barat Malaysia yang dioperasikan Petronas.

Hal ini menciptakan ketegangan dengan pemerintah Malaysia.

Dalam insiden lain, kapal penangkap ikan Vietnam ditenggelamkan oleh kapal pengawas maritim Tiongkok di perairan yang disengketakan.

Baca Juga: Terjun Langsung Usir Kapal-kapal China di Laut Natuna Hingga Selamatkan WNI dari Wuhan, Laksamana Yudo Margono Kini Resmi Dilantik Jadi KSAL, Ganjaran Setimpal Bagi Pimpinan Marinir dengan Rekam Jejaknya yang Mengagumkan

China juga telah berupaya untuk menghasut unit-unit administratif baru di Laut China Selatan, tampaknya mengambil keuntungan dari posisi lemahnya negara-negara penuntut lainnya dalam upaya untuk memperkuat klaim "nine dash line"-nya sendiri.

Meskipun Indonesia dan China belum memiliki sengketa maritim baru-baru ini, Indonesia sempat mengalami persinggungan tajam dengan China pada bulan Desember dan Januari atas patroli di Laut Natuna Utara, sebelum skala wabah koronavirus menjadi jelas.

Penjaga Pantai China telah mengawal kapal-kapal Tiongkok sambil menangkap ikan secara ilegal di dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia.

Baca Juga: Telat Gerak, Raja Malaysia Baru Bongkar Strategi Pertahanannya untuk Atasi Konflik Laut China Selatan, Terlanjur Tambang Minyaknya Diobok-obok Negeri Panda

Pemerintah Indonesia menanggapi aksi itu dengan protes diplomatik ke Beijing.