Melansir USA Today, ProPublica melaporkan pada bulan Desember bahwa Trump Jr. "menerima perlakuan khusus" dan memperoleh "izin yang didambakan dan langka" untuk berburu dan membunuh seekor domba argali. Fish and Wildlife Service AS mendaftarkan argali sebagai spesies yang terancam ketika ditemukan di Kirgistan, Mongolia dan Tajikistan. Binatang ini terancam punah ketika ditemukan di luar negara-negara tersebut.
BBC menambahkan, ProPublica juga menemukan bukti bahwa ia ditemani dalam perburuan oleh seorang donor dari Partai Republik yang bekerja di industri minyak dan gas.
Trump Jr juga dilaporkan bertemu dengan Presiden Mongolia Khaltmaagiin Battulga, kira-kira satu bulan setelah presiden mengunjungi ayahnya, Presiden Trump, di Gedung Putih.
Selama perjalanan, Trump Jr memposting foto dirinya di atas kuda, dan dia dan putranya berada di luar rumah yurt tradisional, dan memuji "tanah yang sangat asli" di negara itu.
Crew menemukan, biaya pasti perjalanan adalah US$ 76.859,36 setelah dua permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi diajukan ke Secret Service.
Dokumen pertama yang diberikan kepada kelompok itu mengklaim bahwa perjalanan tersebut hanya memakan dana sekitar US$ 17.000, kata Crew, yang menyebutnya di bawah perhitungan karena tidak termasuk biaya penerbangan atau pertemuan Trump Jr di Ulaanbaatar dengan presiden.
Tidak seperti saudara perempuannya, Ivanka Trump, Trump Jr tidak memegang posisi resmi pemerintah.
Dia telah menghadapi kritik karena pembelaannya terhadap hak senjata dan gambar-gambar yang dia posting di media sosial tentang perjalanan berburu trofi di seluruh dunia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Donald Trump Junior habiskan duit pajak warga AS Rp 1 miliar untuk berburu domba"