Find Us On Social Media :

Dapat Bantuan Padahal Mobil Terpampang Nyata di Garasi, Perangkat Desa Copot Stiker Miskin, Begini Nasib Si Penerima Dana Ini

penerima bantuan

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Pemberian stiker bertuliskan warga miskin dimaksudkan agar terdapat keselarasan dan keterbukaan baik dari warga maupun dari pemerintah desa setempat.

Hal ini tentu dimaksudkan agar penerima bantuan terlihat jelas dan transparan.

Selain itu, tujuannya supaya keluarga yang mampu menjadi malu dan bersedia mengembalikan bantuan.

Baca Juga: Butuh Bantuan Internasional, Dampak Virus Corona di Yaman Sangat Menakutkan, Bisa Membuat Negaranya Dihapus dari Peta Dunia Kerena Kematian Seluruh Penduduknya

Mengutip Tibun Jateng, PKH atau Program Keluarga Harapan merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian uang non tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin.

Namun bantuan yang seharusnya disalurkan kepada warga yang benar benar miskin masih dinikmati oleh warga yang mampu atau kaya.

Sehingga pemerintah mempunyai cara kreatif dengan memasang stiker di rumah keluarga penerina bantuan PKH.

Baca Juga: Nggak Tahu Diri, Ngeluh Gajinya Dipotong Separuh Gara-gara Corona, Pria Ini Viral Minta Bantuan Sosial Pemerintah Padahal Masih Dapet Rp 10 Juta Perbulan, Kebanyakan Cicilan Ngaku Susah Beli Susu Anak

Stiker tersebut bertuliskan keluarga miskin penerima bantuan PKH.

Cara ini dinilai efektif karena sebagian masyarakat yang mampu mengundurkan diri dadi program ini karena merasa malu.

Akan tetapi, nyatanya masih banyak warga yang ngeyel, seperti warga satu ini.

Dilansir Gridhot dari unggahan akun Instagram @ndorobeii, terdapat warga yang tengah memasang stiker bertuliskan miskin.

Baca Juga: Viral Foto Sekelompok Pemuda Bukber di Tengah Pandemi Covid-19, Diingatkan Tentang Pengorbanan Petugas Medis Malah Jawab Begini, Warganet Geram: Bisa Kali Nyusul Ferdian Paleka

Dalam unggahan berupa video tersebut, seorang pria berkaos hitam tampak tengah memasang stiker tersebut di sebuah rumah.

Padahal, di garasi rumah tersebut terdapat sebuah mobil.

Pun terdengar percakapan dalam bahasa Jawa dalam video itu.

Baca Juga: Yan Vellia Umumkan Formasi Baru Band Lare Jawi Didi Kempot, Batang Hidung Dory Harsa Tak Nampak, Fans Kecewa: Sekarang Terkenal Malah Minggat!

"Ga usah dipasang," terdengar suara wanita yang diduga pemilik rumah mengatakan hal tersebut.

"Kalau dipasang, nanti sementara dapat. Nanti kalau dilepas atau dihilangkan nanti mengundurkan diri," ucap seorang pria dalam video tersebut.

Dalam video selanjutnya, dijelaskan bahwa penerima bantuan yang memasang stiker di depan rumahnya itu, mengundurkan diri sebagai penerima bantuan.

Rupanya, rumah yang ditempeli stiker miskin tersebut adalah rumah putri dari penerima bantuan.

Dan pihak keluarga pun akan menanggung biaya hidup orang tua mereka.

 

"Karena Bu Kasmini sudah ditanggung keluarganya, dan yang terdapat tempelan stiker ini memang bukan rumah ibu Kasmini, namun ini adalah rumah anaknya, hasil jerih payah anaknya," papar seseorang yang diduga tokoh masyarakat itu.

Baca Juga: Viral Anggota Polisi Tertangkap Kamera Rapikan Sandal Seorang Ulama, Akhlaknya Dipuji Saat Hendak Cium Kaki Sang Kiai, Si Aparat Penegak Hukum Justru Diperlakukan Begini

Ia juga menjelaskan bahwa pihak keluarga telah menerima keputusan sang ibu akan mengundurkan diri dari penerima bantuan.

 

"Dan pada hari ini, semua keluarga sudah menerimakan bahwa Bu Kasmini siap mengundurkan diri dan keluarganya dengan catatan anak kandungnya siap menanggung Ibu Kasmini," imbuhnya.

Selanjutnya stiker miskin itu pun dilepas oleh perangkat desa dan Babinsa.

Baca Juga: Malunya Gak Ketulungan, Istri Anggota TNI Kembali Bikin Ulah, KSAD Andika Perkasa Langsung Adakan Sidang Pimpinan, Begini Nasib Serda K dan Pasangannya

"Pada saat ini (stiker miskin) akan dilepas dari pihak desa beserta Pak Babinsa. Dan surat pernyataannya sudah dibuat oleh Ibu Kasmini dengan ditandatangani di atas materai," pungkasnya.

Kejadian tersebut berada di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati, Jawa Tengah. (*)