Find Us On Social Media :

'Nuklir Hari Kiamat', Inilah Senjata Pemusnah Massal Poseidon Milik Negeri Beruang Merah, Rusia Bisa Jangkau Puluhan Ribu Kilometer Tanpa Diretas

Nuklir Rusia

Jika diledakkan di lepas pantai timur Amerika Serikat (AS), hulu ledak nuklir yang Poseidon bawa bisa menciptakan gelombang tsunami setinggi puluhan meter di samping kerusakan yang disebabkan oleh ledakan nuklir itu sendiri.

Maret 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi keberadaan drone bawah air raksasa.

Poseidon adalah salah satu dari enam senjata nuklir strategis baru negeri beruang merah.

Baca Juga: Terbongkar Sudah, Tersangka Pengunggah Video Syur Mirip Syahrini Ternyata Fans Luna Maya, Mengaku Sakit Hati Gara-gara Idolanya Ditinggalkan Reino Barack Demi Nikahi Sang Penyanyi

Pada Juli 2018, Departemen Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan fasilitas tempat drone itu dirakit, dan sebuah film animasi yang menunjukkan bagaimana drone digunakan dalam situasi perang yang sebenarnya.

“Drone memiliki beberapa keunggulan. Kapal selam dengan awak di atas kapal, tentu saja, adalah senjata yang kuat, tetapi ada batasan tertentu pada faktor manusia," kata mantan Kolonel Direktorat Intelijen Utama (GRU) Rusia Alexander Zhilin.

"Poseidon secara praktis bisa waspada dan melakukan tugas kapan saja,” ujar dia kepada Sputnik Radio di bawah kontrol Kremlin, Selasa (26/5), seperti dikutip Moscow Times.

Baca Juga: Sok-sokan Bikin Prank Jual Rumah Mendiang Kakaknya, Billy Syahputra Langsung Kicep Saat Disinggung Masalah Utang, Uya Kuya: Jangan Sampai Lo Bangkrut, Nanti Bayarnya Gimana

Zhilin, Kepala Pusat Studi Masalah Keamanan Nasional Terapan Publik Universitas Lobachevsky, Rusia, menepis kekhawatiran tentang potensi kerentanan drone terhadap peretas dan cyberterrorist.

“Penampilan drone sekelas ini, tentu saja, membutuhkan banyak tanggungjawab karena dikelola melalui perangkat lunak. Jelas bahwa ada risiko tertentu ketika dalam operasi peretas dapat mencoba mengambil kendali," katanya.