Find Us On Social Media :

Terbongkar! Alasan Korea Utara Tak Henti Kembangkan Senjata Nuklir, Ternyata Ada Obsesi Besar Kim Jong Un Dibaliknya

Kim Jong Un

Gridhot.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok diktator Kim Jong Un?

Pemimpin Korea Utara yang dikenal dengan kebijakan-kebijakan kejamnya.

Kim Jong-Un telah memimpin Korea Utara selama 9 tahun sejak tahun 2011 silam.

Baca Juga: Usai Diributkan dengan Tagihan yang Melambung Tinggi, PLN Kini Dikeluhkan Kembali, Netizen: Tidak Pernah Telat, Bulan Ini Mau Bayar Ternyata Diblokir

Diktator dan 'Pemimpin Agung' itu mencapai headline berita setelah ia menghilang dua kali selama beberapa minggu sejak April lalu.

Banyak yang berspekulasi jika ia telah meninggal saat operasi penyakit jantungnya dan klaim tersebut tidak dibantah oleh Korea Utara.

Adik perempuannya, Kim Yo-Jong dianggap sebagai penerus Kim Jong-Un sampai ia muncul lagi.

Baca Juga: Potong Alat Kelaminnya Sendiri di Kamar Mandi, Pria Jombang Ini Bikin Geger Warga, Padahal Sempat Main Game dengan Teman Kosnya

Sembilan tahun memerintah Korea Utara, ia kembangkan program pengembangan nuklir.

Ia tetap lakukan itu meskipun mendapat ancaman dari Barat bahkan sanksi dari PBB.

Saat ini diyakini ia memiliki 20-30 misil nuklir sebagai senjatanya.

Ia juga masih punya bahan untuk membuat 60 misil nuklir lagi.

Menariknya, meskipun ia punya cukup senjata untuk mulai perang dunia, ahli Korea Utara menyebutkan bahwa Kim Jong-Un tidak punya niatan untuk tembakkan senjata-senjata tersebut.

Baca Juga: Beri Pengumuman Penting Soal Kasus Penipuan, Wirang Birawa Ajak Netizen Ramai-ramai Report Sebuah Akun Instagram, Sang Paranormal: Gitu Amat Sih Cari Rezekinya

Dikutip dari Express.co.uk, Chris Mikul mengatakan ia curiga ada kebohongan bahkan motif penuh dosa yang membuat Kim Jong-Un terus-terusan membuat program nuklir.

Kim Jong-Un adalah pemimpin ketiga dari negaranya, meneruskan Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il.

Kim Jong-Un diyakini menjadi pimpinan Korea Utara paling liberal saat ini, yang mana terjadi karena ia dididik di luar negeri.

Baca Juga: Gantikan Atta Halilintar Sebagai King of YouTube, Baim Wong Sempat Dicuekin YouTuber Saat Ajak Collab, Karyawan Raffi Ahmad Bongkar Sosoknya

Kim Jong-Un habiskan beberapa tahun belajar di Swiss, berteman dengan beberapa orang dan mencintai video games dan basket.

Mikul mengatakan, "ia lama-lama menjadi terpengaruh budaya barat, sehingga bisa dilihat betapa besar perbedaannya dengan pendahulunya.

"Menurutku banyak tanda jika ia merupakan karakter penuh kebaikan, karena dalam hati ia berbeda...tapi meski begitu ia masih diktator yang brutal."

Mikul, yang menulis 'My Favourite Dictators' tahun lalu, membantah jika Kim Jong-Un dapat menjadi pemimpin Korea Utara paling sukses.

Ia tambahkan karena tidak ada yang mau melihat kesuksesannya sebagai diktator, dan masih banyak hal yang akan terjadi lebih buruk jika ia meninggal dunia.

Baca Juga: Cucunya Sudah 4, Model Senior Ini Masih Mempesona Meski Usia Sudah Kepala Lima, Ternyata Ini Rahasianya

"Ia punya senjata nuklir sekarang, ia memang menjadi Kim paling sukses karena ia berhasil lakukan tujuan yang ingin mereka kejar sejak tahun 60-an.

"Alasan mereka ingin punya senjata nuklir adalah mereka tahu jika itu adalah kebijakan jangka panjang yang akan tetap menjaga rezim mereka selamanya.

"Namun menurutku, ia tidak akan menembakkannya karena akan berakhir menjadi kerusakan di Korea Utara.

Baca Juga: Gara-gara Pepet Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Terus Dicecar Calon Mertua, Pakar Ekspresi Bongkar Gerak-gerik Janggal Sang YouTuber: Dia Malu, Khawatir, Takut!

"Jadi bagus baginya untuk tidak menembakkan dan memulai perang dengan nuklir mereka."

Maret tahun ini, Korea Utara telah lakukan tes misil ke-147 sejak 1984 di bawah kepemimpinan 3 pemimpin.

Kim Jong-Un sendiri telah lakukan 119 tes misil, paling banyak dibandingkan kedua pemimpin sebelumnya dan beberapa tes dianggap ancaman besar bagi Amerika.

John Hyten, pejabat kelas 2 di Pentagon, menyatakan pemimpin Korea Utara kembangkan program misil baru "secepat orang-orang di planet ini".

Ia mengklaim mereka belajar dari kesalahan pihak lain dan mencoba membuat keuntungan dari program misil, yang dia klaim dapat sebabkan bahaya di seluruh dunia.

Walaupun dianggap Amerika sebagai ancaman, Mikul yakin senjata nuklir memiliki arti lebih simbolis bagi Korea Utara.

Jika Kim Jong-Un meninggal, ia takutkan akan lebih banyak risiko muncul dari dalam negara itu karena belum ada "penerus resmi" yang disebutkan.

Jika itu terjadi, akan ada perebutan kekuasaan di antara pejabat tinggi Korea Utara, dan bisa runtuhkan rezim tersebut.

Mikul juga mengatakan, jika Kim Jong-Un meninggal maka akan ada ratusan atau ribuan warga Korea Utara melarikan diri, sebabkan kekacauan di China, Korea Selatan dan Rusia.

"Sehingga mungkin lebih baik miliki Kim Jong-Un sebagai pemimpin meskipun ia diktator yang brutal. Ekonomi lebih baik saat ia pimpin negara itu."

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Korea Utara Mati-matian Terus Kembangkan Senjata Nuklir, Terungkap Inilah Obsesi Besar Kim Jong-Un Selama Ini"