Find Us On Social Media :

95 Persen Lumpuh Total, Kota Termewah di Dunia Ini Nyatanya Masih Terseok-seok Setelah Dihantam Wabah Corona, Pembatasan Dilonggarkan Namun Ekonomi Terlanjur Mati Tak Berdaya, Begini Kondisinya Sekarang

Pulau Palm Dubai dari Ruang Angkasa

Melansir laman Kontan/DW.com berjudul Dubai: Selamat Tinggal Kemewahan?, meski sumber minyak Uni Emirat Arab tidak sebanyak yang lain, Dubai memiliki sektor ekonomi yang paling beragam di kawasan Teluk, dan berhasil membangun reputasi sebagai pusat keuangan, perdagangan, dan pariwisata yang menarik sekitar 16 juta pengunjung per tahunnya.

Sektor jasa di kosmopolitan ini didorong oleh ratusan ribu orang pekerja asing, mulai dari pekerja migran yang super kaya hingga berpenghasilan rendah yang hidup di belakang layar kehidupan kelas atas.

Baca Juga: Tak Kuat Liat Jokowi Turun Langsung ke Mall di Tengah Pandemi, Mantan Jubir SBY Ini Tertawa-tawa: Kalau Presiden Salah, Siapa yang Mau Koreksi, Dia Kan Paling Tinggi

Akankah Dubai melupakan kemewahan?

Geliat ekonomi di Dubai membantu mereka menciptakan dan mengoperasikan kota yang penuh dengan distrik perkantoran berkilauan serta pusat perbelanjaan megah, resor super mewah dan tempat wisata unik seperti lereng ski dalam gedung dan bar di lantai 124 menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa.

Sejauh ini, Uni Emirat Arab mencatat lebih dari 15.000 infeksi virus corona dengan 146 kasus kematian.

Beberapa tindakan pembatasan telah dicabut dan banyak bisnis yang sudah dibuka lagi.

Baca Juga: Terus-terusan Menderita, Artis Cantik Ini Sempat Akan Dinikahi Penipu Hingga Bangsawan Malaysia, Sekarang Hidup Bahagia Usai Dilamar Anggota DPRD yang Usianya 3 tahun Lebih Muda

Namun, untuk pengusaha dan karyawan, ketidakpastian masih membayangi mereka.

Seorang manajer kapal pesiar mengatakan, perusahaannya sekarang diizinkan untuk memulai kembali layanan terbatas tetapi "permintaan sangat sedikit".

Banyak penduduk terlalu takut untuk keluar dari rumah mereka, katanya.

Selain itu, ini adalah bulan Ramadan ketika kehidupan sehari-hari cenderung melambat.