Find Us On Social Media :

Anies Baswedan Diagung-agungkan Media Asing dalam Penanganan Corona, Gubernur Jakarta Disebut Pantas Jadi Presiden 2024 Hingga Saingi Prabowo Subianto

Anies Baswedan dipuji media Inggris dan Australia

Gridhot.ID - Jakarta memang jadi salah satu wilayah zona merah dalam wabah virus corona.

Meski jumlah kasusnya terbanyak seTanah Air, Jakarta justru dapat pujian dalam masalah penanganan corona.

Beberapa waktu lalu, media Australia memuji cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani pandemi covid-19.

Baca Juga: Ruben Onsu Gigit Jari, Sosok Ini Jadi Pemilik Sah Merek 'Bensu', Gugatan 6 Merek Dagang Milik Suami Sarwendah Ikut Dibatalkan MA

Mengutip The Sydney Morning Herald, pada 6 Januari setelah mendengar kabar tentang virus baru di Wuhan, Anies langsung mengadakan pertemuan.

"Kami sudah mulai mengadakan pertemuan dengan semua rumah sakit di Jakarta, memberi tahu mereka tentang adanya virus Pneunomia Wuhan (saat itu belum disebut Covid-19)," kata Anies, dikutip Sosok.ID.

Namun menurut Anies, pihak pemerintah pusat menyulitkan langkahnya dalam mencegah meluasnya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Batang Hidung Menkes Terawan Tak Nampak di Hadapan Publik Sejak Awal PSBB, Najwa Shihab Tanya Langsung ke Ketua Gugus Tugas Covid-19, Wiku Adisasminto Jawab Begini

Sementara Jakarta terus mencatatkan kasus tertinggi, kebijakan Jokowi yang dikritisi Anies lantas dipertanyakan.

The Economist, media Inggris melansir Warta Kota menyebutkan, Anies Baswedan dinilai lebih tanggap dalam merespon corona dibanding kebijakan Jokowi.

Media tersebut bahkan menuliskan Anies sebagai 'saingan' baru Presiden Jokowi setelah Prabowo Subianto.

Baca Juga: Akal Bulus WNI yang Gondol Tas Louis Vuitton Terungkap, Sengaja Tampil Mewah dengan Barang Branded Agar Penjaga Toko Terkecoh, Polisi Kaget Temukan Banyak Barang Colongan di Rumahnya

Majalah Internasional London itu juga menuliskan hal serupa seperti The Sydney morning Post.

Ya, Australia sebelumnya menyamakan cara kerja Anies dengan Gubernur New York Andrew Cuomo.

Menurut Anies, jauh sebelum kasus infeksi dilaporkan pertama kali pada 2 Maret lalu, Jakarta telah melacak dan memantau kasus potensial virus Corona pada Januari.

Baca Juga: PNS Akan Dikenakan Kerja Sif, Menteri PAN-RB Koordinasi dengan PT KAI, Tjahjo Kumolo: Mengurangi Penumpujan Calon Penumpang di Masa PSBB

Namun pemerintah pusat ragu-ragu, hingga akhirnya virus menyebar ke seluruh negeri.

Kala itu, Anies telah memasang hotline kepada 190 rumah sakit di Jakarta untuk melayani konsultasi virus corona.

Saat akan melockdown Jakarta pun langkah Anies dipersulit pemerintah pusat.

Baca Juga: Buah Hatinya Cuma Bisa Menangia Pasrah, Wanita Ini Tega Pukuli hingga Tendang Kepala Anaknya yang Masih Bocah, Netizen: Ibu Macam Apa Ini

Anies lantas mengkritik kebijakan pemerintah pusat yang ragu-ragu dan tidak tegas.

"[Itu] seolah-olah kami mengusulkan proyek yang membutuhkan studi kelayakan," katanya kepada Jakarta Post.

“Tidak bisakah kementerian [kesehatan] melihat bahwa kita menghadapi peningkatan jumlah kematian? Apakah itu tidak cukup? " ucap Anies.

Baca Juga: Ngeri! Begini Kronologi Kematian Misterius Satu Keluarga dalam Rumah dengan Kondisi Mayat Terpencar, Ayahnya Gantung Diri dan Anak Balitanya Tenggelam dalam Drum Air

Kritikan-kritikan Anies seolah menjadi tamparan bagi Presiden Jokowi.

The Economist kemudian menulis, Mr Anies tampaknya telah memutuskan untuk mengambil posisi itu (oposisi) menggantikan Prabowo Subianto untuk pencalonan presiden mendatang.

Seperti diketahui, Anies sebelumnya pernah bekerja sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di kabinet Jokowi.

Baca Juga: Bikin Ngilu, Pemotor di Solo Ini Tewas Usai Lehernya Teriris Benang Layangan Melintang di Tengah Jalan, Berikut Kronologinya

Posisi itu didapatkannya pada tahun 2014 silam.

Namun ambisi politis Anies Baswedan dianggap melemahkan hubungan keduanya, kata seorang mantan penasihat Jokowi.

Presiden kemudian mengeluarkan Anies dalam perombakan kabinet.

Baca Juga: Bikin Ngilu, Pemotor di Solo Ini Tewas Usai Lehernya Teriris Benang Layangan Melintang di Tengah Jalan, Berikut Kronologinya

Tetetapi, Anies mendapatkan jabaran tahun 2017 sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Anies melawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan rekan Jokowi saat memegang kendali atas ibu kota.

Namun karena dituduh melakukan penistaan agama setelah salah mengutip Alquran dalam salah satu pidatonya, Ahok dipenjara.

Baca Juga: Kaget Bukan Kepalang, Pemilik Bengkel Ini Nggak Nyangka Tagihan Listriknya Mencapai Rp 20 Juta, Berikut Penjelasan PLN

Anies dianggap memanfaatkan masalah dengan menarik dukungan Front Pembela Islam (FPI), sebuah kelompok yang telah mengorganisasi protes besar terhadap Ahok.

Gelombang kemarahan sektarian membawa Anies menjadi gubernur di Jakarta dan ini tentu saja 'memalukan' bagi Jokowi, dikutip dari Warta Kota.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Anies Baswedan Disebut Media Inggris Cocok Jadi Saingan Baru Jokowi, Penanganan Corona Dianggap Selangkah Lebih Maju Timbang Presiden.

(*)