Find Us On Social Media :

Berkelit Saat Dipojokkan Amerika, China Akhirnya Ngaku Simpan Virus Corona di Laboratorium Rahasia, 3 Sampel Tersimpan Sejak Lama, Peneliti Heran Semuanya Tak Ada yang Cocok dengan Covid-19

Peneliti lab di China

Gridhot.ID - Wabah virus corona memang masih banyak menyimpan misteri.

Namun kini beberapa misteri tersebut mulai terjawab satu demi satu.

Akhirnya China mengakui menyimpan sampel virus Corona di Laboraturiumnya di Wuhan.

China tak bisa lagi menghindarinya karena fakta ilmiah yang sudah terbukti dari berbagai penelitian.

Baca Juga: Geruduk Distrik Wandai, KKB Papua Ingin Memperluas Wilayah ke Intan Jaya, 50 Anggota dengan Sejata Perang Serang Tenaga Medis Satgas Covid-19

Asal muasal virus yang kini membuat pusing seluruh negara di dunia tersebut akhirnya terus terjawab.

Salah satu teori yang banyak berkembang terkait asal muasal virus Corona penyebab Covid-19 adalah berasal dari kebocoran yang terjadi di laboratorium di Wuhan, China.

Ya, memang terlihat sangat kebetulan virus corona diketahui pertama kali menginfeksi manusia terjadi di Wuhan.

Sementara di kota yang sama, terdapat sebuah laboratorium milik Institut Virologi China yang banyak meneliti mengenai perkembangan virus.

Baca Juga: Batang Hidungnya Tak Nampak Usai Suami Mendekam di Penjara, Artis Penuh Sensasi Ini Muncul Lagi dengan Penampilan Baru, Netizen: Ginikan Mending, Mirip Mbak Krisdayanti

Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bahkan mengaku memiliki bukti bahwa virus corona memang berasal dari lab tersebut.

Setelah sekian lama bungkam, petinggi dari Institut Virologi China akhirnya buka suara mengenai kondisi di laboratorium mereka.

Salah satu yang akhirnya mengejutkan, atau mungkin memuaskan dugaan, banyak pihak adalah pengakuan bahwa laboratorium tersebut memang memiliki virus Corona.

Bahkan, virus Corona tersebut diakui berasal dari kelelawar yang terdiri dari tiga galur

(strain).

Baca Juga: Kampung Halaman Sudah di Depan Mata, Pemuda Asal Ngawi Ini Alami Nasib Tragis, Sang Kekasih Tulis Pesan Begini

Namun, meski mengakui hal tersebut, mereka berani menjamin bahwa kebocoran adalah hal yang mustahil terjadi karena mereka memiliki suatu bukti yang kuat.

Teori konspirasi bahwa laboratorium di Wuhan bertanggung jawab dalam mewabahnya Covid-19 sebenarnya sudah menyeruak selama berbulan-bulan.

Namun, Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kemudian melontarkannya ke permukaan, di mana mereka mengklaim sudah melihat bukti.

Lab itu kemudian menerima virus misterius tersebut pada 30 Desember, menentukan urutan genome, dan menginformasikannya kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) di 11 Januari.

Baca Juga: Sudah Mempesona Sejak Kecil, Intip Kecantikan Luna Maya Saat Masih SD, Netizen Sampai Terkagum-kagum: Betul-betul Cantiknya Alami

Di wawancara yang disiarkan Sabtu malam (23/5/2020), Wang mengaku sebelum wabah ini ada, mereka tidak pernah menyimpan atau meneliti SARS-Cov-2.

"Faktatnya, seperti yang lainnya, kami malah tak tahu virus ini ada. Jadi, bagaimana bisa bocor jika kami saja tak pernah menyimpannya?" tanya dia.

WHO kemudian menyatakan bahwa Washington sama sekali tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaim bahwa virus itu bocor.

Dalam wawancara dengan Scientific American, Shi mengungkapkan urutan genome SARS-Cov-2 tidak menyamai virus corona yang mereka punya.

Baca Juga: Disebut Mirip Daster 30 Ribuan, Dress Nagita Slavina Ini Ternyata Harganya Fantastis, Netizen: Dicicil Pakai Home Credit Bisa Nggak?

Institut virologi China memang mengaku mempunyai tiga galur ( strain) virus corona yang berasal dari kelelawar.

Namun berdasarkan keterangan dari laboratorium, saat ini tidak ada koleksi mereka yang cocok dengan virus yang mewabah di dunia.

Awalnya peneliti berpikir Covid-19, yang sudah membunuh 340.000 orang di dunia, berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara.

Karena itu dalam wawancaranya dnegan CGTN, Direktur Institut Virologi Wuhan, menyebut klaim AS bahwa virus corona bocor dari laboratorium mereka "kebohongan murni".

Baca Juga: Habis Kesabaran, Begini Reaksi Raul Lemos Usai Aurel Hermansyah Sindir Sang Istri, Suami Krisdayanti: Apa Perlu Aku Capture Semua dan Publikasikan?

Dalam wawancara yang dilakukan pada 13 Mei, Wang Yanyi menyatakan mereka mempunyai galur virus yang berasal dari kelelawar.

"Kini kami mempunyai tiga strain virus hidup. Namun, kemiripan mereka dengan SARS-Cov-2 hanya mencapai 79,8 persen," papar Wang.

Salah satu tim peneliti mereka, dipimpin Profesor Shi Zhengli, sudah menangani coronavirus sejak 2004, dan fokus kepada sumber "pelacakan SARS".

Dilansir AFP Minggu (24/5/2020), mereka merujuk kepada Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2003-2004 silam.

Baca Juga: 2 Kali Minta Dipoligami, April Jasmine Tak Berhenti Menangis Izinkan Suaminya Nikah Lagi Gara-gara Hal Ini, Istri Ustaz Solmed: Boleh Nikah Sama yang Cantik, yang Bisa Ngurus Anak Aku

"Kami tahu bahwa keseluruhan genome SARS-Cov-2 hanya sekitar 80 persen dari SARS. Jadi sangat berbeda," beber sang direktur.

Wang menuturkan, berdasarkan penelitian Profesor Shi terdahulu, mereka tidak memerhatikan jika ada virus yang hampir mirip dengan SARS.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Akhirnya China Akui Simpan Virus Corona di Lab, Rahasia Soal Kebocoran Terkuak, Ini Fakta Ilmiahnya.

(*)