Find Us On Social Media :

Bentangkan Pamflet Berisi Kecaman dan Ancaman, Warga Desa di Ambon Berbondong-bondong Demo Tolak Rapid Test Massal, Ternyata Ini Pemicunya

Ilustrasi rapid test virus corona.

Gridhot.ID - Salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit virus corona (Covid-19) atau tidak adalah dengan melakukan rapid test massal.

Cara ini sudah dilakukan beberapa negara dan berhasil menekan angka penyebaran virus corona.

Seperti Korea Selatan, Jepang, hingga Spanyol.

Baca Juga: Terdampar di Negara Islam, 1000 Yahudi Ini Sampai Bikin Agen Mossad Kerja Keras Lakukan Penyelundupan, Israel Lakukan Cara Ini untuk Kelabuhi Musuh Agar Tak Ketahuan

Mereka melakukan rapid test sebanyak-banyaknya agar mengetahui berapa banyak yang terjangkit positif dan wajib melakukan isolasi hingga perawatan.

Di Indonesia sendiri, juga melakukan rapid test. Hanya saja jumlahnya tidak banyak.

Namun pemerintah berusaha melakukan rapid test sebanyak 10.000 orang per hari demi warganya.

Baca Juga: Bikin Satu Desa Kelabakan, Jenazah warga yang Dikira Meninggal Karena Sakit Ginjal Ternyata Positif corona, Kades: semua Langsung Jalani Isolasi Mandiri

Ada beberapa alasan susahnya melakukan rapid test. Dari keterbatasan alat hingga mahalnya biaya.

Nah, ketika orang-orang berlomba melakukan rapid test, nyatanya tidak semua orang bersedia melakukannya.