Find Us On Social Media :

Dipersenjatai Rudal Tomahawk Mematikan, 7 Kapal Selam Amerika Serikat Siap Bentengi Indo-Pasifik, China Punya Ancaman Baru

Ilustrasi

Angkatan Laut AS telah mempertahankan armada kapal perang di Pasifik Barat sebagai untuk kekuatan di kawasan tersebut di tengah meningkatnya ketegangan dengan China di Laut China Selatan dan silang pendapat terkait pandemi virus corona.

AS menuduk China meningkatkan pendudukannya atas pulau-pulau buatan manusia dan menganggu negara-negara lain di tengah upaya mereka menangani krisis covid-19 yang berawal dari Wuhan, China.

Baca Juga: Padahal Pundi-pundi Kekayaannya Menumpuk, Raffi Ahmad Jual Kapal Pesiarnya, Suami Nagita Slavina: Jarang Main Kapal Lagi, Jadi Gue Jual

Platform intelijen Stratfor mengatakan, AS dan China telah mempertahankan kecepatan operasional yang kuat di Laut Cina Selatan di tengah meningkatnya ketegangan dan covid-19.

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper mengatakan: "Ketika militer AS menangani covid-19 di rumah, kami tetap fokus pada misi keamanan nasional kami di seluruh dunia," ujarnya seperti dilansir Express, pekan lalu.

“Banyak negara telah beralih ke dalam untuk pulih dari pandemi, dan sementara itu, pesaing strategis kami berusaha untuk mengeksploitasi krisis ini untuk keuntungan mereka dengan mengorbankan negara lain.

Baca Juga: Terkuak! Asal-usul Makhluk Mitologi Indonesia Jenglot, Dikenal Sebagai Makhluk yang 'Ditolak Bumi' dan Haus Darah, Berikut Penelitian Para Ahli

Esper menuduh Beijing meningkatkan kampanye disinformasi untuk mengalihkan kesalahan atas virus dan melindungi citranya.

Dia mengatakan AS terus melihat perilaku agresif dari Tentara Pembebasan Rakyat di Laut China Selatan, mulai dari mengancam kapal angkatan laut Filipina hingga menenggelamkan kapal nelayan Vietnam dan mengintimidasi negara-negara lain untuk terlibat dalam pengembangan minyak dan gas lepas pantai.