Find Us On Social Media :

Curiga Gempa Pembuka Selat Sunda, 9 Kali Guncangan dalam Satu Malam Bikin BMKG Waspada, Ini Alasannya

Titik Gempa

Gridhot.ID - Siapa sangka ternyata Indonesia baru saja mengalami fenomena alam yang cukup unik dan buat merinding.

Pasalnya, dalam semalam baru saja terjadi 9 gempa yang terjadi berurutan sambung menyambung.

Prediksi gempa besar di Selat Sunda ini kemudian menjadi perhatian pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Taktik yang Digunakan Makin Beringas, Tiongkok Buat Panas Konflik Wilayah Laut China Selatan, Indonesia dan malaysia Makin Terpepet

Apalagi sejak semalam terjadi rentetan gempa.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Minggu, 7 Juni 2020 malam, di wilayah Selat Sunda bagian Selatan terjadi rentetan aktivitas gempa tektonik yang terjadi beruntun.

Hingga Senin pagi (8/6/2020) tercatat ada 9 aktivitas gempa tektonik yang mengklaster di Selat Sunda.

Baca Juga: Lockdown Masih Belum Dibuka, Anggota Komunitas Telanjang Naik Pesat hingga 100% Dibanding Sebelum Corona, Ternyata Ini Faktor Utamanya

Terkait gempa tersebut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono menyampaikan, pihaknya tengah memonitor kemungkinan gempa sebagai gempa pendahuluan.

“Saat ini BMKG masih terus memonitor apakah fenomena kegempaan di Selat Sunda ini hanya sebatas gempa swarm biasa yang kemudian berakhir dengan sendirinya, atau kemungkinan berlanjut sebagai gempa pendahuluan (foreshocks),” ujar Daryono berdasarkan keterangan yang dterima Kompas.com Senin (8/6/2020) Daryono juga menyampaikan informasi gempa tersebut melalui akun Twitternya.

Gempa terjadi sambung-menyambung

Baca Juga: Dituding Fitnah Muhamadiyah Soal Pemakzulan Presiden, Ade Armando Disomasi Kokam, Kata Dungu Diduga Ditujukan Pada Sosok Ini

Gempa pertama tercatat terjadi pada pukul 19.04 WIB dengan magnitudo 2,9.

Lalu, enam belas menit kemudian gempa berlanjut lagi dengan magnitudo 3,3.

Aktivitas gempa selanjutnya terjadi saling sambung menyambung dengan magnitudo bervariasi di mana paling besar 3,9 dan yang paling kecil 2,9 membentuk gerombolan atau kluster episenter.

Baca Juga: Bonek Patut Bangga, Mahasiswa Indonesia yang Pukul KO Bule Rasis Amerika Terbongkar Identitasnya, Langsung Katakan Ini Saat Sang Lawan Tak Berdaya

Yang menjadi perhatian adalah kluster seismisitas gempa berada pada pusat gempa manitudo 5,0 yang sempat terjadi pada Sabtu 11 April 2020.

“Jika mencermati lokasi sebaran episenter terkait dengan peta tektonik Selat Sunda, tampak bahwa rentetan aktivitas gempa ini terletak pada jalur Sesar Semangko yang menerus ke laut,” ujar dia.

Namun, dia mengatakan, struktur sesar di zona tersebut sudah bukan lagi didominasi sistem sesar mendatar (strike slip fault).

Baca Juga: Berdiri di atas Lahan 2000 Meter, Intip Mewahnya Rumah Anang Hermansyah dan Ashanty yang Akan Dijual, Nyaman Banget, Pantes Betah

Tetapi, strukturnya sudah berubah menjadi beberapa struktur sesar turun (normal fault) karena adanya mekanisme pull-apart yang membentuk basin/graben Selat Sunda.

“Graben Selat Sunda ini terbentuk karena adanya fenomena peregangan dampak dari bagian Pulau Sumatera yang bergerak searah jarum jam dengan menjadikan zona Selat Sunda sebagai porosnya,” terang dia.

Ia mengatakan, jika sampai nanti malam tak ada aktivitas lagi, maka kemungkinan gempa sebagai gempa pendahuluan sangat kecil.

Baca Juga: Azriel Blak-blakan Bongkar Perangai Krisdayanti dan Raul Lemos, Mbah Mujan Justru Peringatkan Putra Anang Hermansyah: Beliau Ibumu, Anak Harus Nunjung Dhuwur Mendhem Jero!

“Semoga teka-teki ini segera terjawab. Harapan kita aktivitas itu hanyalah gempa swarm biasa dan berakhir tanpa ada sesuatu yang tidak diharapkan,” pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sejak Semalam Terjadi 9 Rentetan Gempa, BMKG Selidiki Kemungkinan Gempa Pembuka Selat Sunda.

(*)